Share

17. Rumah Belakang

"Ada apa, Mbok?" tanya Bagas.

"Tidak ada, Den. Semua sudah terjadi, maka biarkan mengalir apa adanya. Jangan diusik lagi, kasihan hidupnya yang selalu susah!" kata Marni datar.

"Tetapi jika benar itu Sarita, berarti anak itu darah dagingku, Mbok!" kata Bagas dengan nada lugas.

"Bisa jadi, tetapi bukankah dulu Aden yang menolaknya bahkan mengusir dengan tuduhan jual badan!" kata Marni.

Bagaskara diam. Dia sadar dan ingat benar apa yanh diucapkan pada Sarita. Saat itu hatinya sedang diliputi emosi, bagaimana tidak emosi jika istrinya sedang memadu kasih di ruang kerja ibunya dalam keadaan baju atas basah kuyub. Satu lagi, posisi Sarita saat itu duduk dipangkuan pria lain dalam keadaan dipeluk.

Simbok hanya tersenyum sinis melihat reaksi anak majikannya itu. Sebenarnya wanita tua itu tahu setiap perkembangan anak asuhnya, tetapi dia enggan bicara jujur. Marni juga sadar jika Sarita berasal dari keluarga kaya raya. Namun, Marni ingin tahu sejauh apa perjuangan Bagas untuk mendapatkan hak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status