Share

18. Mansion Rubella

Semua terlihat sibuk dengan acaranya sendiri, bahkan Sarita masih menghadap laptop meski jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi.

"Mama, ayo berangkat sudah jam tujuh!" rengek Alifian.

"Iya, Sayang. Ini kurang dikit lagi!"

"Ini sudah jam tujuh lho, Ma. Nanti Alif terlambat," keluh Alifian.

"Sini biar om yang antar Alif sekolah. Sepertinya mama sedang sibuk," kata Saga.

Alifian pun segera meraih tapak tangan mamanya untuk diciumnya, setelah itu giliran mencium kedua pipi Sarita. Wanita itu pun segera menghentikan gerak jari jemarinya yang sejak tadi menari di atas tuts.

"Iih anak mama kok manja ya, ada apa ini?' tanya Sarita.

Alifian tersenyum, kemudian kepalanya menggeleng pelan. Ditatapnya manik mata sang ibu dengan sendu, lalu bibirnya tersenyum tipis.

"Jangan kerja terlalu keras, Mam. Bukankah semua sudah terpenuhi oleh paman Saga?" tanya Alifian.

"Yee tidak boleh seperti itu juga, Alif. Om saga juga butuh uang itu untuk keperluan hidup suatu hari nanti dengan istri dan anaknya," k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status