Share

Bab 42.B

Aku pun meninggalkannya di luar rumah karena masih banyak yang harus kupersiapkan di dalam.

Benar saja rambut Dara belum disisir, sedangkan Dita teriak-teriak mencari seragamnya, dan Desti gadis itu sedang makan sambil melamun, insiden penculikan itu benar-benar telah merenggut keceriaannya.

"Dara, cepat sisir rambutmu ya, Kak Haikal sudah datang itu."

"Ya, Ma, bentar ini balesin chat Amina dulu."

Aku geleng-geleng kepala, seperti biasa ponsel telah menyibukkan anak-anakku.

"Dita! Coba cari seragam olahraganya di keranjang, siapa tahu belum di setrika sama Mbak Ani!" teriakku dengan suara memekik.

"Duuh Mbak Ani gimana sih, kok seragam aku belum disetrika, mau dipake sekarang, Ma, gimana dong?!" teriak Dita yang menyalahkan asisten rumah tangga kami.

Aku terpaksa naik ke lantai atas padahal ingin sekali bicara dengan Desti.

"Sini Mama setrikain, kamu cepetan keringin dulu itu rambutnya."

"Gitu dong dari tadi."

Aku berdecak kesal, setiap pagi pasti ada saja yang diributkan, kukira se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
sudu garfu
mana lanjutannya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status