Share

Bab 22 Rasa Sesak

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-04 11:30:37

Mata Lusi memang memandang ke depan, tapi pikirannya bergerilya ke mana-mana. Setengah pikiran Lusi fokus, dan sisanya masih saja tertaut pada obrolan Raka dan Mila.

Sungguh, dia tidak menyangka kalau Mila sejahat itu. Padahal, dulu Lusi sangat percaya dan menganggapnya sebagai saudara.

Saking percayanya, Lusi selalu memberikan apa saja yang dia butuhkan. Bahkan, saat kuliah pun, Lusi tidak segan memberikan uang jika Mila kekurangan.

Lusi tidak pernah mempermasalahkan besarnya uang itu. Bahkan, dia bebaskan Mila dari utang piutang.

Tidak pernah ditagih apa pun yang pernah diberikan padanya. Karena setiap Mila membutuhkan uang, di akhir kalimat Mila akan mengatakan kalau dirinya pasti mengganti semua yang diberikan Lusi jika sudah punya uang.

Lusi hanya mengiyakan saja untuk menghargai niatnya. Walaupun pada nyatanya Mila tidak pernah mengganti sedikit pun semua yang diberikan. Itu juga tidak dipermasalahkan, karena Lusi memang berniat untuk membantunya tanpa meminta imbalan atau balas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 603 Aku Bukan Peliharaan

    "Aku benar-benar tidak menyangka, kalau Mila yang aku kenal dulu itu sifat aslinya seperti ini." "Aku juga tidak menyangka kalau pria yang aku pikir baik hati dan sangat dipercaya itu adalah orang yang tega seperti kamu, Mas.""Mila, dengar. Kamu itu terlalu terobsesi kepadaku, bukan mencintaiku. Kalau kamu mencintaiku kamu akan memberikan kepercayaan penuh kepadaku dan membiarkan aku hidup dengan semestinya, bukan dijadikan boneka atau miniatur yang harus selalu saja kamu perintah. Aku juga punya perasaan, Mila. Aku juga ingin sesuatu yang baru dan menikmati hidup. Bukan hanya terus-terusan mengikuti semua kemauanmu yang menurutku tidak masuk akal." "Apanya yang tidak masuk akal sih, Mas? Kamu hanya perlu mengikuti semua kemauanku. Kamu tidak boleh selingkuh, kamu tidak boleh berhubungan dengan wanita manapun. Kamu juga cukup ada di dekatku saja, Mas." "Itu namanya gila, Mila. Kamu benar-benar sudah kelewatan batas! Kamu pikir aku adalah kacung yang harus selalu mengikuti perintah

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 602 Itu Obsesi, Mila

    Tubuh Raka langsung menegang di tempat. Bahkan pria itu tidak bisa berkata-kata lagi, lidahnya kelu mendengar ancaman yang diberikan oleh Mila.Mila di seberang sana tersenyum dengan puas. Memang Raka itu sekali-kali harus diancam, tidak boleh terus dituruti.Lagi pula setelah dia menuruti semua keinginan Raka, pria itu juga sama sekali tidak berubah. Memang pada intinya Raka itu menikahinya hanya karena ingin anak yang ada di dalam kandungan Mila. Pria itu pikir Mila akan menyerah begitu saja, tentu tidak. Hak asuh anak ketika mereka berpisah pasti akan ada di tangannya dan wanita itu akan pastikan sang pria benar-benar ketergantungan kepada dirinya tentang anak, karena Mila yakin Raka itu adalah seorang Ayah yang tidak bisa berpisah dengan anaknya. Raka sangat sayang kepada Alia dan tampaknya akan sangat sayang juga kepada anak yang dikandung oleh Mila. Wanita itu tidak mau kalah kalau terus-terusan dibentak dan dimarahi tanpa alasan jelas, tentu saja Mila akan berontak walaupun i

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 601 Untuk Apa Aku Peduli?

    Seketika Raka tiba-tiba saja hening. Tidak ada yang berani berbicara sedikit pun. Imel dan juga Maura jadi penasaran.Samg wanita melangkahkan kaki dengan pelan ke depan pintu kamar kakaknya. Imel yang melihatnya kaget dan ingin bersuara, tetapi tidak berani. Takut didengar oleh Mila. Wanita itu menempelkan telinganya di daun pintu kamar, ingin mendengar apa yang akan mereka bicarakan di sana karena tidak terdengar apa-apa lagi.Lalu, tak lama kemudian terdengar suara Raka di seberang sana membuat Mila tertegun dan semakin retak hatinya. "Itu urusanmu." "Apa kamu bilang, Mas?" tanya Mila berusaha untuk menajamkan telinganya, karena dia yakin kalau Raka mengatakan sesuatu yang membuat hatinya semakin remuk. "Ya, itu urusanmu. Aku tidak peduli bagaimana keadaanmu saat ini. Yang aku pedulikan adalah anak yang ada di dalam kandunganmu. Kamu tahu, kan? Aku menikahimu karena anak itu. Aku sudah bilang berkali-kali, tanpa anak itu kita lebih baik pisah. Lalu kamu bertanya kenapa aku tida

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 600 Bertengkar di Telepon

    Mila menggigit bibir bawahnya. Dia benar-benar merasa tertekan dengan apa yang dikatakan oleh Raka. Tentu juga sakit hati, harusnya pria itu bertanya tentang kabarnya bukan malah membentak dan menyalahkan begitu saja tanpa tahu cerita aslinya."Kenapa diam saja cepat katakan, kenapa sampai kamu kecelakaan seperti ini, hah?! Apa kamu sudah bosan untuk hidup bersamaku atau memang kamu sengaja melakukan ini untuk mendapat perhatianku? Katakan!" seru Raka berapi-api.Bahkan Winda yang sedang ada di kamar mandi pun merasa ada yang berisik di luar, tapi karena suara shower yang sedang digunakan membuat Winda akhirnya memilih untuk fokus pada mandinya sendiri.Mila sudah berusaha untuk menahan emosi, tetapi karena Raka yang terus-terusan memojokkannya dan membentak-bentak tanpa memberi kesempatan untuk bercerita, akhirnya ikut berteriak. "Ini semua karena kamu, Mas! Semua karena kamu. Aku memikirkan kamu karena tidak ada kabar seharian dan aku memikirkan apa yang sedang kamu lakukan sampai

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 599 Kalimat yang Menyakitkan

    Pagi sekali Raka sudah bangun terlebih dahulu dari Winda. Wanita itu kaget saat mendengar suara berisik di sekitarnya. "Loh, Mas. Ini kan baru jam 05.00 subuh. Kamu mau ke mana sudah beres-beres seperti itu?" "Aku ingin cepat pulang. Entah kenapa perasaanku tidak enak. Ayo kamu juga bangun udah siap-siap!"Mendengar itu seketika wajah Winda menjadi murung. Padahal masih ada waktu sampai jam 08.00, tapi kenapa malah harus cepat-cepat seperti ini? Namun wanita itu tidak bisa berbuat banyak. Winda takut malah menjadi bibit permasalahan. Dia tidak mau mereka berpisah dalam keadaan bertengkar, jadi memilih mengganggukan kepala saja dan mengikuti semua perintah suaminya. Selama Winda mandi, Raka mengaktifkan HP. Baru juga beberapa detik data seluler diaktifkan, dia terkejut dengan banyaknya panggilan yang tak terjawab dari aplikasi WhatsApp pun banyak sekali pesan yang masuk. Ada dari Maura dan juga Mila. Dia membaca dulu pesan dari Mila dan matanya langsung membulat saat melihat kalau

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 598 Pelarian Arya

    Malam itu hanya terdengar suara jangkrik dan angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuh Arya. Sang pria berusaha untuk berjalan cepat. Dia melihat ke sekeliling, takut ada orang yang melihat. Karena bagaimanapun pelariannya ini tidak boleh diketahui oleh siapa-siapa. aakan beresiko sangat fatal di kemudian hari. Beberapa kali ponselnya bergetar. Itu pasti dari Dimas, temannya yang akan membantu untuk bertemu dengan dokter bedah. Dia bahkan meminta operasi itu secara eksklusif, tidak boleh satu orang pun tahu atau pihak rumah sakit tahu dan dilakukannya di tempat tertentu yang sudah sangat diminta untuk wanti-wanti. Ini semua demi meminimalisir kalau kebocoran informasi tentang dirinya yang akan melakukan operasi pergantian wajah.Sebagian hartanya hilang, tapi itu lebih baik dibandingkan dirinya di penjara. Dia tidak mau menginjak tempat itu. Baginya penjara adalah sesuatu yang memuakkan dan tidak akan bisa ditoleransi. Dia pasti akan bertemu dengan narapidana lain dan dijadikan samsak. Ar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status