Share

Bab 22 Rasa Sesak

Mata Lusi memang memandang ke depan, tapi pikirannya bergerilya ke mana-mana. Setengah pikiran Lusi fokus, dan sisanya masih saja tertaut pada obrolan Raka dan Mila.

Sungguh, dia tidak menyangka kalau Mila sejahat itu. Padahal, dulu Lusi sangat percaya dan menganggapnya sebagai saudara.

Saking percayanya, Lusi selalu memberikan apa saja yang dia butuhkan. Bahkan, saat kuliah pun, Lusi tidak segan memberikan uang jika Mila kekurangan.

Lusi tidak pernah mempermasalahkan besarnya uang itu. Bahkan, dia bebaskan Mila dari utang piutang.

Tidak pernah ditagih apa pun yang pernah diberikan padanya. Karena setiap Mila membutuhkan uang, di akhir kalimat Mila akan mengatakan kalau dirinya pasti mengganti semua yang diberikan Lusi jika sudah punya uang.

Lusi hanya mengiyakan saja untuk menghargai niatnya. Walaupun pada nyatanya Mila tidak pernah mengganti sedikit pun semua yang diberikan. Itu juga tidak dipermasalahkan, karena Lusi memang berniat untuk membantunya tanpa meminta imbalan atau balas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status