Share

Bab 265 Adu Jotos

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2024-06-29 11:16:26

Raka terkesiap saat melihat Devan datang bersama seorang wanita, Amanda. Pria itu sudah tahu siapa Amanda dan keduanya harus pura-pura tidak kenal demi lancarnya sebuah rencana. Namun, Raka langsung memberikan tatapan sinis pada Devan.

“Untuk apa kamu ke sini?” tanya Raka dengan berani.

Mungkin sebelumnya dia harus menjaga sikap pada Devan saat di restoran. Tetapi, sekarang beda lagi. Dia bisa mengatakan apa saja pada pria ini karena sudah tidak bekerja pada Devan.

“Aku ingin menemui Lusi,” jawab Devan dengan lugas. Terlihat kalau dirinya begitu sinis pada Raka.

“Dia sedang bekerja. Sebaiknya kamu pergi saja,” cetus Raka, dagunya sampai dinaikkan. Dia tampak seorang pelindung bagi Lusi, tidak sadar dengan posisi diri sendiri.

Devan menatap sinis. “Aku tidak ada urusan denganmu.”

“Urusan Lusi urusanku juga.”

Devan terkekeh sembari menggelengkan kepala. “Oh iya? Kamu siapanya Lusi?”

Seketika Raka tersentak mendengarnya. Mulutnya tia-tiba terasa kelu, tak bisa menjawab pertanyaan Devan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 599 Kalimat yang Menyakitkan

    Pagi sekali Raka sudah bangun terlebih dahulu dari Winda. Wanita itu kaget saat mendengar suara berisik di sekitarnya. "Loh, Mas. Ini kan baru jam 05.00 subuh. Kamu mau ke mana sudah beres-beres seperti itu?" "Aku ingin cepat pulang. Entah kenapa perasaanku tidak enak. Ayo kamu juga bangun udah siap-siap!"Mendengar itu seketika wajah Winda menjadi murung. Padahal masih ada waktu sampai jam 08.00, tapi kenapa malah harus cepat-cepat seperti ini? Namun wanita itu tidak bisa berbuat banyak. Winda takut malah menjadi bibit permasalahan. Dia tidak mau mereka berpisah dalam keadaan bertengkar, jadi memilih mengganggukan kepala saja dan mengikuti semua perintah suaminya. Selama Winda mandi, Raka mengaktifkan HP. Baru juga beberapa detik data seluler diaktifkan, dia terkejut dengan banyaknya panggilan yang tak terjawab dari aplikasi WhatsApp pun banyak sekali pesan yang masuk. Ada dari Maura dan juga Mila. Dia membaca dulu pesan dari Mila dan matanya langsung membulat saat melihat kalau

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 598 Pelarian Arya

    Malam itu hanya terdengar suara jangkrik dan angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuh Arya. Sang pria berusaha untuk berjalan cepat. Dia melihat ke sekeliling, takut ada orang yang melihat. Karena bagaimanapun pelariannya ini tidak boleh diketahui oleh siapa-siapa. aakan beresiko sangat fatal di kemudian hari. Beberapa kali ponselnya bergetar. Itu pasti dari Dimas, temannya yang akan membantu untuk bertemu dengan dokter bedah. Dia bahkan meminta operasi itu secara eksklusif, tidak boleh satu orang pun tahu atau pihak rumah sakit tahu dan dilakukannya di tempat tertentu yang sudah sangat diminta untuk wanti-wanti. Ini semua demi meminimalisir kalau kebocoran informasi tentang dirinya yang akan melakukan operasi pergantian wajah.Sebagian hartanya hilang, tapi itu lebih baik dibandingkan dirinya di penjara. Dia tidak mau menginjak tempat itu. Baginya penjara adalah sesuatu yang memuakkan dan tidak akan bisa ditoleransi. Dia pasti akan bertemu dengan narapidana lain dan dijadikan samsak. Ar

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 597 Malam yang Panjang (2)

    Semalaman ini Mila hanya bisa diam sembari mengusap-nguasa perutnya. Dia sudah sering tidur seperti ini. Bahkan walaupun di sampingnya ada Raka, tetapi Mila masih tetap merasa kesepian. Entah kenapa malam ini terasa panjang, seperti ada sesuatu yang membuat hatinya tak tenang. Tetapi Mila tidak tahu apa. Wanita itu sama sekali tidak menggunakan Facebook atau Instagram, ini semua demi masa lalunya yang pernah viral. Dia tidak boleh menunjukkan diri kalau Mila yang dulu adalah seorang pelakor. Jadi, dia hanya fokus pada Whatsapp dan juga toko online. Kalaupun ada Facebook dan Instagram, itu hanya akun berbisnis saja. Sesekali wanita itu membuka Facebook dan Instagramnya, tetapi menggunakan akun toko.Dia juga butuh hiburan. Mana mungkin hanya diam saja, apalagi dengan kesibukan dan juga masalah yang terus menimpanya bertubi-tubi, Mila butuh sesuatu untuk menyegarkan pikiran. Tetapi tentu saja yang dia lihat hanyalah konten-konten yang sekiranya bisa membuat hatinya senang dan terhibu

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 596 Malam yang Panjang (1)

    Malam semakin larut, tetapi Winda sama sekali belum bisa memejamkan matanya. Berbeda dengan sang suami yang sudah lelap ke pulau mimpi. Dia bersandara di kepala ranjang dengan tatapan kosong ke depan. Pikirannya melalang buana dan teringat terus dengan perkataan Raka sebelumnya. Jujur, dalam hati terdalamnya ingin sekali berstatus sebagai istri sah dan satu-satunya. Menjalani kehidupan rumah tangga dengan tenang. Winda tidak masalah jika harus mengasuh Alia dan anak dari Mila. Tetapi apakah sesulit ini untuk mendapatkan itu semua? Ketenangannya masih saja tertahan dengan semua syarat yang diajukan oleh Raka. Dalam diam Winda menangis, sungguh hatinya terasa sakit. Dia juga seorang wanita biasa yang ingin mendapatkan segalanya, tetapi memang perjalanan hidup itu tidak semudah yang dikira. Dia memang banyak harta dan juga koneksi di berbagai daerah karena dirinya disuplai banyak barang-barang yang akan dipasok ke supermarket, tetapi hatinya sangat kesepian. Karena tidak ada satu ora

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 595 Kamu Tidak Curiga?

    Lusi dan Adiba sedang duduk saling berseberangan. Mereka sudah makan malam sebelumnya dan sedang mengerjakan pekerjaan yang belum selesai. Sebenarnya Lusi hanya msnscroll grup kerja yang baru saja dia ikut. Ini cukup mengesankan dan juga sangat membuat Lusi betah.Melihat Lusi yang senyum-senyum sendiri, Adiba keheranan. "Apa sih yang lucu? Memang kamu lihat apa?" "Enggak, ini aku lagi masuk grup perusahaan. Ternyata mereka semua lucu, ya? Ada aja yang dibicarakan. Aku sih hanya lihat saja, belum berani buat ikutan." "Ya syukurlah kalau gitu, tapi nggak ada yang janggal kan sama mereka?" "Nggak lah, seru ini. Aneh sekali, orang-orang pada baik sama aku. Gak ada satupun yang terlihat iri atau terlihat membenci. Aneh kan? Dan yang lebih anehnya lagi ternyata Damian itu tuh tetangga kita yang baru, dia itu satu shif sama aku. Aneh nggak?" Adiba langsung terdiam. Dia menyipitkan kedua matanya, khas sekali sedang menyelidik."Atau jangan-jangan ini semua settingannya Damian?" Saat i

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 594 Terpaksa Mengerti

    Mendengar perkataan Raka, Winda otomatis kaget dengan semua yang dilontarkan oleh pria itu. Apakah dirinya terlalu serakah ingin mendapatkan perhatian Raka, sampai pria itu mengatakan hal seperti ini? "Bukankah kita sudah membahas masalah ini, Win? Aku akan mengunjungimu, tapi hanya satu minggu sekali. Kalau setiap hari kamu menghubungiku, otomatis Mila akan curiga kepadaku dan hubungan kita mungkin akan hancur dalam waktu dekat. Mila itu bisa melakukan apa saja sesuai yang dimau. Dia itu tidak pernah punya hati nurani. kalau punya, mungkin hubunganku dengan Lusi saat ini masih berjalan."Winda terdiam sembari menunduk. Entah kenapa setiap mengatakan hal seperti ini, Raka selalu saja membawa-bawa Lusi. Bukan apa-apa, tetapi hatinya juga lama-lama menjadi kesal kalau terus-terus saja dibawa nama mantan istrinya itu. Winda sampai tidak berani untuk menyadarkan kepala lagi di bahu Raka, takut pria itu marah atau akan terjadi sesuatu yang buruk di antara mereka."Maafkan aku, Mas. Aku h

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 593 Malam Terakhir Bulan Madu

    A"Gimana maksudnya, Bu?"Gadis polos itu tidak paham dengan ucapan dari majikannya. Sementara Mila hanya menggelengkan kepala sembari menepuk jidat.Gadis ini benar-benar terlalu polos, bisa saja ditipu jika ada orang jahat padanya. "Ya ampun. Gini, kamu itu harus tegas dan jangan mudah tertipu. Kalau memang tidak mengerti, katakan sesuatu yang tidak memperlihatkan kalau kamu ini polos atau lebih tepatnya, bego!" Mendengar kalimat terakhir membuat hati Imel tercubit. Apakah seperti ini sifat asli yang dimaksud oleh Maura?Kenapa mudah sekali mengucapkan hal-hal yang menyakiti seperti ini? Tetapi Imel tidak berani mengatakan apa-apa dan memilih untuk diam saja. "Dengar, ya. Maura itu manipulatif. Dia bisa saja memutar balik ke fakta dan juga bisa membuat kamu celaka. Pokoknya harus jauh-jauh dari dia. Apa pun yang dia katakan, jangan kamu dengan mudah percaya begitu saja. Bisa saja dia sekarang sudah memanfaatkan kamu. Iya, kan?" Imel jadi terlihat bingung. Apa benar Maura seperti i

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 592 Daripada Rugi

    𝙸𝚖𝚎𝚕 tampak ragu. Dia takut akan berefek besar kepada dirinya. Melihat Imel diam saja, Maura jadi geregetan sendiri. "Kok diam saja, sih? Aku itu lebih minta kerjasama denganmu. Tapi kenapa kamu malah diam saja? Apa kamu takut akan terjadi sesuatu yang buruk?" tanya Maura, membaca pikiran dari gadis itu. Karena dia juga dulu seperti ini. Melakukan sesuatu atas dasar ketakutan sampai akhirnya malah merugikan diri sendiri. Dengan lugu Imel menganggukkan kepala, dia merasa takut akan terjadi sesuatu yang buruk. "Bagaimana kalau misalkan aku yang rugi dan dibuat celaka sama Bu Mila?" tanya Imel dengan terus terang, membuat Maura menghela napas panjang."Sudah tenang saja. Jangan berpikiran macam-macam. Aku jamin semuanya aman. Kalau misalkan kamu tidak mau, ya udah. Aku juga bisa cari sendiri di Facebook atau Instagram. Tinggal menelepon orang itu dan semua uang akan beralih kepadaku. Bagaimana? Kamu rugi dong, karena kamu yang ngasih informasi."Mendengar itu Imel kaget dan tidak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 591 Serahkan Saja Mila

    "Nggak, Mbak. Nggak ada apa-apa. Aku hanya salah ngomong aja, kok." Sekarang Imel jadi ketakutan kalau dia sudah melakukan sesuatu yang salah. Ini akan semakin mempersulit keadaan dan memperpanjang masalah, tetapi bukan Maura namanya kalau tidak mendapatkan apa pun sesuai dengan kehendaknya. Dia sudah berjanji pada diri sendiri untuk melakukan apa pun demi kepuasan diri. Tidak mau lagi menjadi kacung atau orang lemah yang terus ditindas. "Baiklah. Kalau kamu tidak mau mengatakannya, hari ini juga aku akan buat laporan ke kantor polisi dan foto-foto ini jadi bukti kalau kamu melakukan kekerasan kepadaku."Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Maura langsung berdiri dan mengambil tasnya. Dia hendak pergi, lalu seketika Imel menarik tangan wanita itu."Mbak, jangan gitu dong. Kan sudah perjanjian kita tidak akan membawa masalah ini ke jalur hukum." "Ya udah kalau gitu, katakan apa yang kamu maksud tadi."Imel masih tampak ragu. Dia sampai berpikir berkali-kali apa yang harus dilakukan kepad

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status