Share

Tiga Puluh Delapan

POV Outhor

"Bu, apa kita keterlaluan sama Mbak Widya dulu?" tanya Rena pada Ibunya.

Sejenak sang ibu menghentikan aktivitas mengaduk nasi dalam wadah. Mejicom rusak, jadi kembali mereka memasak melalui kompor. Sang ibu menyeka keringat yang mengalir di dahi. Seperti mendengar petir di siang bolong, ucapan Rena terus mengingatkan perlakuannya pada mantan menantunya.

"Nggak usah berpikir macam-macam,” ungkap sang ibu.

"Bu, tapi apa yang aku alami sama seperti Mbak Widya dulu. Dia bekerja sendirian, sedangkan gaji Mas Reno terus saja mengalir ke rekening Ibu." Lagi, Rena terus merasa bersalah.

"Ren, sudahlah. Semua ini nggak ada sangkut pautnya dengan Widya. Ini memang kita saja yang mendapat sial." Sang Ibu terus saja mengelak, padahal dirinya tahu, ini semua adalah karma dari perbuatan mereka pada Widya.

Wanita tua itu terduduk lesu menghadap jendela rumah. Sedih, bercampur amarah saat menantu yang disayanginya malah me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dewi Hartini
waduh sama si ksh bonuas dong yg 39 nya..ga pake koin
goodnovel comment avatar
Hernawati Hd
37,38 sama kk hehehehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status