Share

4. Nasihat Dari Asih

Author: Ria Wijaya
last update Last Updated: 2022-10-30 15:12:14

Setelah obrolan ringan yang panjang, Vira kemudian mengutarakan apa yang mengganjal di hatinya.

"Bun, ada yang mau Vira ceritakan pada Bunda," ujar Vira setelah hening sejenak.

Asih yang melihat raut wajah Vira yang berubah serius, ia jadi deg-degan sendiri menunggu cerita Vira. "Ada apa, Nak?"

Vira menundukkan kepalanya. "Bun, semalam Mas Lukman meminta izin ke Vira, dia bilang ia ingin menikah lagi," ujar Vira sendu.

Asih sontak menutup mulutnya terkejut, ia tidak menyangka jika Lukman bisa sampai seperti ini. Dalam ingatan Asih, Lukman adalah laki-laki yang sopan dan tidak aneh-aneh, ia dulu juga terlihat seperti sangat mencintai Vira. Lalu kenapa tiba-tiba ....

"Vira, kenapa bisa seperti ini, Nak? Coba ceritakan semuanya sama Bunda," pinta Asih lembut.

Lalu, Vira menceritakan semuanya tentang perkataan Lukman semalam. Vira juga mengatakan bahwa ia mengenal Ayu, dia adalah wanita yang baik. Vira pun juga tidak ragu mengatakan kepada Asih, tentang apa yang ia rasakan saat ini.

"Sayang," ujar Asih seraya memeluk Vira. Tanpa terasa Asih meneteskan air matanya, ia jadi mengingat akan masa lalunya sendiri.

Vira membalas pelukan Asih, ia juga menangis dalam pelukan wanita yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri itu. "Bunda, tapi kenapa rasanya sakit sekali?" tanya Vira parau. Padahal ia belum memberikan keputusan apapun.

Vira yang sebelumnya belum pernah jatuh cinta sama sekali, ini adalah pertama kalinya ia merasakan patah hati, dan ternyata rasanya sesakit ini.

"Sabar, Sayang. Ini ujian untukmu, dan wajar jika kamu merasa sakit, itu berarti karena kamu mencintai Lukman."

Vira sempat tertegun mendengar perkataan Asih, dulu di awal mereka menikah, ia memang belum mencintai Lukman. Namun, entah sejak kapan rasa itu mulai tumbuh? Dan, berarti memang terbukti benar, jika cinta akan hadir sebab terbiasa.

"Vira, rasa sakit mu ini tanpa sadar adalah teguran dari Allah. Kamu sedang diingatkan, bahwa kita tidak boleh mencintai makhluk melebihi dari Sang Penciptanya."

"Jika kita sudah terlalu nyaman dan mengandalkan manusia, maka hasil yang akan kita dapatkan hanyalah kecewa. Sebab kita memang tidak bisa mengandalkan manusia, karena kita tidak sempurna. Begitu juga denganmu, yang tanpa sadar mulai bergantung dan percaya dengan suamimu. Kamu mulai terbuai dengan semua sikap lembut dan cinta Lukman yang diberikannya untukmu, jadi wajar jika kamu merasa sakit hati karena sudah dikecewakan," ujar Asih panjang lebar.

Asih juga pernah merasakan hal ini, jadi secara perlahan ia sudah bisa mempelajari apa yang sudah ia dapatkan dalam perjalanan hidupnya selama ini.

Vira seperti tertampar dengan semua perkataan Asih, cepat-cepat ia langsung beristighfar. Apa yang dikatakan Asih memang benar, Vira tanpa sadar terlalu mencintai Lukman, dia mulai berharap lebih kepada Lukman, dan juga dengan percaya dirinya, Vira mengira Lukman tidak akan bisa berpaling darinya.

Jadi, beginilah jika Tuhan sudah cemburu, sebab cinta hambanya lebih tinggi kepada makhluk yang diciptakan Nya. Vira kini menjadi sadar akan kesalahannya sendiri. Memang tidak ada larangan untuk kita mencintai orang lain, sebab hakikatnya rasa indah itu Tuhan lah yang menganugerahinya. Namun, semua tetap ada batasannya.

"Lalu, apa yang harus Vira lakukan, Bunda?" tanya Vira parau.

"Sayang, sebelumnya dengarkan baik-baik, Bunda mau bercerita sedikit tentang masa lalu Bunda."

Vira mengangguk seraya memperbaiki duduknya, ia juga segera menghapus air matanya sendiri.

"Dulu kedua mantan suami Bunda yang terakhir, mereka berdua adalah laki-laki yang suka selingkuh," ujar Asih yang memulai ceritanya.

Vira tentu sudah tidak terkejut lagi, ia memang sudah mengetahui jika Asih menikah hingga tiga kali, ia pun juga tahu siapa mereka bertiga, karena ketiga mantan suami Asih sering datang ke panti asuhan untuk memberikan donasi. Namun, Vira tidak mengetahui dengan detail cerita tersebut.

"Dulu mantan suami Bunda yang kedua, ia meminta izin menikah lagi setelah ketahuan selingkuh. Namun, Bunda tidak mengizinkannya, karena Bunda mementingkan harga diri Bunda. Namun, lama kelamaan Bunda akhirnya tidak mampu bertahan untuk membiarkan kenyataan bahwa mantan suami Bunda terus menerus menyelingkuhi Bunda, hingga akhirnya kami pun berpisah."

"Lalu mantan suami Bunda yang ketiga juga seperti itu, ia meminta izin menikah lagi setelah ketahuan selingkuh. Namun, waktu itu Bunda setuju, karena Bunda tidak mau menjalani pernikahan yang sama seperti dengan mantan suami yang kedua dan Bunda menganggap bahwa kegagalan pernikahan Bunda yang kedua, karena Bunda tidak memberi izin suami Bunda menikah lagi."

"Tapi, kenyataan yang Bunda dapatkan lebih menyakitkan lagi. Setelah ia menikahi seorang gadis, beberapa bulan kemudian ia meminta izin untuk menikahi seorang janda. Bahkan, tanpa Bunda tahu, mantan suami ketiga Bunda ini juga mengeruk harta kekayaan orang tua Bunda juga. Sampai akhirnya Bunda memutuskan untuk tidak ingin menikah lagi, dan memilih mengabdikan diri untuk merawat anak-anak yatim piatu di sini."

"Jadi, yang ingin Bunda sampaikan kepadamu dari cerita pengalaman hidup Bunda ini adalah, bahwa laki-laki jika sudah dikendalikan nafsu, mau seberapa baiknya kita, dia tetap tidak akan puas. Ingat, sebab ini karena nafsu. Mereka juga akan selalu mencari cara dan alasan agar kita merasa terpojok, dan akhirnya menuruti keinginan mereka. Bahkan kita harus sampai tutup mata dengan semua kejahatan yang mereka lakukan kepada kita. Apalagi karena alasan kita bertahan, sebab kita mencintainya, kita tentu akan terus menerus kalah."

"Begitu juga dengan suamimu, yang sudah berani mengutarakan niatnya yang ingin menikah lagi. Jika kamu menolaknya, hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan selingkuh setelahnya. Sebab lelaki yang setia, ia tidak akan pernah mempunyai keinginan untuk ingin menikah lagi, apalagi untuk sekedar memikirkannya. Karena mereka pasti sudah berpikir, bahwa hal itu akan menyakiti hati istrinya. Maka dari itu mereka bisa mengendalikan perasaan dan nafsunya."

"Tapi, akan berbeda jika lelaki yang sudah tergoda dengan nafsu, dan kemudian egonya mengatasnamakan ingin menikah lagi karena alasan yang kurang masuk akal, sudah jangan dipercaya lagi ucapan cinta mereka. Kamu mungkin bisa menerima pernikahannya lagi karena komitmen yang kamu pegang. Tapi, jangan berikan hatimu untuk terluka lebih dalam lagi. Bunda yakin kamu mengerti maksud Bunda bukan?"

Vira mengangguk, ia mencerna dengan baik semua cerita dan penjelasan Asih.

"Sekarang, Bunda mau tanya ke kamu. Tapi, kamu tidak perlu menjawabnya, cukup pikirkan dengan baik, renungkan, lalu putuskan yang terbaik untuk dirimu dan keluargamu."

"Ingat! Yang utama adalah pentingkan perasaan mu, karena tidak sedikit wanita yang sampai hilang akal karena tidak kuat menahan beban yang ia tanggung. Jika kamu ke depannya tertekan, anakmu pun juga akan tetap jadi korban. Sebab bertahan dalam pernikahan poligami maupun perpisahan, semua tetap membawa risiko yang menyakitkan," imbuh Asih.

Vira lantas mengangguk mengerti.

"Sekarang Bunda tanya, dulu apa tujuan awalmu ketika kamu memilih mau menikah?"

"Apakah komitmen yang kamu pegang sampai sekarang tetap sama?"

"Jika iya, maka pertahankan itu semua. Namun, jika kamu merasa sudah tidak sanggup lagi, maka lepaskanlah. Karena sejatinya Allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuan hambanya."

Kedua pertanyaan dari Asih, memenuhi pikiran Vira, dan sepertinya Vira sudah memiliki petunjuk untuk apa yang ia putuskan nantinya. Namun, ia harus meminta pendapat anaknya terlebih dahulu...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi    53. KSML (End)

    Pagi yang begitu cerah, sungguh berbeda dengan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang sudah menyakiti dua wanita cantik yang saat ini tengah duduk di gazebo taman belakang rumahnya Daffa."Vir, kamu sudah tidak merasa mulas lagi?" tanya Della yang masih khawatir, sebab beberapa hari yang lalu Vira mengeluh mulas seperti orang yang akan melahirkan.Ya, saat ini Vira tengah mengandung sembilan bulan, dan kemarin sebenarnya adalah hari perkiraan Vira melahirkan, namun ternyata malah mundur dari jadwal, dan sampai saat ini Vira belum merasakan kontraksi lagi.Vira menggelengkan kepalanya. "Enggak, justru sekarang aku tidak merasakan sakit apapun, padahal dari sebulan yang lalu pinggulku rasanya mau copot karena pegal banget."Della tertawa, "masa sih?""Yee ... dibilangin nggak percaya. Ntar deh kamu rasain sendiri kalau sudah hamil tua, dan kata orang-orang tua sih itu memang hal wajar, sebab bayi sedang mencoba mencari jalan keluarnya, balas Vira yang teringat obrolannya dengan para

  • Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi    52. Balasan Untuk Orang Yang Jahat

    Setahun kemudian...Bugh ... Bugh ... Bugh ..."Bang, ampun ... Bang! Ampun ...." Suara jeritan Lukman terdengar hingga meja penjaga, namun para penjaga itu seolah tuli dan tidak mendengar teriakan kesakitan Lukman.Mereka sengaja membiarkan Lukman dipukuli terlebih dahulu, lalu baru beberapa menit kemudian salah satu penjaga itu akan datang untuk menghentikan aksi penyiksaan tersebut."Ampun, Bang. Kumohon ampun ...." Suara Lukman semakin melemah, ia hampir mati karena lemas sebab dipukuli dengan brutal."Brengsek! Rasain kamu, siapa suruh kamu mengambil makananku!""Enggak, Bang. Enggak ... bukan aku yang mengambilnya," sahut Lukman seraya menangis. "Halah, sekali pencuri ya tetap pencuri!" teriak lelaki itu seraya memukul dan menendang Lukman kembali.Kejadian ini sudah seperti makanan sehari-hari untuk Lukman, ia selalu difitnah mengambil makanan bos penguasa bilik penjara yang ditempatinya, lalu kemudian ia akan dihajar habis-habisan, padahal makanan milik bos itu telah dicuri o

  • Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi    51. Salah Paham

    Vira terus berlari tanpa mempedulikan tatapan para karyawan yang menatap heran, sebab Daffa mengejarnya dan terus memanggilnya."Vira, ... tunggu!" teriak Daffa terakhir kalinya sebelum Vira menutup pintu mobil."Kita jalan, Pak," ujar Vira seraya menghapus air mata yang menetes di pipinya."Tapi, Nya, Tuan Daffa terus memanggil, Nyonya.""Biarkan saja, atau Bapak ingin saya pulang sendiri?"Sang sopir yang takut jika dianggap mengabaikan Daffa, namun ia lebih takut jika Vira semakin marah hingga menyebabkan suatu kesalahan yang lebih fatal lagi."Baiklah, Nya." Mobil melaju dengan cepat, meninggalkan Daffa yang masih terus berteriak memanggil nama Vira.Sesampainya di rumah, Vira langsung pergi ke kamarnya, dan tak lupa ia juga mengunci pintu kamarnya. Vira terus menangis untuk menumpahkan semua rasa yang telah menghimpit dadanya.Di saat sedang menangis, Vira tiba-tiba saja ingat dengan perkataan Asih waktu itu, lalu apakah sekarang Vira boleh mulai merasa menyesal, karena tidak men

  • Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi    50. Kemarahan Vira

    Keesokan harinya, Daffa merasa aneh dengan sikap Vira yang tiba-tiba saja berubah padanya. Ia hendak menyalahkan ibunya atas perubahan sikap istrinya. Namun sayangnya, ibunya tadi pagi-pagi sekali sudah berangkat kembali ke Singapura."Tck, ini pasti gara-gara sikap Ibu yang terlalu acuh, jadi Vira hari ini seperti menghindariku," gumam Daffa seraya mengguyur badannya dengan air.Saat ini Daffa sedang mandi, dan rencananya hari ini ia akan berangkat ke kantor.Vira yang tiba-tiba saja berubah menjadi pendiam, membuat Daffa bahkan tidak berani meminta jatah hariannya pada Vira, dan sontak saja hal itu membuat Daffa kesal."Huh! Padahal Vira sebentar lagi kedatangan tamu bulanannya, seharusnya kan beberapa waktu ini aku bekerja lebih keras lagi untuk membuatkan adik untuk Naura." Daffa tidak berhenti menggerutu, dan ia harus melampiaskan rasa kesalnya ini ke asistennya nanti.Setelah selesai mandi, Daffa langsung berganti pakaian yang sudah disiapkan Vira. Daffa tersenyum ketika melihat

  • Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi    49. Gadis Yang Dibawa Ibu Mertua

    Sejak perjalanan dari Bali ke Jakarta, Vira sudah gugup, apalagi sekarang mereka sudah sampai tepat di depan rumahnya Daffa.Dan, pemandangan tidak mengenakkan terjadi ...."Kak Daffa ...." Seorang gadis cantik bertubuh semampai terlihat berlari menghampiri Daffa, bahkan ia juga hampir memeluknya, jika saja Daffa tidak menghentikannya."Stop! Ketahuilah batasan, kalau kamu bukan anak kecil lagi!" "Kak Daffa, kenapa masih sedingin ini sih ...." ujar gadis tersebut dengan manja. "Oh, ini pasti Kakak Ipar. Hai, Kak. Salam kenal, aku Lisa, adiknya Kak Daffa."Vira tersenyum canggung, dalam benak ia jelas kebingungan, sebab Daffa tidak pernah cerita kalau dia memiliki seorang adik."Bukan! Dia bukan adikku, dia hanyalah seorang pengganggu dari kecil," sahut Daffa serius, namun itu dianggap candaan oleh Lisa."Aaah, Kakak ini bisa aja. Kalau begitu ayo, kita masuk. Tante sudah menunggu kalian." Seolah tidak mendengar perkataan Daffa, Lisa tetap berjalan di depan dengan penuh percaya diri.

  • Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi    48. Bulan Madu Sudah Berakhir

    Matahari semakin terik, namun Vira dan Della tampak tidak terganggu dengan cuaca panas saat ini."Del, aku rasa Ervan itu menyukaimu deh," ujar Vira yang mulai bisa melihat bahwa Ervan diam-diam sering mencuri pandang ke arah Della.Della mendesah, ia juga mengetahui kenyataan ini. Lebih tepatnya Della juga sudah mengetahui hal ini sejak lama."Kamu masih ingat nggak, dulu aku pernah cerita tentang cinta pertamaku," ujar Della dengan mata yang menerawang kenangan masa lalunya.Vira mengangguk. "Iya, cowok itu terlalu pendiam kan. Dan, meki dia terlihat menyukaimu, tapi dia tidak pernah menyatakan cinta padamu.""Iya, hingga akhirnya aku bertemu dengan Nicole. Dan bodohnya dia, dia baru menyatakan cinta setelah aku bersama Nicole."Vira tertawa, namun kemudian ia ingat sesuatu. "Eits, jangan bilang kalau itu Ervan ya? Astaghfirullah, kenapa aku juga baru ingat, cowok yang waktu itu kamu ceritakan, namanya juga Ervan bukan?"Vira sontak menepuk keningnya sendiri, bisa-bisanya ia lupa de

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status