Share

Bab 161

"Mama malu, Na."

Itulah kalimat pertama yang meluncur dari lisan Mama Sekar, begitu duduk berdampingan dengan Husna.

Ya, beliau akhirnya datang berkunjung keesokan harinya, setelah mendengar kabar bahwa menantu kesayangannya juga sedang mengandung.

Beliau sesenggukan di dada Husna, sedangkan Husna sibuk menepuk punggung demi menenangkan beliau.

"Ini rejeki, Ma, kenapa mesti malu?" ujar Husna dengan tetap tersenyum.

"Umur Mama sudah setua ini. Apalagi calon cucu Mama sebentar lagi lahir.

Teman-teman Mama bahkan mengolok Mama, mengatakan kalau Mama tua-tua keladi."

Husna kembali menghembuskan napas panjang, mendengar penuturan Mama Sekar.

"Ma, kalau semua omongan mereka dimasukkan ke hati, yang ada bikin Mama tertekan. Bisa berpengaruh sama kehamilan Mama.

Biarkan saja, ya. Anggap saja angin lalu. Yang jalani kan, Mama. Lagi pula, mungkin ini jawaban dari do'a Mama selama ini, setelah kehilangan anak kesayangan Mama. Iya kan, Ma?"

Pelukan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status