Share

19. Meninggalnya Mas Burhan

Pukul 04.00 subuh ponselku berdering nyaring. Kabar duka itu datang dari ibunya Mas Burhan yang mengabarkan bahwa putranya telah berpulang pada jam dua dini hari.

Meski Mbak Yuli sudah tidak mempunyai hubungan lagi dengan Mas Burhan, tetapi aku sebagai sepupu mantan istrinya Mas Burhan, masih dekat dengan keluarganya. Itu sebabnya ibunya almarhum tak segan memberitahuku di jam segini.

Aku segera mengirimkan pesan ke Siti, memberitahukan padanya bahwa aku bakal izin setengah hari tidak bekerja. Aku ingin takziah dulu sebab merasa tak enak jika tidak sampai hadir di hari duka ini. Setidaknya ucapan bela sungkawaku bisa sedikit menghibur keluarga yang ditinggalkan.

Lagi-lagi aku menitipkan Nurul pada Bu Rahmi sebab hanya dia satu-satunya orang yang kupercayai menjaga putriku itu.

Setelah mengantar Nurul, motor yang membawa aku dan Lita menuju rumah duka yang tak begitu jauh dari kediaman Bu Rahmi.

Memasuki gang, tampak tenda tergelar menaungi puluhan kursi plastik. Sekumpulan bapak-bapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status