Share

22. Koko Kevin

"Aku ngelihatnya baru kemarin. Pas dia lagi buang sampah ke luar rumah. Dia ngelihat aku kek malu gitu, Li. Buru-buru masuk ke dalam sambil nunduk."

"Aku juga terakhir ketemu pas takziah ke rumah mantan suaminya. Dia nangis-nangis waktu itu. Kayak menyesal. Tapi buat apa. Udah terlambat, kan?" Aku mengembuskan napas.

"Aku juga kasian liat dia. Badannya kurus, Li. Gak semok kayak dulu." Siti berhenti membersihkan, lalu menatapku.

"Mungkin kelelahan kerja kali, Ti. Aku gak pernah komunikasi dengan dia. Jadi gak tau kabarnya gimana sekarang."

"Nah, yang mengherankan. Dia kerja di rumah tetanggaku itu nginap, Li. Padahal sebenarnya bisa pulang. Apa suaminya gak keberatan, ya, ditinggal begitu? Apa jangan-jangan mereka udah pisah?" Siti menggeleng-geleng.

"Udah, ah. Jangan nyerempet ke mas Arman lagi." Aku mencoba mengingatkan.

"Eh, iya. Maaf." Siti berujar tak enak.

Klakson mobil Ko Kevin berbunyi di depan toko. Aku segera bergegas menghampiri. Biasanya dia memberi kode bahwa ada barang la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status