Share

Bab 199

Penulis: Kamari
Sebelum Susan sempat menyingkirkan kekacauan yang memenuhi pikirannya, dia sudah mendengar bentakan keras di samping telinganya.

"Susan! Beraninya kamu memperlakukan Yunda seperti itu!"

Susan berusaha keras berkedip, mencoba mengusir kabut air dari matanya, lalu menepuk-nepuk dadanya dengan telapak tangan sambil terbatuk hebat.

Dia baru saja terjatuh ke dalam air, jadi ada banyak air yang masuk ke hidung dan mulutnya. Saat ini, dia sama sekali tidak bisa menahan batuknya, hampir terbatuk sampai paru-parunya keluar. Seluruh tubuh Susan basah kuyup, rasanya sangat tidak nyaman.

Susan baru saja berhasil mengatur napasnya, hendak berbicara, tetapi sebuah telapak tangan tiba-tiba terulur untuk menarik kerahnya, lalu mengangkat tubuhnya.

Susan berusaha keras melihat orang di hadapannya dengan jelas.

Itu adalah Ryan.

Wajah Ryan tampak tajam, membawa aura kejam yang jelas dan berat. Mata hitamnya yang indah memancarkan aura dingin yang membekukan. Dia seperti raja dari neraka yang dingin, tanp
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aya Aisyah
Riyan yg tolol alias bodoh,di perbudak oleh Yunda. Udah tau anak yg ada di perut Yunda bukan anaknya. Tapi dia tetep aja mau menjaga dan membela Yunda. Tak pernah mau menyelidiki dulu saipa yg benar dan siapa yg salah atau pura2 baik. Mau aja di peralat...dasar bodoh jadi laki2.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 224

    Susan memijat selama hampir 20 menit dan tangannya terasa sangat pegal. Jari-jarinya sedikit gemetar saat digerakkan. Lengannya terangkat ke udara untuk waktu yang lama, membuat pundak Susan terasa begitu berat sampai-sampai dia ingin segera menurunkan tangannya.Susan mengatupkan bibirnya dan bertahan sejenak, tetapi dia terlalu kelelahan. Dia berhenti sejenak dan bertanya kepada Ryan dengan suara rendah, "Apa kamu merasa lebih baik?"Susan berharap upayanya untuk menyenangkan hati Ryan berhasil.Ryan dan Gavin berbeda.Gavin ibarat anjing gila yang berada dalam genggaman Yunda dan masih memiliki akal sehat.Namun, Ryan bagaikan binatang buas yang tidak bisa dikendalikan oleh siapa pun. Begitu menggigit seseorang, maka tidak akan pernah dilepaskan. Seolah-olah tidak akan berhenti sampai menggigit hingga mangsanya tercabik-cabik.Saat ini, Susan hanyalah seorang siswi SMA yang tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Susan ingin menjauhkan diri dari Ryan, Yunda dan yang lainnya. Bukannya

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 223

    Susan pun mengernyit dan berkata dengan susah payah, "Ryan, kamu habis minum?"Ryan tidak menjawab pertanyaan Susan, tetapi berkata dengan suara serak, "Bukannya sudah kubilang jangan mempersulit Yunda?"Susan mengepalkan tangannya dan memaksakan seulas senyuman. "Dari mana aku mempersulitnya? Aku hanya merilis rekaman CCTV."Ryan mencengkeram dagu Susan dengan lebih erat lagi, suaranya rendah dan serak seolah-olah sedang memberikan peringatan. "Susan, berani sekali kamu menyentuh Yunda tepat di depanku."Suara itu begitu biasa dan tidak istimewa, tetapi membuat hati Susan berdebar kencang.Jarak mereka yang begitu dekat membuat Susan merasa sulit bernapas.Susan mengepalkan tangannya, lalu memukul bahu Ryan dengan keras. "Lepaskan aku!"Ryan tetap bergeming. Dia melangkah maju hingga tubuh Susan benar-benar terhimpit di dinding. Susan tidak bisa bergerak, tubuhnya menempel erat pada tubuh Ryan. Napas mereka bercampur.Bau alkohol di tubuh Ryan tercium lebih kuat.Susan menundukkan kep

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 222

    Ryan berjalan dengan tegas dari ujung koridor sana.Susan refleks mundur beberapa langkah.Adeline merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan bulu kuduknya bergidik. Dia segera melangkah ke depan Susan dan berkata dengan suara berat, "Pak Ryan."Ryan adalah sosok yang bahkan lebih menakutkan daripada Gavin.Ryan adalah sponsor utama Kompetisi Piano Yunai, dia menyumbang lebih dari 90% dana total. Dengan kata lain, sebagian besar bahan dan biaya di kompetisi ini berasal dari kantong Ryan.Panitia penyelenggara Kompetisi Piano Yunai sebelumnya telah mengundang Ryan untuk mensponsori kompetisi tersebut. Mereka melakukan banyak riset dan berkali-kali membuat presentasi, tetapi Ryan bahkan tidak pernah bertemu dengan mereka.Hingga Yunda berpartisipasi tahun ini. Justru Ryan yang menawarkan diri untuk mensponsori kompetisi. Awalnya, panitia penyelenggara telah kehilangan kepercayaan pada Ryan dan berencana untuk mencari sponsor lain.Ini Ryan! Semua orang yang pernah bertemu dengan Ryan tah

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 221

    Susan perlahan mengangkat kepalanya dan memperhatikan Adeline berjalan masuk dari luar kerumunan dengan ekspresi dingin. Adeline menatap semua orang yang ada di situ dengan serius, fokusnya tertuju pada Susan dan Gavin.Lebih spesifiknya, pada bekas kemerahan yang sangat jelas di leher Susan dan pipi Gavin. Orang pasti bisa langsung tahu bagaimana tanda-tanda itu muncul.Ekspresi Adeline berubah muram. "Ada apa ini sebenarnya?"Sebelum Susan sempat berbicara, Gavin tiba-tiba terkekeh dan berkata, "Guru Adeline nggak perlu ikut campur dalam masalah ini."Ekspresi Adeline berubah.Gavin berasal dari keluarga yang berada dan memiliki latar belakang yang istimewa. Gavin bekerja sebagai dokter dan tidak terkait dengan bisnis keluarganya. Namun, para tetua keluarganya sangat menyayangi Gavin. Mereka bahkan telah mengembangkan pasar farmasi sebelum Gavin lulus. Mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya apabila suatu saat nanti Gavin memutuskan untuk berhenti menjadi dokter sehingga Gavin d

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 220

    Gavin memang pemarah, tetapi bukan berarti Susan juga bukan pemarah.Itu sebabnya semua orang sontak terbelalak kaget.Karena Susan tiba-tiba bangkit berdiri dari atas lantai.Tindakan Susan begitu tiba-tiba sehingga Gavin bahkan tidak sempat bereaksi.Plak!Susan mengangkat tangannya dan menampar wajah Gavin dengan keras.Suasana sontak menjadi sangat hening.Susan mengerahkan segenap tenaganya sehingga kepala Gavin tertoleh ke samping. Bekas tangan Susan juga tercetak di pipi Gavin.Kemudian, Susan mencengkeram kerah Gavin dan menarik tubuh bagian atas Gavin.Sorot tatapan Susan terlihat begitu tajam dan dingin, nada bicaranya sangat tegas dan tidak berperasaan."Kenapa? Kalian juga sudah lihat rekaman CCTV itu, 'kan? Makanya kalian takut aku akan menunjukkan rekaman CCTV itu ke orang lain, takut orang-orang lain tahu letak masalahnya, 'kan?"Gavin menggertakkan giginya dan menoleh dengan kesal. Dia menatap Susan dengan tajam, ekspresinya terlihat sangat gelap. "Susan!"Susan tiba-ti

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 219

    Suasana sontak menjadi gaduh.Napas Susan tercekat. Dia menggenggam tangan Gavin erat-erat, wajahnya memerah. Susan menggertakkan gigi dan menatap tajam ke arah Gavin.Gavin tampak mengabaikan perlawanan Susan, dia menyeringai dingin sambil mengeratkan cengkeramannya di leher Susan. Susan menjadi tidak bisa bernapas dan mulai kehabisan oksigen.Lalu, pandangannya seolah berputar.Susan ditarik oleh Gavin dan ditekan ke dinding.Gavin mengangkat tubuh Susan, kaki Susan hampir tidak berpijak pada lantai.Susan merasa makin tercekik dan kehabisan oksigen. Dia membuka mulut untuk mengumpat, tetapi suaranya serak dan pecah."Ga …. Ga …. Le … lepaskan ....""Susan, aku sudah bilang padamu, jangan memaksaku," kata Gavin dengan suara berat.Susan benar-benar merasa bahwa dia akan mati dan Gavin benar-benar ingin membunuhnya.Pandangan Susan makin kabur, kesadarannya berangsur-angsur memudar. Mulutnya terbuka, tapi Susan hanya dapat mengeluarkan suara serak.Dia benar-benar akan dicekik sampai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status