Share

Bab 212

Author: Kamari
Dia pun memanggil dengan lembut, "Yunda ...."

Yunda balas menatap Gavin, pipinya sedikit memerah. "Kenapa kamu menatapku begitu?"

Gavin yang merasa agak malu pun menarik kembali pandangannya. Dia berjalan ke sisi Yunda dan bertanya dengan suara rendah, "Kenapa Ryan nggak ada di sini bersamamu?"

Senyum Yunda makin lebar, menunjukkan ekspresi gembira seperti gadis yang sedang kasmaran. "Ryan akan segera kembali. Apa ada yang kamu butuhkan darinya?"

Gavin pun mengernyit mendengar ini, ketidakpuasannya terhadap Ryan makin menjadi-jadi. "Ke mana dia pergi? Kamu dalam keadaan seperti ini, tapi dia nggak selalu menemanimu?"

Yunda mengatupkan bibirnya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Ryan sibuk bekerja dan aku sedang nggak enak badan, jadi aku nggak butuh terus dia temani. Lagi pula, dia akan segera kembali."

Sorot tatapan Gavin makin menggelap. Dia memaksakan senyum dan berkata dengan nada datar, "Benarkah?"

Dada Gavin terasa sakit, tetapi tetap memaksakan senyum. "Ngomong-ngomong, aku belu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Antono Kastani
yg ngenjot Vivian sapa ya sp hamil yg pasti BKN Ryan si oon goblok gendeng nyesel KL tahu anak yg dikandung dan bakal JD pewaris benih pria bayaran Vivian CEO goblok TDK tes DNA diselidiki asal percaya saja dgn ratu iblis
goodnovel comment avatar
Hellia
seharus nya ada pemeran pria kedua yg mendekati susan...
goodnovel comment avatar
Roziqin Rozi
satu kata buat mereka bertiga. Menjijikkan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 220

    Gavin memang pemarah, tetapi bukan berarti Susan juga bukan pemarah.Itu sebabnya semua orang sontak terbelalak kaget.Karena Susan tiba-tiba bangkit berdiri dari atas lantai.Tindakan Susan begitu tiba-tiba sehingga Gavin bahkan tidak sempat bereaksi.Plak!Susan mengangkat tangannya dan menampar wajah Gavin dengan keras.Suasana sontak menjadi sangat hening.Susan mengerahkan segenap tenaganya sehingga kepala Gavin tertoleh ke samping. Bekas tangan Susan juga tercetak di pipi Gavin.Kemudian, Susan mencengkeram kerah Gavin dan menarik tubuh bagian atas Gavin.Sorot tatapan Susan terlihat begitu tajam dan dingin, nada bicaranya sangat tegas dan tidak berperasaan."Kenapa? Kalian juga sudah lihat rekaman CCTV itu, 'kan? Makanya kalian takut aku akan menunjukkan rekaman CCTV itu ke orang lain, takut orang-orang lain tahu letak masalahnya, 'kan?"Gavin menggertakkan giginya dan menoleh dengan kesal. Dia menatap Susan dengan tajam, ekspresinya terlihat sangat gelap. "Susan!"Susan tiba-ti

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 219

    Suasana sontak menjadi gaduh.Napas Susan tercekat. Dia menggenggam tangan Gavin erat-erat, wajahnya memerah. Susan menggertakkan gigi dan menatap tajam ke arah Gavin.Gavin tampak mengabaikan perlawanan Susan, dia menyeringai dingin sambil mengeratkan cengkeramannya di leher Susan. Susan menjadi tidak bisa bernapas dan mulai kehabisan oksigen.Lalu, pandangannya seolah berputar.Susan ditarik oleh Gavin dan ditekan ke dinding.Gavin mengangkat tubuh Susan, kaki Susan hampir tidak berpijak pada lantai.Susan merasa makin tercekik dan kehabisan oksigen. Dia membuka mulut untuk mengumpat, tetapi suaranya serak dan pecah."Ga …. Ga …. Le … lepaskan ....""Susan, aku sudah bilang padamu, jangan memaksaku," kata Gavin dengan suara berat.Susan benar-benar merasa bahwa dia akan mati dan Gavin benar-benar ingin membunuhnya.Pandangan Susan makin kabur, kesadarannya berangsur-angsur memudar. Mulutnya terbuka, tapi Susan hanya dapat mengeluarkan suara serak.Dia benar-benar akan dicekik sampai

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 218

    Yunda membelakangi Gavin dan mengangguk pelan. "Aku percaya padamu."Pintu ruangan pun ditutup.Yunda menyeka air matanya, senyuman penuh arti muncul di bibirnya.Malam itu, Susan mendengar beberapa orang berteriak di luar. Mereka begitu ribut sehingga dia tidak dapat berkonsentrasi.Susan yang merasa terganggu pun melempar penanya, lalu mendorong pintu hingga terbuka dan keluar.Sejumlah besar kontestan dan staf hotel telah berkumpul di luar pintunya. Mereka mengerumuni Susan dengan membelakanginya.Kerumunan itu begitu ramai dan berisik. Susan hanya bisa melihat punggung dan bahu orang-orang di depannya, tetapi tidak bisa melihat apa yang terjadi di tengah kerumunan. Dia hanya bisa mendengar beberapa teriakan sesekali."Jangan pukul lagi! Jangan pukul lagi! Aku ada pertandingan besok, tanganku nggak boleh sampai kenapa-kenapa!""Pak Gavin, aku salah bicara! Kami minta maaf ke Nona Yunda! Tolong ampuni aku dan berhentilah memukuliku!"Suasana begitu ribut dan gaduh sehingga Susan tida

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 217

    Gavin mahir membaca situasi sosial. Hanya dalam waktu setengah jam, dia sudah tahu apa yang telah dilakukan Susan.Gavin mengernyit, sorot tatapannya terlihat menghina dan bibirnya terkatup.Tindakan Susan ini menempatkan Yunda dalam posisi yang sulit.Gavin bahkan sudah bisa menebak bagaimana orang-orang itu akan bergosip tentang Yunda.Bagaimanapun juga, Yunda difavoritkan untuk memenangkan Kompetisi Piano Yunai. Siapa di antara kontestan ini yang tidak sombong dan angkuh? Bagaimana mungkin mereka benar-benar percaya pada Yunda? Mereka pasti selalu punya motif tersembunyi.Yunda memperhatikan dan bertanya sambil tertawa kecil, "Ada apa? Siapa yang membuatmu marah lagi?"Gavin berkata dengan suara berat, "Kamu harus fokus mempersiapkan kompetisi. Kamu nggak perlu khawatir tentang hal lain. Biar Ryan dan aku yang mengurusnya."Yunda bertanya dengan lembut, "Apa ada sesuatu yang terjadi?"Gavin terdiam sesaat, seberkas cahaya gelap melintas di matanya."Nggak ada apa-apa."Gavin berkata

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 216

    Faktanya, Susan tahu bahwa Yunda tidak mungkin akan dihukum sekalipun rekaman kamera pengawas benar-benar menangkap Yunda menyeretnya ke dalam masalah ini.Di kehidupan sebelumnya, Yunda telah terlalu banyak melakukan hal jahat. Tidak semuanya bisa dirahasiakan, pasti selalu ada beberapa hal yang terselip.Sekalipun Ryan dan yang lainnya mengetahui apa yang telah dilakukan Yunda, mereka semua tetap diam dan bahkan menunjukkan simpati pada Yunda.Contohnya ketika Susan dibius dan hampir dilecehkan oleh seorang gelandangan.Waktu itu, Gavin berkata, "Kalau kamu nggak pernah menindas Yunda seperti itu, bagaimana mungkin Yunda melakukan hal semacam ini? Kamu itu menuai apa yang kamu tabur. Yunda hanya berusaha melindungi dirinya sendiri."Orang tua Ryan juga berkata, "Bahkan gadis sebaik Yunda sanggup berbuat sejauh ini gara-gara kamu. Ini menunjukkan betapa keterlaluannya dirimu. Jangan harap Yunda akan meminta maaf padamu. Kami justru ingin kamu yang minta maaf ke Yunda."Ryan berkata, "

  • Kulepaskan Suami Berengsekku   Bab 215

    Yunda yang duduk di sebelah tiba-tiba mengangkat tangannya, menepuk bahu Susan dan berkata sambil tertawa kecil, "Terima kasih, Bu Polisi.""Sudah kuduga ini salah paham. Aku percaya pada karakter Susan, dia nggak mungkin melakukan hal seperti itu."Susan tidak memberikan tanggapan apa pun."Terima kasih, Bu Polisi, kalian telah membersihkan nama baik Susan," kata Yunda dengan sok baik.Susan sontak mengangkat kepalanya menatap Yunda.Membersihkan namanya?Senyuman Yunda terlihat lembut. Sorot tatapannya tampak berbinar dan dia terlihat berseri-seri. Sama sekali tidak ada bekas ketegangan seperti yang tadi.Yunda tampak begitu cantik, lembut dan menawan.Susan refleks tertawa.Bukannya ini justru membersihkan nama baik Yunda?Jelas-jelas Susan korbannya, tetapi dia malah diselidiki sebagai pelaku.Pelaku sebenarnya justru bersembunyi dan nama baiknya bahkan dipulihkan.Konyol sekali.Yunda tampak ketakutan melihat ekspresi Susan dan senyumannya seketika memudar. Dia mencondongkan tubuh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status