Home / Pendekar / Kultivasi Awan Surga / 2 Jurang Tanpa Dasar

Share

2 Jurang Tanpa Dasar

Author: Klan Fang
last update Last Updated: 2024-06-20 15:09:24

Tubuh Xi Feng terus meluncur ke arah bawah menerobos awan-awan gelap hingga menerobos kabut yang menyelimuti jurang tanpa dasar ini.

Hingga suatu saat dia merasakan tubuhnya mendarat di dedaunan dan ranting pohon yang sangat besar yang tumbuh di tebing.

Hal ini yang menghentikan laju jatuhnya. Tapi kemudian tubuhnya menerobos dedaunan itu dan kembali turun ke bawah.

Dia Kembali jatuh di beberapa dedaunan yang semakin menghambat laju jatuhnya hingga akhirnya dia terhenti di dedaunan yang berjarak sekitar 2 meter dari atas permukaan tanah.

Xi Feng yang hampir saja pingsan dengan pengalaman yang baru saja dia alami, kini membuka matanya kemudian berusaha meraih cabang pohon besar di samping kirinya. Kemudian dia mengintip dari balik daun

Saat itulah dia baru sadar kalau dia sudah berada 2 meter dari permukaan tanah. Melihat permukaan tanah itu, tanpa terasa dia berkata, "ternyata jurang tanpa dasar ini ternyata memiliki dasar juga."

Xi Feng mulai mencari jalan turun ke bawah hingga dia memeluk pohon besar tempat dia jatuh ini untuk mulai melorot ke arah bawah.

Xi Feng celingukan tapi dia tidak menemukan satu orang pun. Akhirnya dia mulai bersuara, "apakah ada orang yang berada di sini? Apakah ada tetua yang berada di sini? Terimalah salam hormat saya. Namaku Xi Feng. Saya dijatuhkan orang dari atas sana."

Xi Feng terus berkata-kata, berharap ada suara yang menyahut kata-katanya ini tapi sampir 3 jam dia terus bersuara tapi dia tidak menemukan satu orang pun di tempat ini.

Akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat di depan sebuah gua yang dia temukan

Dia memutuskan untuk masuk ke dalam gua. Awalnya dia berpikir kalau ini adalah gua yang liar yang tidak pernah ditempati oleh manusia

Tetapi ketika dia masuk sekitar 10 meter ke dalam, dia menemukan sebuah kendi buatan manusia.

Melihat Kendi itu, dia mulai bersuara memanggil-manggil. Tapi tetap saja tidak ada suara yang menyahuti panggilan panggilannya ini.

"Nampaknya siapapun yang pernah tinggal di sini sudah pergi sejak jauh hari atau mungkin sudah meninggal di sini. Hmmm. Nampaknya aku berada sendirian di Jurang Tanpa Dasar ini."

Xi Feng terus maju, masuk ke dalam gua hingga 200 meter kemudian, dia menemukan sebuah ruangan yang cukup besar. Ada sebuah patung berukuran manusia yang terdapat di tengah-tengah ruangan.

Sebagai seseorang yang diajar sopan santun pada orang tua sejak dari masa kecilnya, maka Xi Feng segera mendekati patung itu kemudian dia berlutut dengan hormat memberi hormat dengan melakukan tiga kali kongtow atau membenturkan dahinya ke tanah sebanyak tiga kali.

"Tetua, aku kebetulan masuk ke tempatmu ini. Maafkan aku yang lancang ini!"'

Terus aja kata maaf disebutkan. Entah berapa kali dia melakukan kongtow hingga tiba-tiba dia mendengar sesuatu suara yang membuat dia langsung mengangkat kepalanya.

Ternyata entah bagaimana caranya, di tangan patung ini yang sebelumnya kosong kini sudah ada sebuah tungku berwarna kuning keemasan.

Bahkan dengan ajaibnya, tungku itu ternyata sedang memasak sesuatu, karena ada air yang mendidih yang beruap di dalamnya.

Dari air mendidih itu, secara ajaib, tercetak huruf-huruf kuno yang kebetulan dipahami oleh Xi Feng, karena dulunya dia pernah mempelajari huruf-huruf Kuno dari pamannya yang seorang sastrawan.

Xi Feng mulai membaca huruf-huruf itu. "Karena kamu telah menunjukkan sikap sopan dengan menghormati aku, maka aku akan menurunkan Tungku Awan Surga kepadamu."

Xi Feng mengerutkan keningnya. "Tungku Awan Surga? Apa itu?"

Uap-uap itu tiba-tiba menulis huruf yang lain dan Xi Feng kembali membaca tulisan-tulisan di uap itu. "Tungku Awan Surga adalah sebuah teknik dasar untuk membentuk kultivasi. Dengan Tungku Awan Surga itu, kamu tidak akan mudah untuk dilukai. Dan kalaupun kamu dilukai, masa penyembuhan akan cepat."

"Benarkah?" Xi Feng bertanya sambil menatap ke arah Wajah pria di patung itu.

Untuk sesaat dia merasa patung itu hidup bukan benda mati seperti yang dia pikir sebelumnya

Tapi patung pria berumur tujuh puluh tahunan itu, tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan di wajahnya.

Kemudian uap itu kembali berubah dengan kata-kata lain yang langsung dibaca lagi oleh Xi Feng lagi.

"Dengan terus memperdalam Tungku Awan Surga, kamu akan mendapatkan kejeniusan untuk mempelajari teknik pertempuran apapun. Tungku Awan Surga akan membantumu mempelajari semuanya."

Setelah membaca hal ini, Xi Feng mulai menatap ke arah tungku itu.

Uap itu kembali berubah dengan kata-kata lainnya. Xi Feng kembali membaca kata-kata itu.

"Tungku Awan Surga akan membawamu naik lebih tinggi dan lebih tinggi. Suatu saat kamu bisa menjagoi dunia kultivator dengan Tungku Awan Surga itu."

Xi Feng mulai tertarik. Dia mendekati tungku itu dan mulai memperhatikan air berwarna kehijauan yang mendidih di dalam tungku itu.

Uap kembali terbentuk untuk kemudian dibaca oleh Xi Feng.

"Minumlah uap air ini sebanyak mungkin. Teguklah sebanyak-banyaknya. Dan setelah itu, mandilah dengan sisa airnya."

Mendengar itu, Xi Feng menjadi sangat ketakutan. Dia takut dia akan mati kalau minum air yang mendidih itu. Mulutnya bisa terbakar kalau meninum air itu.

"Bolehkah aku meminumnya saat air ini sudah dingin?"

"Tidak. Kamu harus minum saat air ini masih mendidih!" jawab uap air itu.

Xi Feng tidak bisa membayangkan Bagaimana panasnya air mendidih itu. Selain akan membakar lidahnya, saat dia harus meminumnya, saat aif panas ini disiramkan kepadanya, dia yakin kulitnya akan melepuh.

Tapi awan kembali terbentuk. "Yakinlah kalau kamu meminum dan mandi dengan air ini, maka air ini tidak akan membunuhmu tapi kamu akan merasakan suatu perubahan yang radikal dalam dirimu."

Sekarang ini, ada perang batin dalam diri Xi Feng. Dia ingin untuk mempercayai kata-kata dalam yang dibentuk oleh uap air ini karena dia takut akan akibatnya kepada dirinya

Tapi setelah dia memikirkan jerih payahnya sekian lama, selama 3 tahun menunggu dalam keadaan tidak pasti dan belakangan terus disiksa oleh murid-murid Sekte Alam Agung, itu semua karena dia ingin bisa berkulitasi, tetapi dia tidak bisa juga berkultivasi.

Sekarang ini, ada satu jalan yang ditawarkan kepadanya untuk dia bisa berkutivasi. Dia akan merasa sangat menyesal kalau tidak mengambil kesempatan ini.

Karena itu, dengan mengeraskan hatinya, dia berusaha menyentuh kedua ujung dari tungku ini di kanan dan di kiri dengan kedua tangannya.

Dia langsung berteriak kepanasan. Ternyata tungku itu sangat panas.

"Huft. Tungkunya sangat panas! Bagaimana dengan air yang berada di dalamnya?" Dia berteriak dengan mata mendelik ke arah patung itu.

Uap air kembali berubah.

"Kalau kamu tidak mau mencoba meminumnya, bagaimana kamu akan tahu airnya panas atau tidak! Jangan khawatir. Aku tidak akan membinasakan kamu."

Xi Feng masih menatap takut-takut ke arah tungku itu. Tapi saat dia mengingat penderitaan-penderitaan yang harus dia alami, dan juga keinginannya untuk mencari tahu akan keberadaan orang tuanya, maka dia putuskan untuk merobek bajunya dan mengambil kedua bajunya untuk melapisi tangannya dengan kain.

Setelah itu dia berjongkok memegang tungku dan kemudian dengan beraninya dia mengangkat tungku itu sama rata dengan mulutnya. Dia putuskan untuk meminum air mendidih dalam tungku itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Eka Cahya Dimulya
panaaaassss
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kultivasi Awan Surga   890 meninggalkan kontrak dan melanggar janji

    "Kakak Du, jangan terburu-buru pergi—keseruan yang sesungguhnya baru saja dimulai."Xi Feng merasa semangatnya meredup saat lawannya dibawa pergi.Dia menyadari bahwa dia telah mengembangkan kebiasaan memukul orang lain."Xi Feng, kau berani sekali, berpura-pura bodoh untuk menjebak orang bijak di hadapanku."Ma Chaozhuo mengucapkan setiap kata dengan nada mengancam.Jelas, Xi Feng telah merencanakan pertarungan ini dengan cermat, memastikan kemenangan sejak awal.Meskipun hanya mitra latihan, keahlian bertarungnya setara dengan murid resmi di level yang sama. Pengalamannya dalam pertempuran lebih luas, dan dia mampu memprediksi gerakan lawannya.Hal ini membuatnya menjadi lawan yang sulit dikalahkan—seseorang tidak boleh meremehkannya karena kelemahan yang terlihat, atau mereka akan membayar harganya. Namun, peringatan semacam itu sudah terlambat. "Kakak senior Ma, apakah Anda berencana mengirim lebih banyak penantang untuk pertarungan?" Xi Feng bertanya dengan senyum tenang, t

  • Kultivasi Awan Surga   889 Kiri dan Kanan!

    Xi Feng berada dalam situasi yang sangat genting, dikelilingi oleh serangan pedang yang bertubi-tubi. Ketenangannya yang biasa telah hilang, membuatnya terlihat acak-acakan dan putus asa.Ada beberapa momen kritis di mana pedang-pedang berapi hampir menyentuh kulitnya, mengancam akan menumpahkan darah jika ada sedikit saja kesalahan."Teruslah menghindar, anak muda. Aku penasaran seberapa bagus gerakan kakimu sebenarnya," ejek murid bernama Du, keyakinannya meningkat seolah-olah Xi Feng sudah terpojok. Senyum puas tersungging di wajahnya saat serangannya semakin agresif.Diam, situasi Xi Feng semakin suram, wajahnya pucat pasi."Adik Du, selesaikan dia sekarang," dorong penonton dari Puncak Bintang Hancur, tinju mereka terangkat di udara sambil bersorak."Tidak masalah. Lihat saja," Du membanggakan diri, tawanya menggema dengan kemenangan. "Aku akan membalas dua tamparan yang diterima Saudara Yue sepuluh kali lipat. Aku tidak akan membiarkan hal itu mempengaruhi hati Dao-mu sebelum ak

  • Kultivasi Awan Surga   888 "Aku akan membunuhmu, anjing sialan!"

    Pang berusaha bangkit, tampak menyedihkan, wajahnya memerah karena amarah dan frustrasi saat menatap Xi Feng. Dia meludahkan campuran darah dan gigi patah ke tanah dan secara refleks menyentuh pipinya yang bengkak.Beberapa saat sebelumnya, ia telah membanggakan diri bahwa ia akan mempermainkan Xi Feng, tetapi tamparan Xi Feng telah membuatnya merasa sangat terhina, harga dirinya hancur berkeping-keping.Plak!Tak lama setelah kutukan itu keluar dari mulutnya, tamparan lain yang tajam mendarat.Pang, yang baru saja berhasil berdiri, terlempar lagi, mendarat dengan wajah menempel di tanah dalam pemandangan yang lebih memalukan."Pergi sikat gigimu. Aku bosan mengotori tanganku denganmu," kata Xi Feng, dengan nada yang lebih keras.Dia tidak pernah menahan diri terhadap mereka yang hanya bicara tanpa tindakan."Sakit... Aku pikir aku akan mati karena sakit..."Yue Zhongshan dipukul begitu keras hingga terjatuh ke tanah, kejang-kejang. Dia memegang wajahnya, berguling-guling, dan tidak b

  • Kultivasi Awan Surga   887 Ayo kemari, kau anak nakal!

    Setelah menyaksikan hal itu, rasa takut menyelimuti hati para anggota Shattered Star Peak, wajah mereka tiba-tiba menjadi kaku.Meskipun melampaui semua ekspektasi, Xi Feng telah secara diam-diam mendokumentasikan tindakan mereka, kini menggunakan bukti tersebut sebagai senjata untuk membalas dendam."Benar dan salah akan diadili dengan adil," deklarasi Xi Feng. "Sifat asli para murid Puncak Bintang Hancur terungkap untuk semua orang lihat. Penyalahgunaan kekuasaan mereka, ancaman mereka, dan bahasa kasar mereka akan membuat orang yang tidak tahu mengira mereka sebagai pewaris kekayaan yang manja."Dia lalu mengalihkan perhatiannya pada murid berdarah Song: "Lu benar. Meskipun kamu berasal dari Hall Penegakan Hukum, kamu harus mengundurkan diri dari urusan yang melibatkan Puncak Bintang Hancur, mengingat afiliasi gandamu. Bukankah aturan sekte sudah cukup jelas? Kamu tidak terbebas dari pertanggungjawaban atas pelanggaran hukum." Wajah murid bernama Song menjadi muram, namun dia tet

  • Kultivasi Awan Surga   886 Sombong dan Arogan

    Ma Peng menatap Xi Feng dengan ekspresi gelap, tetap diam.Kelompok dari Puncak Gerbang Surga juga diam-diam mengalihkan pandangan mereka ke arah Xi Feng.Semua orang menyadari bahwa Xi Feng tidak bersalah, tetapi situasi tersebut terlalu berat. Tanpa pengakuan bersalah dari Xi Feng, dia kemungkinan besar akan mendapat pukulan.Namun, tak ada yang berani maju terlebih dahulu untuk membela Xi Feng, meninggalkan keheningan yang berat menggantung di udara."Xi Feng, apa yang kau tunggu? Jika bukan karena kau, apakah Puncak Gerbang Surga akan menghadapi masalah ini? Segera minta maaf kepada Senior Saudara Ma dan mohon ampunan darinya."Suara yang marah memecah keheningan.Kerumunan menoleh untuk melihat Mao Jinyi berbicara. "Senior Brother Ma, tidak perlu khawatir. Aku adalah rekan tim Xi Feng; aku mengenal karakternya dengan baik. Dia selalu sombong dan acuh tak acuh, tidak pernah mendengarkan nasihat atau berbaur. Hanya dengan melihatnya, kamu bisa tahu dia adalah magnet masalah. Sepe

  • Kultivasi Awan Surga   885 Berikan aku keadilan

    Ma Chaozhuo menatap Xi Feng dengan tatapan dingin. Mengingat status dan kebanggaannya, gagal menangani seorang pendatang baru hanyalah penghinaan belaka.Wajah Ma Peng memucat, alisnya berkerut. "Apa lagi yang diinginkan oleh Senior Saudara Ma?"Kebenaran telah terungkap: Puncak Bintang Hancur telah memanfaatkan kekuasaannya untuk memaksa orang lain melakukan kesepakatan yang tidak adil. Dan lagipula, dia telah memberi Xi Feng kesempatan untuk meminta maaf, sebuah jalan keluar yang terhormat. Apakah dia masih berniat untuk mempermasalahkan hal ini?Dengan sinis, Ma Chaozhuo berkata, "Aku selalu mendengar bahwa para murid Puncak Gerbang Surga adalah talenta luar biasa, masing-masing dengan kekuatan yang luar biasa. Puncak Bintang Hancur kami, yang telah lama terkenal, ingin menguji reputasi itu. Karena kami telah berusaha datang hari ini, kami tidak boleh membiarkannya sia-sia. Kami di sini untuk menantang murid-murid Puncak Gerbang Surga kalian dalam pertarungan persahabatan." Denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status