Share

Episode 7

"Cih! Jangan sok pintar, dasar sampah!" sarkas Tang Yin.

Gu Lang tak menanggapi ocehan tidak bermutu itu, dan menunggu hingga makhluk itu datang ke arah mereka. Semua anggota tim itu pun terkejut, karena ucapan Gu Lang ternyata benar adanya.

"Tang Yin, kali ini kaulah yang harus maju. Kami yang masih level tujuh tidak akan mampu melawan yang satu ini."

Bukannya bersiap untuk melawan serigala awan yang sudah semakin mendekat itu, Tang Yin justru menatap kearah Gu Lang dengan seringai liciknya. Rasa tidak suka, sudah mendorong dirinya untuk melakukan trik licik itu.

"Hey, sampah! Kau belum memberikan kontribusi apapun sejak tadi, jadi sekarang adalah giliranmu!"

Semua orang membelalak kaget, mendengar penuturan Tang Yin. Bagaimana tidak, mereka berpikir jika Gu Lang adalah yang terlemah di antara mereka berlima. Tapi Tang Yin malah dengan gilanya, menyuruh Gu Lang menghadapi monster yang bahkan tidak mampu mereka lawan.

"Tang Yin, apa kau sudah gila? Kau mau membunuhnya, hah!? Kau yang terkuat di sini, tapi kau malah menyuruh Gu Lang yang menghadapinya?!" seru Luxia dengan sangat marah.

"Lalu apa gunanya, kita membawa sampah ini?"

Ingin sekali rasanya Luxia menghadiahi Tang Yin dengan bogem mentah di wajahnya, tapi sayangnya dia tau jika dia tak mampu mengalahkan Tang Yin.

"Kalau begitu aku akan membantu Gu Lang!" ujarnya, "Gu Lang, kita hadapi monster itu bersama."

Melihat Luxia, Xiao San dan Bao Feng pun ikut serta untuk membantu Gu Lang. Dan tentu saja hal itu membuat Tang Yin sangat marah.

Tapi berbeda dengan ketiga temannya, reaksi Gu Lang mendengar ucapan Tang Yin terlihat sangat santai. Bahkan dia justru dengan tenangnya menolak bantuan ketiga teman satu timnya itu, karena dia tak ingin terus diremehkan oleh Tang Yin.

"Terimakasih atas niat baik kalian, tapi kalau untuk yang satu ini kurasa aku masih sanggup."

Mata mereka membola mendengar ucapan Gu Lang. Jujur saja mereka terkejut, dan sempat menganggap Gu Lang adalah orang yang terlalu percaya diri. Tapi Tang Yin justru terlihat tertawa mengejek pada Gu Lang.

Hingga akhirnya Gu Lang melesat maju melawan serigala awan yang sudah berada di hadapan mereka saat ini. Dia menyerang serigala itu dengan pedangnya beberapa kali, dan mampu melukai serigala awan itu.

Semua orang merasa terkejut dengan kekuatan Gu Lang, dan kini mereka paham kenapa Gu Lang bisa sepercaya diri itu, mengatakan jika dia masih mampu mengalahkan monster serigala awan level 8 itu.

"Sial! Kenapa dia bisa dengan mudahnya melukai serigala awan level 8 itu? Bahkan jika itu aku, aku masih harus mengerahkan seluruh kekuatanku," batin Tang Yin yang tidak kalah terkejut dan kesalnya melihat orang yang dia rendahkan ternyata sekuat itu.

Hingga akhirnya serigala awan itu pun tersungkur jatuh saat Gu Lang menggunakan jurus pukulan matahari miliknya.

Gu Lang tersenyum dan hendak berbalik untuk menghampiri teman timnya, namun teriakan Bao Feng yang tiba-tiba, membuat Gu Lang menggunakan langkah awan dan menghindari serangan tiba-tiba dari serigala awan yang ternyata belum mati dan justru sekarang dia tampak semakin marah.

"Cih! Sepertinya aku terlalu memandang tinggi dirimu!" gumam Tang Yin.

"Hati-hati, Gu Lang. Serigala itu akan segera berevolusi!" seru Luxia mengingatkan Gu Lang untuk berhati-hati.

Gu Lang mengangguk dan bersiap untuk kembali menyerang. Karena serigala awan itu akan segera berevolusi, maka dia harus membunuh serigala itu sebelum dia benar-benar selesai berevolisi. Karena jika tidak, maka semuanya akan jadi merepotkan jika dia harus menghadapi induk serigala awan yang sudah berevolusi.

Monster level tinggi memang mampu berevolusi dan meningkatkan kekuatannya untuk sementara waktu, yang pastinya itu akan sedikit merepotkan.

"Pukulan Sembilan Matahari!" Kali ini Gu Lang menggunakan jurus Pukulan Sembilan Matahari dengan bertubi-tubi.

Hingga akhirnya serigala awan itu puj terjatuh untuk kedua kalinya, dan kali ini makhluk itu benar-benar sudah mati. Gu Lang mengambil inti monster serigala awan level 8 itu, dan berjalan menghampiri teman-teman timnya. Gu Lang menyerahkan inti monster itu pada Bao Feng.

"Astaga Gu Lang, apa kau benar-benar manusia? Kau bahkan lebih mengerikan daripada monster itu," ujar Xiao San yang masih belum selesai dengan keterkejutannya melihat aksi Gu Lang.

"Benar, aku tidak menyangka kau mampu mengeluarkan kekuatan penuh dari pukulan Sembilan Matahari." Bao Feng pun memuji keterampilan Gu Lang, yang ternyata sudah jauh melebihi ekspektasinya.

"Hanya mengalahkan monster lemah seperti itu, tapi kau sudah merasa bangga?! Benar-benar katak dalam tempurung, yang belum pernah melihat dunia luar!" Tang Yin tersenyum mengejek pada Gu Lang.

Bao Feng, Xiao San dan Xia Luxia pun membela Gu Lang, dengan mengatakan jika dia benar-benar hebat dan bukanlah seorang sampah seperti yang Tang Yin katakan sebelumnya. Tentunya ucapan mereka membuat Tang Yin kesal dan malu karenanya.

"Sudahlah, memang serigala itu saja yang tidak sekuat rumornya. Lebih baik kita lanjutkan perjalanan saja," ucap Gu Lang mencairkan suasana yang menegang, dengan mengajak mereka untuk melanjutkan kembali perjalanan.

Dan sekarang mereka merasa semakin bersemangat untuk melanjutkan perjalanan kali ini, karena ternyata mereka memiliki anggota tim sekuat Gu Lang. Asalkan mereka tak menemui monster dengan level yang lebih tinggi dari serigala awan tadi, maka bisa dipastikan jika mereka tak akan mengalami kesulitan.

Namun tiba-tiba saja, mereka merasakan hawa mengerikan yang begitu menekan. Bahkan hawa itu membuat mereka merasa ketakutan dan sulit untuk bergerak, membuat mereka segera membalikkan badan untuk melihat siapa gerangan pemilik tekanan mengerikan itu.

"S-sial! Kapan datangnya harimau bayangan level 9 ini?!" ujar Tang Yin dengan terbata-bata, karena dialah yang berada paling dekat dengan monster itu.

Mereka bahkan tak menyadari kedatangan monster itu, hingga dia sedekat ini dengan mereka. Harimau bayangan adalah monster level tinggi yang terkenal keji dan ganas. Dia selalu datang tanpa bayangan dan pergi tanpa jejak, terlebih kabarnya monster ini sangat suka menyiksa mangsanya. Benar-benar nengerikan.

"Hey! Kenapa kalian malah diam saja, cepat hadapi monster itu!" seru Tang Yin dengan panik, karena Gu Lang justru menahan langkah yang lainnya saat akan membantu Tang Yin.

"Kau sudah tau jelas kalau kau tak mampu menghadapinya, tapi kau malah menyuruh kami untuk maju? Apa kau pikir kami sebodoh itu untuk menjadi tameng hidup dan membantumu melarikan diri!?" Gu Lang menatap sinis pada Tang Yin.

"Gu Lang, kau!!!"

"Kenapa? Bahkan aku yang kau sebut dengan sampah saja, mampu mengalahkan monster yang levelnya lebih tinggi dari levelku. Tapi seorang Tang Yin yang dengan sombongnya menghinaku, ternyata sepengecut ini? Sepertinya aku yang terlalu meninggikanmu sebelumnya!"

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bangkit Jaya
mantap thor lanjut ..
goodnovel comment avatar
Revalia Kurnia azizah
ngawur ceritanya udh gitu diulang ulang terus
goodnovel comment avatar
Andy Vandeko
alur gk berantakan . sungguh rugi baca novel ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status