Share

1071

last update Dernière mise à jour: 2025-09-17 17:34:55

Qio Ren sudah tidak menunggu lebih lama. Tubuh raksasanya yang menjulang tiba-tiba melesat ke depan, gerakannya cepat bagai petir meski tubuhnya besar. Kedua sabit merah darah di tangannya meluncur serentak, satu menebas ke depan, satu lagi menyapu dari atas. Tebasan itu tampak sederhana, namun kecepatan dan bobot kekuatan yang terkandung di dalamnya bukan sesuatu yang bisa dipandang remeh. Setiap ayunannya membelah udara, meninggalkan riak merah pekat yang tampak seperti luka panjang menganga di ruang itu sendiri.

Xiao Tian tidak lagi menahan diri. Pedang Karat Misterius di tangannya terangkat tinggi, auranya bergetar seolah-olah menyalakan niat tuannya. Napasnya membara, dadanya bergemuruh seperti gendang perang. Dengan satu ayunan penuh, ia melepaskan teknik pamungkasnya. Gerakan itu begitu cepat, begitu padat, seakan seluruh ruang terkunci oleh garis bilah pedangnya.

Dari bilah pedang itu lahir seekor Phoenix Api yang megah. Tubuhnya menjulang, bersinar dengan sayap raksasa yan
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   1083

    Iblis itu meraung semakin keras. Matanya membelalak, darah berkilat di bola matanya. “Tidak mungkin! Tidak mungkin!” Kemarahan mendorong tubuh besarnya kembali maju. Dari kedua tangannya yang raksasa, cahaya merah darah terkondensasi, lalu memadat menjadi sabit raksasa. Kali ini ukurannya membesar hingga puluhan meter, jauh lebih panjang dan tajam dibandingkan sebelumnya. Dengan tenaga penuh, ia menebaskan sabit pertama. Tebasan kedua segera menyusul, lalu ketiga, dan terus berlanjut. Dalam hitungan napas, badai tebasan bulan sabit memenuhi udara, menghujani ruang dalam serangan tak berkesudahan. Namun lagi-lagi, Xiao Tian tidak terguncang sedikit pun. Satu tangan itu masih terangkat, bergerak sederhana, mengalir tanpa tekanan. Setiap sabit yang menebas ke arahnya selalu terpental, hancur sebelum bisa menyentuh kulitnya. Suara benturan antara bilah sabit merah dan telapak tangan mungil itu menciptakan percikan cahaya tajam, namun percikan itu padam seketika, tidak meninggalkan bekas

  • Kultivator Inti Semesta   1082

    Kedelapan mata iblis itu terbuka lebar bersamaan, sorotnya penuh keterkejutan yang tidak dapat disembunyikan. Keempat kepala yang menyatu dalam tubuh raksasa itu menatap tanpa percaya, raut wajah mereka berubah drastis dari penuh keyakinan menjadi keterkejutan mendalam. Serangan yang ia yakini cukup untuk melumatkan tubuh apa pun, bahkan membinasakan makhluk dengan garis darah agung, kini terhenti seolah tertelan oleh sesuatu yang tak bisa dijelaskan. Lebih menghancurkan lagi adalah pemandangan di depannya. Xiao Tian tidak bergeming sedikit pun. Tidak ada wajah meringis, tidak ada tanda tekanan, bahkan tidak ada sedikit pun isyarat bahwa ia sedang menahan serangan dengan sekuat tenaga. Justru sebaliknya, wajahnya terlihat tenang, bahkan santai, seakan yang ia lakukan hanyalah gerakan sederhana untuk menepis debu yang hinggap. “Apakah hanya ini kekuatanmu?” tanya Leihuo Dashi dengan wajah malas. Nada suaranya datar, kalem, namun membawa tekanan yang menembus jauh ke dalam jiwa lawan,

  • Kultivator Inti Semesta   1081

    Tubuh raksasa itu kini dilapisi energi merah darah yang membara. Dari permukaan kulitnya, aliran lava menyusup keluar, berkilat menyilaukan, memancarkan panas pekat yang tampak mampu melarutkan apa pun yang disentuh. Setiap gerakannya mengandung tekanan mengerikan, membuat udara di sekitarnya terasa berat, seolah-olah setiap tarikan napas dapat menjerat dada lawan. Kedua tangan raksasa itu membara, memancarkan cahaya api pekat yang menyalakan kilau menyeramkan pada kulitnya. Auranya berubah drastis, semakin liar, buas, dan menakutkan, hingga menampakkan wujud kekuatan yang benar-benar melampaui batas seorang Raja Dewa. Sosok itu kini berdiri sebagai ancaman nyata, penuh kebiadaban, jauh lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya. Namun, di hadapan transformasi yang mengerikan itu, Leihuo Dashi yang telah mengambil alih tubuh Xiao Tian tidak menunjukkan ketegangan sedikit pun. Ekspresinya justru tenang, bahkan santai, seakan pemandangan di hadapannya hanyalah tontonan biasa. Sebuah senyu

  • Kultivator Inti Semesta   1080

    Iblis itu terbahak lirih, tawanya rendah namun sarat dengan kemenangan. Suara tawa itu bagaikan racun yang merembes perlahan, menusuk ke dalam setiap lapisan jiwa Qio Ren. “Kamu tenang saja, aku pasti akan membunuhnya untukmu!” Kesadaran Qio Ren pun mulai meredup. Cahaya dalam matanya perlahan padam, seperti api lilin yang kehabisan minyak. Pandangannya berangsur gelap, tubuhnya terasa semakin berat, dan perlahan ia tenggelam ke dalam tidur lelap. Sisa kehendaknya terhanyut, lenyap ditelan arus gelap, meninggalkan panggung sepenuhnya bagi iblis yang selama ini bersembunyi di balik jiwanya. Seiring dengan itu, hawa jahat yang ditekan Qio Ren selama ini mendidih ke permukaan, menelan ruang dalam tubuhnya dan merayap keluar bagai kabut tebal. Begitu mendapatkan kendali penuh, iblis itu tidak membuang waktu. Ia segera menyelam ke dalam dunia dantian Qio Ren, menembus lapisan energi Ilahi yang berputar di sana. Gelombang hitam pekat bergejolak, membuka jalan menuju inti garis darah. Di

  • Kultivator Inti Semesta   1079

    Qio Ren menyipitkan matanya. Ada sesuatu yang merayap di udara, sebuah perasaan ganjil yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Persepsinya yang tajam segera menangkap perbedaan mencolok pada sosok di hadapannya. Aura Xiao Tian kini bukanlah aura yang pernah ia kenali sebelumnya. Lebih pekat, lebih dingin, menyesakkan, seolah-olah sebuah gunung yang tak terukur beratnya menjatuhkan diri di atas langit dan siap meremukkan segala yang berada di bawahnya. Setiap hembusan energi Ilahi yang terlepas dari tubuh Xiao Tian bagaikan belenggu yang menjerat udara, membuat ruang di sekitar mereka bergetar halus tanpa suara. Perasaan itu menekan dadanya, bukan karena dunia yang terguncang, melainkan karena kekuatan Xiao Tian benar-benar menutup semua celah perlawanan. Udara yang mengelilingi mereka kian rapat, seakan membeku oleh kehadiran kekuatan yang sulit dijelaskan. Yang lebih mengejutkan, Qio Ren sama sekali tidak mampu merasakan ranah Xiao Tian. Semua jalur persepsi tertutup rapat, t

  • Kultivator Inti Semesta   1078

    Zanfang menatap kosong, darah emas masih mengalir dari bibirnya. Tangannya gemetar, cambuknya melemah, dan cahaya api emas yang dulu melingkupi tubuhnya bergetar liar. Dalam detik terakhirnya, suaranya bergetar lirih, penuh penyesalan dan kesedihan yang dalam. “Ayah, Ibu, Tuan, maafkan aku. Aku gagal.” Pedang Karat Misterius tidak hanya menusuk jantungnya. Roh pedang Karat Misterius juga terus menghisap esensi hidupnya, menelan garis darahnya yang sangat kuat. BAANG!!! Tubuh Zanfang meledak menjadi abu. Ledakan itu bukan sekadar hancurnya daging, tetapi juga perpecahan harapan yang ia genggam sepanjang hidup. Sisa energi api emasnya meledak liar, berputar di udara, sebelum dilahap habis oleh kekuatan pedang. “Makhluk kecil, kamu berani memakan jatah Dewa ini!” Leihuo Dashi berteriak keras terhadap roh artefak pedang Karat Misterius. “Tuan, maaf, maaf aku lupa, aku terlalu bersemangat,” ucap roh pedang dengan nada bergetar. Getaran itu bukan hanya dari suaranya, melainkan juga d

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status