Semua Tetua Klan Xiao melongo menyaksikan itu, karena mereka tidak berharap Xiao Tian dapat mengubah keterampilan kebanggaan Klan Xiao. Untuk melatih keterampilan teratai api petir-nya saja, hanya empat orang yang bisa menguasainya, tapi Xiao Tian tidak hanya menguasainya, tetapi dia dapat mengubahnya. Dan pengubahannya bukan hanya modifikasi, tetapi peningkatan secara mutlak, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah Klan Xiao. Hati mereka bergolak. Apa yang mereka saksikan bukan sekadar keberhasilan teknis. Itu adalah terobosan yang mengubah posisi Xiao Tian di mata seluruh Klan. Seorang pemuda yang bukan hanya jenius, tapi pencipta ulang warisan. Teratai api petir yang diperkuat bulu Phoenix melesat ke arah Xiao Leng. Jika dia tidak menyerah, dia bisa hancur menjadi abu. Tapi Xiao Leng masih tidak mengucapkan kata menyerah. Ketika teratai api petir yang diperkuat bulu Phoenix sudah sangat dekat, dan aura kehancurannya sudah sangat terasa, tiba-tiba semua orang mendengar r
“Xiao Tian, sekarang aku akan menunjukkan kekuatan tertinggi Klan Xiao! Aku harap kamu sebagai putra Yang Mulia, tidak mengecewakanku!” Suara Xiao Leng penuh tekanan. Ia membentuk segel tangan, api dan petir mulai muncul kembali, namun kali ini tidak meletus liar seperti sebelumnya. Sebaliknya, api dan petir itu berputar tenang, menyatu, dan membentuk sebuah teratai api petir. Keterampilan kebanggaan Klan Xiao, yang diyakini sebagai keterampilan tertinggi dalam sejarah mereka. Langit mulai menyesuaikan diri. Awan yang semula kacau kini perlahan bergerak dalam pola spiral, seolah alam sendiri menghormati kemunculan teknik ini. Pusat arena kembali menjadi terang, bukan karena sinar biasa, melainkan dari kelopak demi kelopak teratai api petir yang muncul perlahan di atas tangan Xiao Leng. Xiao Jian menatap Xiao Tian. “Aku sudah meninggalkan catatan keterampilan itu dalam benakmu ketika kamu lahir, aku ingin melihat, apakah kamu juga dapat mempelajari teknik teratai api petir, atau kam
Xiao Leng meraung kesakitan saat roh artefak pedang Raja Neraka ditelan oleh roh artefak pedang karat misterius. Raungannya bergema di seluruh penjuru arena, menggema ke langit yang kini gelap akibat ledakan sebelumnya. Aura jiwanya terguncang hebat, dan tubuhnya sempat tersentak mundur beberapa langkah di udara. Kedua tangannya mencengkeram dadanya erat-erat, namun tak ada yang bisa dia lakukan untuk menghentikan proses mengerikan itu. Darah, dan energi ilahi-nya bergetar. Saluran energi dalam tubuhnya terasa mendidih, seperti sedang ditarik dan diperas dari sumber paling dalam. Ia tidak kehilangan kesadaran, tapi tubuhnya seperti kehilangan pegangan. Koneksi antara dia dan pedangnya terputus secara paksa, dan itu bukan sekadar kerusakan spiritual biasa. Itu adalah penindasan penuh terhadap kehendak senjata yang telah ia bentuk ikatan seumur hidup. Hanya dalam waktu setengah jam, siluet merah sudah menghilang, dan siluet hitam masih berdiri. Api hitam pada tubuh siluet itu perlahan
Satu per satu senjata membentuk dinding melayang. Tidak hanya sekadar menghadang, tapi juga menekan ruang di sekitar Pedang Raja Neraka. Bahkan jika pedang itu menghilang seketika, tak ada celah bagi dirinya untuk lolos dari pengepungan itu. “Aku tidak akan membiarkan pedang yang aku taklukkan dengan susah payah kalah oleh besi tua! Roh Raja Neraka, gabungkan kekuatan!” Xiao Leng memekik dalam hati. Api dan petir yang sebelumnya memenuhi langit segera diserap masuk ke dalam tubuh Pedang Raja Neraka. Tubuhnya bersinar lebih terang, auranya seperti menebas cakrawala, lalu sesaat kemudian, muncul siluet merah dari pedang tersebut. Siluet itu melesat dan menghantam miliaran senjata yang mengepungnya, memecah formasi senjata secara paksa. Ledakan demi ledakan terjadi ketika siluet merah menghantam dinding senjata, memaksa celah terbuka dalam kerumunan arus metalik itu. Tiap ledakan membentuk gelombang kejut di udara, mengguncang titik pusat arena hingga dasar. Beberapa senjata terpenta
Xiao Jian menatap tajam ke arah Xiao Tian. Dalam batinnya bergemuruh, “Tidak ada kesalahan… Itu adalah pedang Kaisar Dao Iblis. Manusia pertama di era kuno yang mencapai puncak keabadian sejati. Ia membantai semua para Dao Surgawi dan akhirnya jatuh setelah membunuh para Dao. Karena pembangkangannya, ia dikenal sebagai Kaisar Dao Iblis. Dan pedang itu… pedang itu persis seperti yang tertulis dalam catatan kuno yang kutemukan di lautan kosmik, di perbatasan delapan Galaksi dengan Galaksi Kesembilan.” Sorot matanya menyipit. Tubuhnya tak bergerak, tapi seluruh tekanan yang ia simpan selama ribuan tahun mulai merayap dari balik punggungnya, siap dikerahkan bila perlu. Tapi ia tahu, ini bukan waktu untuk maju. Ini adalah waktu untuk memahami—siapa sebenarnya Xiao Tian dan bagaimana mungkin dia bisa membangkitkan pedang itu. Siluet hitam raksasa itu merentangkan kedua tangan. Gerakannya perlahan, namun dampaknya seolah menindih semesta. Dengan tinggi tubuh mencapai tiga ratus ribu meter
Semua orang berdiri menyaksikan itu. Karena mereka melihat arena bela diri tidak hanya terbelah, tapi menampilkan magma di kedalaman bumi yang terus bergejolak. Uap panas naik ke permukaan dan warna merah menyala dari bawah arena membakar pandangan. Bibir beberapa tetua bergerak pelan, mencoba merapal mantra pertahanan. Para murid muda berusaha menahan rasa ngeri dalam hati mereka. Bahkan beberapa tokoh tamu dari luar Klan Xiao menatap tak berkedip. “Hanya pedang kecil seperti ini, berani menyebutnya Raja Neraka di hadapanku! Sungguh konyol!” Semua orang mendengar suara yang sangat dingin. Meskipun suara itu tidak keras, tapi itu cukup untuk membuat kultivator Dewa Abadi mengeluarkan keringat dingin, bahkan Raja Dewa tidak terkecuali. Suara itu tidak hanya menggetarkan telinga, tapi juga menusuk langsung ke tulang belakang. Suara itu tidak keluar dari mulut Xiao Tian, melainkan dari pedang karat misterius yang masih mengembang di udara. Pedang itu kini tampak melayang tenang, tap