Share

Bab 138

last update Last Updated: 2025-01-17 12:40:33

Xiao Tian menggeleng pelan. "Kaisar, aku paham bahwa alkemis tingkat delapan sangat langka di benua ini. Namun, yang menjadi masalah bukanlah kesulitan dalam menyuling pil, melainkan ketiadaan bahan baku yang memadai. Bahkan jika Asosiasi Naga Phoenix memilikinya, mereka tidak akan menjualnya dengan harga murah. Bagi orang-orang yang memiliki sedikit kekayaan, hampir mustahil untuk membelinya. Situasi ini hanya akan menimbulkan pertikaian di antara para kultivator yang berebut kesempatan."

Mendengar ucapan itu, semua orang di Aula Istana mengangguk setuju. Hal negatifnya lebih besar daripada positifnya.

“Tian, tapi apakah mungkin Asosiasi Naga Phoenix memiliki tanaman spiritual sesuai dengan pesananmu?” tanya Kaisar She karena dia masih ragu dengan asosiasi itu.

“Kaisar, jika aku boleh bicara jujur, dalam hal membandingkan kekuatan antara dinasti-dinasti, tidak diragukan lagi Dinasti Wei adalah yang terkuat, bukan Dinasti Ming. Namun, kekuatan terbesar di Dinasti Wei bukanlah Kekai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   838

    Xiao Tian saat ini telah muncul di dalam bangunan yang terlihat sangat kuno. Pilar-pilar batu tinggi menjulang dengan retakan halus di setiap sisinya, dinding yang dilapisi debu tipis tampak seperti belum disentuh tangan manusia selama puluhan tahun. Namun, meski tampak tak terawat, aura Ilahi kuno yang samar perlahan mengalir di udara, menandakan bahwa tempat ini dulunya bukan bangunan biasa. Ketika dia muncul, beberapa orang dari luar bangunan itu telah menghampirinya. Langkah mereka tergesa, tapi tidak menunjukkan tanda bahaya. Mereka semua menatap Xiao Tian dengan tatapan aneh, kening mereka mengernyit, apalagi ketika melihat pakaian Xiao Tian yang sudah compang-camping, lusuh, dan berlumur sedikit darah kering. Xiao Tian memperhatikan tatapan mereka satu per satu, tetapi dia tidak merasa waspada. Batinnya tetap tenang karena dari aura yang mereka pancarkan, dia bisa menilai kekuatan mereka sangat lemah. Mereka tidak berbeda jauh dengan para kultivator di Alam Qinwu, bahkan seba

  • Kultivator Inti Semesta   837

    Langit menjadi penuh dengan awan merah tebal dan petir yang menari seperti ular surgawi yang murka. Petir tak hanya menyambar ke tanah, tapi membelah udara, menembus ruang, mengiris batas antara dunia nyata dan kekuatan ilahi. “AAAHHH! Aku tidak ingin mati! Aku tidak percaya akan mati di tangan bocah ingusan setelah mengaktifkan tubuh iblis!” Jeritan itu datang dari Juhe, namun suaranya tak lagi penuh kekuatan. Yang tersisa hanya ketakutan dan keputusasaan yang mencabik-cabik harga dirinya. Suaranya seperti seruan terakhir dari makhluk agung yang menyadari ajalnya tak terhindarkan, dan seluruh kebanggaan kekuatan tubuh iblisnya tak berarti di hadapan api petir Xiao Tian. Xiao Tian tidak peduli dengan teriakan mereka. Dia terus meledakkan teratai api petir sebelum mengenai tubuh mereka. Setiap ledakan membawa serta kehendak mutlaknya untuk menghancurkan. Dia tak ingin memberi mereka ruang untuk pulih, atau kesempatan untuk bangkit lagi. Tidak ada belas kasihan dalam matanya, hanya k

  • Kultivator Inti Semesta   836

    Dalam benaknya, Xiao Tian menyadari kenyataan pahit tentang kesenjangan kekuatan. Ini bukan sekadar perbedaan ranah, melainkan perbedaan struktur dunia yang mereka injak. Tubuhnya terpental ke belakang, tetapi dia tidak kehilangan kendali. Dalam satu putaran udara, ia mengunci tubuhnya kembali dengan kontrol sempurna. Setiap putaran tubuhnya membawa ledakan ringan dari petir, memperkuat tubuhnya yang masih diguncang dampak sebelumnya. Dia menyadari kesenjangan ranah ternyata begitu berarti dalam pertarungan. Ini hanya menghadapi Dewa Abadi peringkat dua dan tiga, dan mereka bukan berasal dari Klan bangsawan, tetapi kesulitannya sudah sangat terasa. Jadi bagaimana jika menghadapi Dewa Abadi dari Klan atau Sekte utama? Mungkin dia sudah terbunuh, tidak peduli sarana apa yang ia miliki! Xiao Tian melompat-lompat jauh ke belakang. Dia melemparkan Pedang Galaksi, lalu membentuk segel tangan dengan sangat serius. Sorot matanya menusuk langit, seperti hendak merobek tabir nasib. Udara di s

  • Kultivator Inti Semesta   835

    “Kalian ternyata pembudidaya iblis! Pantas kalian berdua tidak menunjukkan kesedihan saat teman-teman kalian mati.” Nada suara Xiao Tian dingin, setajam pedangnya. Tidak ada keterkejutan. Tidak ada amarah. Hanya penilaian dingin yang keluar dari ketenangan mutlak. Kueili menyeringai. Senyumannya penuh kebencian dan ejekan. Taring iblisnya menonjol dari balik bibirnya. “Mereka mati karena terlalu lemah. Dan mengapa harus bersedih dengan kematian mereka? Aku tidak kekurangan orang untuk dijadikan pengikut. Setelah aku membunuhmu dan mendapatkan semua hartamu, aku bisa mengumpulkan lagi anggota untuk menjarah semua kultivator!” Suara Kueili nyaring, menggema liar. Setiap kata diselimuti kebanggaan akan kebejatan. Keangkuhan iblis yang melihat penderitaan sebagai mata uang. Xiao Tian menatap mereka dingin. Matanya tidak menunjukkan kejutan. Memang di dunia kultivasi yang luas ini sangat banyak kultivator tanpa arah. Mereka hidup dalam keputusasaan, dan mudah tergoda dengan janji keku

  • Kultivator Inti Semesta   834

    Xiao Tian melayang di tengah reruntuhan, matanya menatap tajam. “Aku tidak bisa terus begini. Aku harus menemukan cakram aslinya! Jika tidak, ini tidak akan berakhir!” Suara hatinya bergema tajam, sekeras tekad yang terpahat di tulangnya. Tanpa membuang waktu, Xiao Tian langsung mengaktifkan Mata Langit. Cahaya berwarna emas menyala dari kedua bola matanya, seperti mata dewa yang menembus ilusi dan menyibak kebenaran. Dua bola matanya tidak hanya melihat, tapi menilai dan membedah semua realitas yang terselubung. Dia memperhatikan setiap cakram yang melesat ke arahnya. Ribuan, bahkan puluhan ribu, bergerak dalam formasi rumit. Setiap rotasi mereka menciptakan distorsi halus di udara, menandakan adanya seni pengendalian formasi tingkat tinggi yang hanya bisa dilakukan oleh ahli tingkat puncak. Namun dalam kekacauan itu, dengan ketajaman penglihatan Mata Langitnya, dia melihatnya. Dua cakram bersinar sedikit berbeda. Gerakannya tidak terlalu liar, dan keduanya terlihat lebih padat,

  • Kultivator Inti Semesta   833

    Xiao Tian, berdiri di atas langit dengan wajah tenang, tubuhnya tegak seperti pilar dunia, telah menelan pil pemulihan energi Ilahi kembali. Bukan satu. Bukan dua. Tapi lebih dari sepuluh pil sekaligus! Suara pil yang hancur di mulutnya terdengar jelas. Aroma tajam energi Ilahi menyebar dari tubuhnya, menggelegak seperti kawah lava surgawi. Aura yang bangkit dari dalam dirinya berubah menjadi badai surgawi yang berputar liar. Energi Ilahi melonjak dari tubuhnya, membentuk pusaran horizontal di sekelilingnya. Cahaya perak dan emas menyatu, membentuk lapisan berkilau seperti tirai cahaya ilahi yang tidak bisa ditembus. “Sialan! Bagaimana bisa pil Dewa Abadi tingkat rendah menjadi seperti kubis cina? Bahkan anak bocah sepertinya bisa begitu banyak memilikinya!” Kueili menggeram. Suaranya keluar dari sela gigi yang gemeretak. Wajahnya menegang. Napasnya berat dan tertahan. Dia menoleh ke Juhe yang sama-sama terpaku di tempat. Mereka tahu betul apa yang sedang mereka hadapi. Pil Dewa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status