LOGINKetika Fa Wa sedang menangkap ikan di sungai, dengan pandangan kosong, Xiao Tian menatap langit yang biru, tangannya terkepal erat menggenggam kenangan pilu.
Tiba-tiba, air mata mulai mengalir dari sudut matanya, jatuh ke tanah dan membentuk genangan kecil. Namun, itu bukan air mata biasa yang jernih, melainkan air mata darah yang merah pekat, seolah menggambarkan betapa dalamnya rasa sakit yang dirasakannya. Xiao Tian mengingat kembali saat ayah dan ibunya tewas di tangan musuh dari Kerajaan Wang dan Dinasti Ming, yang telah menghancurkan keluarganya. Dalam hatinya, dia bersumpah untuk membalaskan dendam orangtuanya. ’Ibu, ayah. Tian’er bersumpah akan membalaskan dendam kalian! Tian’er tidak akan membiarkan kerajaan Wang dan Dinasti Ming yang membuat kalian mati pergi begitu saja. Aku akan membuat mereka membayar ratusan kali lipat, jika aku tidak mampu membalas dendam, aku bersumpah untuk tidak menjadi manusia!’ Ziyan Rouxi melihat Xiao Tian yang meneteskan air mata darah. “Tian, kamu harus bisa menenangkan emosimu. Jika kamu ingin membalaskan dendam orang tuamu, itu hanya ada satu cara, kamu harus tumbuh menjadi orang kuat melebihi siapapun!” Xiao Tian tidak menjawab, dia hanya menganggukkan kepalanya. **** Fa Wa tiba dengan membawa seekor ikan besar yang baru saja ia tangkap dari sungai, lalu dia membakarnya. Setelah selesai, Fa Wa mengajak Xiao Tian dan Ziyan Rouxi untuk pulang. Ketika mereka tiba di pintu gerbang Sekte, Xiao Tian memperhatikan tulisan besar yang tergantung di atas pintu gerbang. Dia menghentikan langkahnya sejenak, membaca tulisan itu dengan seksama. "Sekte Pedang Tertinggi," gumam Xiao Tian, mencoba mengingat apakah pernah mendengar tentang Sekte dengan nama Pedang Tertinggi. Akan tetapi, dia tidak dapat mengingat adanya Sekte Pedang Tertinggi di Dinasti Ming. Xiao Tian terkejut saat menyadari bahwa ia berada di wilayah Dinasti She. "Apakah aku terbawa arus sungai hingga ke Dinasti She?" gumamnya dalam hati, merasa bingung dan terkejut. Xiao Tian menghirup udara dingin yang melingkupi tubuhnya. Mengingat kembali ilmu yang didapatkannya dari membaca kitab-kitab pengetahuan, Xiao Tian memahami betapa jauhnya jarak antara Dinasti Ming dan Dinasti She. Xiao Tian adalah orang yang rajin membaca, ibunya selalu menyuruhnya untuk membaca kitab-kitab tentang berbagai pengetahuan. Bukan hanya pengetahuan tentang beladiri, tetapi tentang pengetahuan umum juga. Walaupun dia masih kecil, wawasan Xiao Tian sangat luas, apalagi anak itu memiliki mata khusus, apapun yang dia lihat, dia akan langsung mengingatnya dan tidak pernah lupa. “Hormat kepada patriark.” Ketika orang-orang yang menjaga pintu masuk melihat Fa Wa, mereka langsung membungkuk untuk memberikan hormat. Fa Wa hanya tersenyum, dan langsung membawa Ziyan Rouxi dan Xiao Tian masuk. Xiao Tian sampai di kediaman Fa Wa. Fa Wa menatap Xiao Tian. “Tian, sekarang kamu akan tinggal di sini. Namun, walaupun kamu aku angkat menjadi cucuku, kamu tidak akan lepas dari tugas. Tugasmu adalah membersihkan seluruh halaman rumah, dan juga tempat latihan. Kamu juga harus merawat semua kitab yang berada di rumah ini, jangan biarkan ada satu kitab pun yang berdebu! Setelah kamu berusia 10 tahun, baru aku akan mendaftarkanmu menjadi pendekar di Sekte ini. Walaupun aku sebagai patriark, aku harus mengikuti aturan Sekte. Apakah kamu mengerti?” Xiao Tian menangkupkan tangannya. “Kakek, aku mengerti.” **** Setiap hari Xiao Tian terus melakukan tugasnya, setiap pagi, Xiao Tian dengan tekun menyapu halaman rumah, menghilangkan dedaunan kering yang berserakan. Sinar matahari pagi memantulkan kilauan keringat di wajahnya yang polos. Setelah itu, dia beralih ke tugas berikutnya yaitu membersihkan debu yang menempel pada kitab-kitab di siang hari. Tangannya yang kecil tapi lincah mengelap setiap sudut kitab dengan hati-hati, tak ingin merusak lembaran-lembaran yang berharga itu. Ketika malam tiba, Xiao Tian memanfaatkan kesempatan tanpa sepengetahuan Fa Wa, anak itu menyelinap ke ruang perpustakaan. Dalam keheningan malam, dia membaca kitab-kitab dengan penuh minat, menyerap ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya. Meskipun usianya masih sangat muda, tekad dan semangat belajarnya tak pernah pudar. Sudah tiga tahun Xiao Tian tinggal di Sekte Pedang Tertinggi. Kini, usianya telah menginjak sembilan tahun. “Tian, ayo kita pergi ke arena beladiri. Sekarang ada acara yang menarik untuk ditonton.” orang yang berbicara adalah Ziyan Rouxi, sekarang dia sudah berusia 11 tahun. Walau usianya sudah beranjak 11 tahun, wajah cantiknya sudah terlihat lebih matang. Xiao Tian mengangguk, dia juga sangat tertarik dengan pertarungan murid-murid yang berbakat. Dia memutuskan untuk ikut menonton pertarungan mencari murid terkuat Sekte Pedang Tertinggi. Ketika mereka berdua tiba di arena beladiri, tak ada satupun yang berani menghentikan mereka, karena mereka semua tahu tahu bahwa kedua anak kecil itu adalah cucu patriark mereka. “Lihat! Apakah itu cucu angkat Patriark yang bernama Tian?” Salah satu murid bertanya kepada murid lainnya. “Benar. Dia adalah Tian, sayang anak itu sepertinya tidak menyukai beladiri, sampai saat ini dia belum pernah terlihat berlatih.” “Mungkin dia menunggu usianya genap 10 tahun dan dia akan berlatih.” “Hahaha, dia memang cucu angkat patriark yang tidak berguna. Berbeda dengan nona Ziyan, walaupun usia Ziyan belum genap 10 tahun, jarinya selalu dipenuhi dengan latihan, jadi ketika nona Ziyan berusia 10 tahun, dia tidak hanya mulai mengikuti latihan bersama, tetapi nona Ziyan sudah bisa mengalahkan murid-murid yang berusia lebih di atasnya.” “Mungkin itu perbedaan antara cucu asli dan cucu angkat. Bagaimanapun dia adalah cucu angkat, Tian tidak memiliki darah patriark, wajar jika bakatnya dalam beladiri sangat kurang.” Ucapan orang-orang itu terdengar oleh Xiao Tian. Namun, Xiao Tian tidak pernah menganggapnya. Dia sudah terbiasa dengan hinaan murid-murid Sekte itu. Walaupun dia memiliki status sebagai cucu angkat Fa Wa, orang-orang tidak segan untuk mengejeknya. Ziyan Rouxi ingin menegur mereka, tetapi, Xiao Tian menghentikannya. “Tidak perlu meladeni mereka, sekarang mari kita pergi temui kakek.” “Kamu terlalu lembut pada mereka. Jika kamu terus seperti ini, kamu akan terus diejek oleh mereka!” Ziyan Rouxi tidak terima saudara angkatnya ini direndahkan oleh orang lain. “Tidak perlu marah, lagipula aku tidak terluka oleh ejekan mereka.” Xiao Tian tersenyum kecil. Namun, dibalik senyuman itu ada maksud tertentu. Mereka berdua duduk di belakang FA Wa. Keduanya mendengarkan Fa Wa menerapkan aturan untuk pertandingan mencari murid terkuat di bawah usia 17 tahun. Fa Wa menatap semua orang yang hadir. “Kalian pasti sudah tahu mengapa pertandingan ini diadakan? Pertandingan ini untuk mencari bakat terkuat, siapapun yang menjadi pemenangnya, kalian akan mewakili Sekte Pedang Tertinggi untuk acara turnamen di kekaisaran She. Jadi gunakan seluruh kemampuan kalian, agar aku bisa mengetahui sumber daya apa yang cocok untuk kalian. Aku akan mengembangkan murid terkuat secara langsung selama satu tahun. Saat turnamen diadakan, kalian sudah siap bersaing dengan murid-murid dari Sekte dan kerajaan lain di Dinasti She. Apakah kalian mengerti?” Suara Fa Wa mengandung tenaga dalam. Jadi suaranya terdengar oleh semua orang yang hadir. “Patriark, kami mengerti.” Semua murid yang hadir menjawab dengan serempak. “Bagus jika kalian mengerti!” Fa Wa menatap salah satu tetua. “Liu Qingyun, kamu pimpin acara!” Liu Qingyun adalah tetua yang memiliki status tinggi di Sekte, walaupun usianya tidak muda lagi, otot-otot dan wajah garangnya, menunjukkan bahwa lelaki itu sangat kuat. “Baik, patriark.” Liu Qingyun langsung maju ke arena beladiri. Dia memulai pertandingan. Xiao Tian terus memperhatikan pertarungan. Namun, matanya selalu tertuju terhadap satu murid pria. Murid itu bernama Daniel. Xiao Tian bergumam dalam hatinya. ‘orang bernama Daniel ini jelas-jelas memiliki tenaga dalam 230 lingkaran, dia sudah menjadi pendekar kelas tiga. Tetapi, dia menyegel tenaga dalamnya sendiri, dan menunjukkan bahwa dia hanya memiliki 100 lingkaran tenaga dalam. Orang ini sangat hati-hati, sepertinya dia yang akan menjadi pemenang kompetisi ini.’Shangguan Yueyu mengernyit. Dia tidak menyangka Xiao Tian dapat mengetahui keberadaannya. Sejak awal, dia sudah menyembunyikan diri dengan teknik penyamaran tingkat tinggi, tapi kini semuanya percuma. “Sial, sepertinya dia sudah mengetahui kita sejak tadi. Tapi mengapa aku tidak pernah melihat dia menatap ke arah kita?” Lin Yin yang berdiri di sisinya menggeleng pelan. “Aku juga tidak tahu, tapi sekarang kita tidak mungkin terus bersembunyi. Teknik kita tidak akan bisa lepas dari persepsi komandan Barisan Bintang.” Keduanya akhirnya muncul di atas langit, menampakkan diri di hadapan semua orang. Sorot mata Komandan Barisan Bintang berpindah pada mereka. Lin Yin segera mengambil langkah maju dan menjelaskan dengan tenang apa yang sebenarnya terjadi dari awal sampai akhir. Setelah mendengar penjelasan Lin Yin, Komandan Barisan Bintang mendengus dingin. “Que Luhe, disiplinkan anggotamu. Jika mereka terus bersikap seperti bandit di barak sendiri, aku tidak akan berbelas kasih seperti
Ketika sisa energi itu mereda, semua mata langsung tertuju pada Xiao Tian. Tidak ada satu pun yang berbicara. Wajah-wajah mereka dipenuhi keterkejutan dan ketakutan. Mereka tidak mempercayai dengan ranah Xiao Tian. Jelas-jelas belum lama ini dia hanya peringkat sebelas Raja Dewa Tertinggi, namun dalam waktu beberapa bulan saja, dia sudah menjadi peringkat dua Kaisar Dewa. Bahkan lebih mengerikannya, selain dia bisa meningkatkan ranahnya delapan peringkat, kekuatan tempurnya terlalu abnormal. Dengan peringkat sepuluh Kaisar Dewa, dia bisa bertarung dengan peringkat dua Kaisar Dewa Tertinggi. Dan orang yang dia lawan adalah Que Luhe, orang yang sudah terkenal memiliki kekuatan tempur abnormal juga. Que Luhe adalah wakil komandan kedua yang terkenal dengan kekuatan tempur luar biasa, sosok yang hanya berada satu tingkat di bawah wakil komandan pertama. “Que Luhe, sepertinya kamu enggan memotong tangan anggotamu. Jika seperti itu, aku akan membantu meringankan tugasmu, biarkan aku yang
Xiao Tian menatap lurus ke arah Que Luhe yang kini berdiri di langit. Tatapannya tajam, suaranya dingin. “Jangan memamerkan nafsu pembunuhmu di hadapanku. Karena itu akan mempermalukan dirimu sendiri.” Que Luhe mengerutkan kening, tatapannya menajam, menandakan keterkejutan yang ia berusaha sembunyikan. Nafsu pembunuh yang ia banggakan, yang ditempanya selama bertahun-tahun di medan peperangan, ternyata kalah telak dari anggota baru yang bahkan belum lama bergabung. Hal itu membuat dadanya terasa panas, meski ekspresinya tetap terjaga. Namun dalam pikirannya, ia segera menepis rasa itu. Baginya, nafsu pembunuh tidak selalu menjadi ukuran kekuatan. Dalam pertarungan sejati, yang menentukan adalah kekuatan mutlak. “Xiao Tian, jangan berlebihan! Aku tahu kamu memiliki beberapa kemampuan, bahkan dapat membunuh dan mengambil posisi Qin Feng. Tapi aku bukan dia!” Begitu kata-kata itu keluar, Que Luhe segera melepaskan auranya. Suara gemuruh memenuhi langit, tanah di bawahnya bergetar he
Mata Shangguan Yueyu terpaku pada sosok Xiao Tian yang kini berdiri di udara, tubuhnya dikelilingi aura yang tak menentu. “Aneh, dia hanya Raja Dewa Tertinggi, kenapa bisa begitu mudah membunuh peringkat sebelas Kaisar Dewa? Walaupun itu hanya ranah yang ditingkatkan, tapi bukan berarti bisa dilawan oleh Raja Dewa Tertinggi.” Lin Yin menatap ke bawah tanpa mengalihkan pandangan. “Kakak, sepertinya benar dugaanmu. Dia menyembunyikan ranahnya. Tapi ranah apa yang ia miliki? Jelas-jelas beberapa bulan yang lalu dia hanya peringkat sebelas Raja Dewa Tertinggi, dan itu nyata. Bahkan komandan juga menginformasikan bahwa itu ranah asli Xiao Tian.” Shangguan Yueyu menatap tajam, matanya tidak lepas dari gerakan Xiao Tian. “Sekarang kita akan menyaksikannya. Dia tidak akan bisa menyembunyikan kultivasinya lagi ketika Que Luhe tiba.” Lin Yin mengangguk perlahan. “Jika dia benar-benar bisa berhadapan dengan Que Luhe, berarti aku sebagai wakil komandan ketiga bukan lawannya. Ini benar-benar me
Prajurit itu menunjukkan arah dengan sisa tenaga yang dimilikinya. Setiap kali Xiao Tian menambah kecepatan, tubuh orang itu seolah hampir tak sanggup menahan tekanan di sekitarnya. Namun tak satu pun dari keduanya berhenti, hingga akhirnya mereka tiba di wilayah yang sudah porak-poranda. Begitu kakinya menyentuh tanah, pandangan Xiao Tian langsung menangkap pemandangan yang membuat napasnya terasa berat. Situ Yu berdiri di tengah medan yang penuh puing, tubuhnya sudah tidak dapat dikenali lagi. Luka terbuka memenuhi seluruh permukaannya, dan darah mengalir deras dari beberapa bagian tubuhnya. Di sekitarnya, Ding Wu dan yang lain tergeletak, sebagian masih berusaha bangkit, sebagian lain sudah tak sanggup bergerak sama sekali. Situ Yu masih bertahan, melindungi mereka di tengah hujan serangan yang datang dari segala arah. Namun jelas, kekuatannya sudah hampir habis. Sementara itu, suara tawa kasar terdengar dari sekelompok orang yang berdiri di seberang mereka. “Hahahaha, Situ Yu,
Langkah Xiao Tian maju beberapa tapak. Ia mengangkat tangan kanan, dan dalam sekejap, tumpukan bahan material muncul di hadapannya. Gunungan logam, batu mineral, dan potongan bahan langka menjulang tinggi seperti bukit kecil. Pandangan para pasukan tertuju pada tumpukan itu, tak memahami mengapa Xiao Tian mengeluarkan semuanya sekaligus. Tanah bergetar halus ketika energi yang dipancarkan dari tubuhnya meningkat. Xiao Tian menatap seluruh pasukannya. “Sekarang cepat katakan senjata apa yang ingin kalian gunakan.” Mereka mulai menyebut satu per satu senjata yang biasa mereka gunakan. Tidak ada yang berani bersuara terlalu keras. Walau kebingungan melingkupi mereka, tak seorang pun meragukan perintah Xiao Tian. Ketika semua selesai berbicara, pusaran energi terbentuk di depan perut Xiao Tian. Suhu di sekitar lapangan meningkat tajam. Api muncul tanpa suara, membungkus seluruh bahan material hingga membentuk pemandangan luar biasa. Cahaya dari kobaran itu memantul di mata setiap pasuk







