Beranda / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Bab 5: Tingkatan Raja Bumi

Share

Bab 5: Tingkatan Raja Bumi

Penulis: Evanscapenovel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-29 15:57:19

Xiao Tian mengetahui tingkatkan ranah pendekar dari kitab-kitab yang dia baca.

Tingkatan pendekar diukur berdasarkan jumlah lingkaran tenaga dalam yang dimiliki.

Pendekar kelas satu: memiliki 30 lingkaran tenaga dalam.

Pendekar kelas dua: 100 lingkaran tenaga dalam.

Pendekar kelas tiga: 200 lingkaran.

Pendekar kelas empat: 300 lingkaran tenaga dalam.

Setelah itu naik ke ranah pendekar raja.

Pendekar raja terbagi menjadi pendekar raja bumi, pendekar raja langit, pendekar raja beladiri.

Pendekar raja bumi memiliki tingkat dari satu hingga sembilan.

Tingkat 1: memiliki 500 lingkaran tenaga dalam.

Tingkat 2: 700 lingkaran tenaga dalam.

Tingkat 3: 900 lingkaran tenaga dalam.

Tingkat 4: 1100 lingkaran.

Tingkat 5: 1300 lingkaran.

Tingkat 6: 1500 lingkaran.

Tingkat 7: 1700 lingkaran.

Tingkat 8: 1900 lingkaran.

Tingkat 9: 2100 lingkaran.

Pendekar raja langit juga memiliki tingkat dari 1 hingga 9.

Tingkat 1: 2400 lingkaran tenaga dalam, dan setiap peringkat akan bertambah 300 lingkaran.

Pendekar raja beladiri juga memiliki 9 peringkat. Tetapi, tidak lagi disebut tenaga dalam, mereka yang berhasil menjadi raja beladiri adalah orang-orang yang telah merubah tenaga dalamnya menjadi Qi.

‘Pamanku Wang Chong memiliki ranah peringkat 6 raja beladiri. Rumor mengatakan bahkan orang-orang Kekaisaran sudah berhasil menerobos setengah kaisar beladiri. Perjalananku masih jauh. Sekarang aku hanya memiliki 430 lingkaran tenaga dalam, aku membutuhkan 70 lingkaran lagi untuk menerobos pendekar raja bumi. Sekarang aku masih pendekar kelas empat. Sepertinya aku tidak perlu lagi menyembunyikan kekuatanku, karena sumber daya terbaik Sekte hanya diberikan kepada murid yang terkuat. Setelah acara ini selesai, aku akan berbicara dengan kakek agar aku bisa mulai berlatih bersama murid-murid yang lainnya!’

Ketika Xiao Tian sedang memikirkan berbagai hal. Liu Qingyun mengumumkan pertandingan akhir, yaitu pertandingan final. “Sekarang sudah memasuki babak final. Siapapun yang menjadi pemenangnya, kalian adalah murid terbaik Sekte Pedang Tertinggi kita. Gunakan seluruh kemampuan kalian, namun dilarang membunuh satu sama lain. Daniel, Lu Xuan, kalian maju dan perlihatkan kekuatan kalian!”

Daniel dan Lu Xuan adalah murid yang bertahan hingga akhir, keduanya adalah murid paling berbakat di bawah usia 17 tahun di Sekte Pedang Tertinggi.

Keduanya langsung memasuki arena beladiri.

Daniel menangkupkan tangannya kepada Lu Xuan. “Saudara Lu Xuan, tolong bimbinganmu.”

“Hahaha, aku juga.”

Bhuzz—

Xiao Tian melihat murid bernama Lu Xuan juga menyembunyikan kekuatan aslinya, dia memiliki tenaga dalam 210 lingkaran. Tetapi, dia hanya menunjukkan 140 lingkaran saja. “Hmm, ini benar-benar menarik.”

Gumaman Xiao Tian terdengar oleh Ziyan Rouxi. “Adik Tian, apakah sekarang kamu tertarik menjadi seorang pendekar?”

Mendengar pertanyaan Ziyan Rouxi, Xiao Tian tersenyum kecil. “Kakak perempuan, kamu harus rajin berlatih! Jika tidak, ketika aku mulai berlatih, Aku akan langsung menyusulmu.”

“Hahaha, kakak menantikan itu. Segeralah berlatih.” Ziyan Rouxi tidak marah, dia malah tersenyum manis.

Fa Wa merasa bahagia melihat cucu kandungnya sangat akrab dengan cucu angkatnya. Dia berharap keduanya bisa tumbuh, dan menjadi pilar untuk Sekte Pedang Tertingginya di masa depan.

****

Di tengah arena beladiri yang luas, Lu Xuan dan Daniel saling berhadapan dengan pedang mereka terhunus, siap untuk bertarung. Penonton di sekeliling arena menahan napas, menunggu pertarungan seru antara dua pendekar ini dimulai.

"MULAI!" seru Liu Qingyun. Begitu suaranya terdengar, Lu Xuan dan Daniel langsung melancarkan serangan mereka.

Kedua pendekar itu bergerak lincah, permainan pedang mereka menunjukkan keahlian dan kecerdikan yang tinggi. Suara benturan antara pedang Lu Xuan dan Daniel terus bergema di arena, membuat penonton semakin terpesona.

Setelah beberapa pertukaran serangan, Lu Xuan mulai merasa ada yang tidak beres. Tenaga dalam Daniel seolah tak ada habisnya, dan setiap serangannya semakin kuat. Lu Xuan sadar bahwa dia harus menggunakan kekuatan penuhnya jika ingin mengalahkan lawannya.

"Aku tidak bisa menyembunyikan lagi kekuatanku!" gumam Lu Xuan dalam hati. Dengan tekad bulat, dia melepaskan tenaga dalamnya yang selama ini ia simpan. Aura kuat menyelimuti tubuhnya, membuat penonton di arena terkejut dan bersorak kagum.

Lu Xuan kini siap menghadapi Daniel dengan kekuatan penuh, dan pertarungan antara dua pendekar ini semakin sengit. Keduanya bertarung tanpa kenal lelah, masing-masing berusaha untuk membuktikan kehebatan mereka di hadapan penonton yang terus bersorak.

Ketika orang-orang merasakan tenaga dalam Lu Xuan. Para tetua sudah mulai memuji.

“Kakak Lu Xuan, kalahkan Daniel. Hanya kakak Lu Xuan yang pantas memenangkan kompetisi ini.”

Banyak murid bersorak untuk Lu Xuan, apalagi murid-murid perempuan. Lu Xuan berusia 15 tahun, dia juga memiliki penampilan yang sangat tampan, sehingga banyak murid-murid wanita yang mengidolakannya.

Daniel tidak setampan Lu Xuan. Tetapi, dia memiliki wajah yang tegas, dan aura seorang ahli. Wajahnya selalu terlihat santai dan senyum kecil selalu menghiasi bibirnya.

Mendengar pujian yang diterimanya, semangat Lu Xuan semakin membara. Ia dengan sigap melapisi pedangnya dengan energi berwarna kuning yang bersinar terang. Sementara itu, Daniel melapisi pedangnya dengan energi berwarna ungu yang misterius. Keduanya saling beradu pandang, siap mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dalam pertarungan ini.

Kali ini, Daniel memutuskan untuk mengambil inisiatif menyerang. Dengan gerakan cepat, ia melancarkan tebasan pedangnya ke arah Lu Xuan. Namun, Lu Xuan dengan gesit berhasil menghindari serangan tersebut dan segera membalasnya dengan serangan balik. Namun, siapa sangka, Daniel ternyata memiliki rencana lain. Ketika tebasan pedangnya gagal mengenai Lu Xuan, Daniel segera memanfaatkan momentum tersebut untuk membalikkan tubuhnya dengan lincah. Dalam sekejap, ia melancarkan tendangan keras yang menghantam sasaran dengan tepat. Lu Xuan terkejut, ia tidak menyangka Daniel akan menyerang dengan cara seperti itu.

Bang—

“Aah….” Lu Xuan berteriak kesakitan. Dia memegang tulang rusuknya yang terasa patah.

Dia melihat Daniel yang berjalan ke arahnya. Namun, dia sangat heran, karena sekarang aura Daniel terasa berbeda.

“Daniel, kamu menyembunyikan kekuatan mu?”

Daniel tersenyum kecil. “Jika kamu bisa menyembunyikannya, mengapa aku tidak?”

“Daniel, jangan senang dulu. Aku belum kalah darimu!” Lu Xuan mencoba berdiri, namun Daniel tidak memberikan kesempatan itu. Dia bergerak sangat cepat, dan berdiri di hadapan Lu Xuan sambil meletakkan pedangnya di leher Lu Xuan.

“Kamu, kalah!” Daniel tersenyum melihat wajah Lu Xuan yang tidak terima dengan kenyataan ini.

“Bagaimana mungkin aku kalah darimu? Tolong jelaskan padaku bagaimana kamu bisa lebih kuat dariku? Aku bukan hanya murid berbakat. Tetapi, aku juga berasal dari latar belakang yang kuat. Sedangkan kamu, kamu hanya anak yang tidak memiliki latar belakang, jadi bagaimana kamu bisa lebih kuat dariku?”

Daniel tidak menjawab. Dia hanya tersenyum seperti biasanya. Namun, ketika Liu Qingyun akan mengumumkan pemenangnya, suara lelaki tua tiba-tiba terdengar.

“Fa Wa, mengapa kamu tidak memberi tahu bahwa di tempatmu sedang mengadakan kegembiraan?”

Fa Wa langsung berdiri sambil mengerutkan keningnya. Dia melihat seorang lelaki tua datang bersama dua orang pria paruh baya, dan satu orang pemuda seusia Lu Xuan.

Fa Wa mengenali orang itu, dia adalah patriark dari Lembah Tanpa Batas. “Gan Feng, apa yang kamu lakukan di tempatku?”

Gan Feng tersenyum mengejek. “Aku datang sengaja untuk melihat siapa pemenang kompetisi di Sektemu. Sekarang biarkan sang juara bertarung dengan muridku! Xing Han, kamu lawan dia.”

“Baik patriark.” Xing Han tidak menunggu persetujuan Fa Wa, dia langsung pergi ke arena beladiri.

Fa Wa sangat marah. Namun Gan Feng menatapnya dengan tajam. “Fa Wa, apakah kamu takut muridmu kalah? Jika kamu takut, silahkan katakan bahwa murid dari Sektemu tidak kompeten, dan mengakui kekalahan.”

Fa Wa mengutuk lelaki tua itu di dalam hatinya. ‘Sial, jika bajingan tua ini tidak memiliki putra yang bekerja di kekaisaran, mana mungkin dia berani membuat ulah di tempatku. Aku tidak bisa menolak tantangan ini, jika aku menolaknya. Wajahku benar-benar akan hilang.”

Fa Wa lebih kuat daripada Gan Feng, perbedaannya, Gan Feng memiliki orang yang tinggal di kekaisaran She, jadi orang itu dengan seenaknya bersikap arogan di mana saja selama dia masih berada dalam Dinasti She.

“Daniel, kamu lawan dia, dan tunjukkan kemampuanmu!” Fa Wa berteriak kepada Daniel.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Ate Driyanto Kriswan
Wah datang pengganggu arogan sombong... akankah kena batunya dan panen malu?
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Mantap bah
goodnovel comment avatar
PURNAMA WIJAYA
mantap. dah pokoknya , seru nih walaupun yg tampil masih para figuran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kultivator Inti Semesta   CH-531

    Sepuluh Tetua Villa Hati Seribu Bintang terkapar, tubuh mereka berdarah dengan luka yang mengerikan. Mereka terhempas di berbagai sisi arena, tubuh mereka membentuk garis melingkar mengitari titik pusat tempat Xiao Tian berdiri. Suasana yang tadinya penuh tekanan kini dipenuhi suara napas berat dan desahan tertahan dari para Tetua yang berusaha tetap sadar.Mereka tidak berharap, seorang Tetua yang telah hidup ribuan tahun, akan dikalahkan oleh pemuda yang berusia kurang dari 35 tahun. Apalagi, ranah aktualnya hanya berada di Alam Setengah Dewa. Kenyataan ini membuat mereka terdiam, bukan karena malu, tapi karena keterkejutan yang tidak mudah dijelaskan.“Sungguh kekuatan garis darah yang terlalu mendominasi! Kami tidak hanya dikalahkan dalam teknik bertarung, tapi kami dikalahkan dalam hal garis darah.”Salah satu Tetua bersuara lirih, suaranya serak, napasnya tidak teratur. Dia memegangi bagian rusuk kirinya yang terlihat menonjol tidak wajar.“Benar, tapi aku tidak menyangka akan m

  • Kultivator Inti Semesta   CH-530

    Sepuluh orang itu langsung menyerang Xiao Tian tanpa menahan diri.Mereka menebas Xiao Tian dengan kekuatan penuh!Tanpa ada aba-aba lebih lanjut, sepuluh aura kuat itu menyatu membentuk badai serangan yang datang dari berbagai arah. Pedang dan tombak dipenuhi kekuatan Dewa Sejati peringkat tinggi, menghantam udara dengan suara meraung, mengguncang ruang di dalam formasi tertutup Villa Hati Seribu Bintang.Xiao Tian mengangkat tangannya. Kemudian, mereka melihat telapak tangan Xiao Tian membesar, membentuk sebuah cakar naga yang melepaskan aura kekerasan yang sangat ekstrim. Bentuk cakarnya bukan sekadar perwujudan energi, tapi menampakkan kontur otot dan urat kekuatan yang menyatu sempurna.BAANG!!!Pedang salah satu Tetua menghantam cakar naga, tapi cakar naga itu tidak bergeming sedikit pun. Yang ada, pedang Tetua itu langsung memiliki banyak retakan. Suara retakan itu terdengar menusuk, seperti tulang yang patah karena menabrak baja abadi.“Senior, gunakan senjata terbaik kalian!

  • Kultivator Inti Semesta   CH-529

    Setelah para Tetua setuju untuk bertukar pukulan dengan Xiao Tian, Pemilik Villa Hati Seribu Bintang tidak berkata banyak. Dia langsung mengeluarkan banyak bendera formasi dari cincin dewanya. Bendera-bendera itu bukanlah bendera biasa. Setiap satu di antaranya memancarkan riak kekuatan formasi yang menyatu dengan kehendak wilayah. Dalam sekejap, tubuhnya melesat ke beberapa titik di sekeliling arena, meletakkan bendera itu di tempat yang sudah diperhitungkan dengan sangat akurat.BUZZ!!!Sebuah suara rendah menggema dari dasar arena. Diiringi getaran yang hampir tidak terdengar oleh telinga biasa, formasi itu mulai aktif. Garis-garis cahaya merambat dari ujung ke ujung, membentuk pola rumit yang saling terhubung di udara. Dalam waktu yang sangat singkat, sebuah formasi yang sangat agung menyelimuti seluruh area terlarang Villa. Udara di sekitar mulai mengeras. Ruang terdistorsi. Di luar formasi, dunia tetap tenang. Tidak satu suara pun yang keluar. Tidak satu pun cahaya pertarungan a

  • Kultivator Inti Semesta   CH-528

    Xiao Tian telah tiba kembali di Villa Hati Seribu Bintang. Udara di dalam villa terasa sunyi dan tenang, seolah seluruh ruang menahan napas saat sosok pemuda itu melangkah masuk ke dalam ruangan tertutup yang hanya digunakan untuk pembicaraan penting. Di sana, Pemilik Villa Hati Seribu Bintang telah menunggunya dengan tatapan penuh penilaian. Sorot matanya tak setajam biasanya, namun tetap memancarkan otoritas dari seorang pemimpin yang sudah menyaksikan banyak generasi naik dan jatuh.“Teman muda, apa yang kamu butuhkan?” tanya Pemilik Villa, suaranya tenang namun mengandung ketertarikan.“Senior, aku membutuhkan bantuanmu. Aku ingin menguji kemampuanku, jadi aku meminta beberapa Tetua yang telah memasuki ranah Dewa Sejati peringkat tiga dan empat untuk bertaruh denganku,” jawab Xiao Tian, sikapnya tenang, namun nada bicaranya jelas membawa maksud yang tidak bisa dianggap ringan.“Dewa Sejati peringkat empat?” Pemilik Villa Hati Seribu Bintang mengulangi dengan nada terkejut. Alisnya

  • Kultivator Inti Semesta   CH-527

    Xiao Hu menunduk, tubuhnya membeku dalam sikap penuh hormat. Walaupun dia telah memanggilnya dengan sebutan Kakak, rasa segan dalam dirinya belum pudar. Kepalanya tetap tertunduk dalam, tak berani diangkat meski ruangan kini hanya diisi oleh mereka berdua.“Xiao Hu, apakah maksud kedatanganmu hanya untuk menyampaikan pesan kompetisi?” tanya Xiao Jian, suaranya datar namun menyimpan ketajaman yang tak bisa diabaikan.“Kakak, benar,” jawab Xiao Hu tanpa mengangkat pandangan. “Aku diperintahkan oleh Kakak, Xiao Qinyan, untuk memberitahu Kakak, bahwa tuan muda Xiao Tian sudah berada di Alam Langit Berbintang, dan ada kemungkinan dia akan mengikuti kompetisi ini. Jadi Kakak Xiao Qinyan menyuruhku agar Kakak kembali,” ucapnya, dengan nada penuh kehati-hatian.Alih-alih menjawab langsung, Xiao Jian mengalihkan pandangannya ke atas. Langit-langit istana yang semula tampak biasa kini seperti tidak ada batasnya. Pandangannya menembus jauh ke luar, melampaui cakrawala ruang dan waktu, seakan sel

  • Kultivator Inti Semesta   CH-526

    Di balik awan yang tinggi, terdapat sebuah istana kecil yang terlihat sederhana. Namun, istana ini bukan sembarang istana. Bentuknya memang tidak mencolok, tetapi keberadaannya menggetarkan semesta. Ia memancarkan kekuatan yang begitu agung, seolah setiap partikel udara di sekitarnya membawa tekanan tak kasatmata. Bahkan, istana ini sangat sulit didekati jika seseorang hanya memiliki ranah Raja Dewa Tertinggi. Bukan karena penghalang atau penjaga, tetapi karena batasannya ada di luar nalar—seolah ruang dan waktu enggan tunduk di wilayahnya.Langit di atas istana pun berbeda. Tidak seperti langit-langit lain yang hanya menampakkan bintang-bintang dalam keterbatasan ruang pandang. Di balik awan ini, seseorang bisa melihat milyaran bintang bersinar dalam keabadian. Tidak hanya itu, delapan galaksi yang terbentang triliunan mil jauhnya tampak jelas seakan hanya sejengkal dari jangkauan mata. Cahaya dari tiap galaksi itu menyatu di langit istana, seperti lukisan tak berbingkai yang dibuat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status