Share

Aku Tidak Ingin Mati

Sekalipun amplop tebal yang berisikan sejumlah uang disodorkan, hati nenek yang merupakan seorang dukun tak pernah goyah. Ia tidak menolak secara terang-terangan melainkan menyatakan bahwa dirinya tidak ada niatan untuk memeras Arum seperti ini.

Tetapi, Arum merasa sangat berterima kasih pada dukun lantaran telah memberinya sebuah peringatan. Bagi dukun itu hanya sekadar peringatan kecil tapi bagi Arum itu adalah peringatan terbesar dengan tanda bahaya semakin dekat.

“Sudahlah, terima saja. Anggap ini kebaikanku padamu yang sudah nenek tolong,” ucapnya bersikukuh.

“Terserah Nyonya muda saja.”

Matanya masih sembab namun ekspresi bahagia yang barusan tiba-tiba saja lenyap dalam sekejap. Ia menghela napas panjang sembari memalingkan wajah seolah memiliki masalah lain. Dukun sadar akan hal tersebut dan kemudian bertanya.

“Apakah ada masalah?”

“Aku hanya memikirkan bagaimana aku ke depannya setelah diceraikan oleh suamiku nanti. Mahkota berharga milikku sudah direnggutnya dalam satu mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status