Share

Kualat

"Hana tidak akan mengingatku, apalagi ia nanti mempunyai Ayah Devan, Bunda Maya dan Ayah Andi yang sangat menyaganginya,” jawab Wini berusaha menghilangkan perasaan sedih itu membuat Andi geleng-geleng tidak percaya.

“Munafik sekali, kemana kamu akan pergi?” tanya Andi semakin penasaran dengan niat Wini sedangkan Wini malah menggedikkan bahunya.

“Aku tidak tahu, tapi yang jelas dunia ini sangat luas ya walaupun terkadang kita sering menemui orang yang sama walaupun di tempat berbeda,” jawabnya santai membuat Andi kagum.

“Kamu sangat pintar, apa kamu tidak ada keinginan untuk kuliah?”

“Ada, tapi sekarang hanya jadi sebuah mimpi yang kemungkinan kecil terjadi. Dulu sebelum Paman meninggal aku selalu mendapatkan beasiswa prestasi, udah nabung juga buat kuliah.

Ya itulah takdir nggak ada yang tau tiba-tiba Paman sakit mau tidak mau uang tabungan itu digunain buat berobat, udahlah udah lewat juga,” curhatnya membuat Andi mangut-mangut.

“Sekarang aku harus fokus kerja selama kurang lebih d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status