Share

24. Terkuliti

Ayudia meletakkan kalender kecil yang biasa ia pakai untuk mengingatkan hal-hal penting. Sudah memasuki bulan April. Perempuan itu lalu keluar kamar, menyantap nasi goreng yang sudah ia masak tadi.

Kini perempuan yang semakin terlihat anggun itu duduk sendirian di meja makan kecil. Ia sudah rapi dengan pakaian sekolahnya. Sudah lima hari Ayudia meninggali rumah kecil yang berada di sudut belakang pondok pesantren. Bersyukur karena Abah menerima usulannya untuk bertukar tempat dengan Ammar. Awalnya ia takut, namun setelah biasa, Ayudia menjadi betah dan nyaman.

Ia ingin hidup sendiri, bila memungkinkan, Ayudia ingin berpisah saja dengan suaminya yang bernama Ammar. Namun ia belum mengutarakan kemauannya pada Abah juga Umi. Ia sendiri bingung, jika benar itu terjadi maka akan sangat membuat Atuk dan Uti kaget. Ah entahlah, perempuan itu kini hanya ingin menikmati perannya dulu sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah.

Nasi goreng ludes, tak tersisa barang sebutir. Ayud

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rusmawati
ceritanya bagus, tapi koin nya jangan banyak2 donk per episodenya... jd greget sendiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status