Share

Bab 68

Pesta sederhana Aqila yang kuharapkan akan meriah, malah membuatku bermuram durja. Wajah-wajah tegang dan tidak bersahabat, nampak sangat jelas. Terlebih mantan mertuaku yang diam saja, setelah aku berkata cukup keras padanya. Aku tahu aku salah, tapi tidak bisakah mereka mengerti apayang ada dalam hatiku. Apakah mereka tidak tahu betapa sakitnya hatiku, setelah dikhianati oleh Mas Attar.

"Acara sudah selesai berhari-hari, tapi kamu masih bersikap seperti ini!" ujar bapak yang membuat lamunanku buyar.

"Tapi aku tidak ingin menikah lagi, Pak!" ujarku lirih.

"Apa ada yang memaksamu untuk segera menikah?" tanya bapak dengan wajah datarnya.

Aku menggelengkan kepala,, setelah dipikir-pikir, tidak ada satupun yang memaksaku untuk kembali merajut benang kehidupan berumah tangga. Apa aku yang terlalu overthinking, sehingga apa yang mereka bicaralkan selalu saja kukaitkan dengan permintaan mereka, agar aku cepat menikah. Atau ini karena lamaran Hilman yang selalu terpikirkan olehku?

"Semua ora
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status