LOGINShare
Sakit Mas!
Last Updated:
2025-10-02 18:34:15
Latest chapter
LC PERAWAN MILIK CEO Malam Pertama
Dayandra kembali menarik Arumi ke dalam dekapannya. Hangat tubuh lelaki itu menembus kain tipis yang membalut kulit Arumi, membuat napasnya tercekat seketika. Ia bisa merasakan detak jantung Dayandra yang berdentum keras di dada, seolah menular ke dirinya.“Aku tidak bisa jauh darimu,” bisik Dayandra pelan di telinganya, suaranya berat dan bergetar.Ia menunduk, bibirnya menyentuh kulit leher Arumi. Ciuman itu perlahan berubah menjadi hisapan lembut yang membuat tubuh Arumi menegang, napasnya bergetar, dan seulas desahan lolos begitu saja dari bibirnya."Ahh! Mas!"Dayandra menatap wajah perempuan itu dengan senyum samar. “Desahmu… bagus sekali.”Arumi menatapnya dengan mata yang bergetar antara takut dan rindu. “Mas, jangan,” bisiknya, lirih tapi lemah.“Kenapa jangan?” suara Dayandra terdengar dalam, nyaris seperti bisikan yang menggoda. “Kamu istriku, Arumi…”“Tapi aku cuma istri sementara…” suaranya pecah di akhir kalimat, seakan ia sedang menahan sesuatu yang lebih dalam dari sek
LC PERAWAN MILIK CEO Sakit Mas!
Arumi langsung meringis sambil loncat-loncat kecil di trotoar. “Aduh, Mas! Sandal aku ketendang batu! Sakit banget sumpah!”Dayandra otomatis jongkok, ngeliatin kaki Arumi yang putih mulus itu. “Sini liat, kena dimana?”Arumi buru-buru nutupin pake tangan. “Ih jangan diliatin, malu!”“Apaan sih malu. Aku cuma mau pastiin gak kenapa-kenapa,” Dayandra ngedumel tapi tetep maksa buka tangannya. Pas akhirnya keliatan, ternyata jari kaki Arumi merah dikit.“Yaelah, cuman begini doang. Drama banget sih kamu,” Dayandra ngakak kecil.Arumi manyun, matanya melotot. “Ih Mas! Ini sakit tau nggak! Aku kira kuku aku copot tadi.”Dayandra ngelus kepala ceweknya itu pelan. “Yaudah yuk, aku gendong aja biar cepet pulang.”Arumi refleks kaget. “Hah? Nggak usah! Malu diliatin orang.”“Lah, kamu maunya apa? Mau jalan pincang kayak zombie gitu?” Dayandra sengaja nyeletuk receh.Arumi nahan ketawa tapi tetep sok gengsi. “Yaudah aku tahan. Bisa kok jalan.” Dia coba jalan dua langkah, eh beneran jadi kayak z
LC PERAWAN MILIK CEO Hukuman Romantis
Merasa ada yang neken-neken hidungnya, Dayandra refleks buka mata. Dia agak kaget, masih setengah sadar, rambut acak-acakan, dan tatapannya blur. Tapi begitu fokus, dia langsung liat Arumi lagi nyengir iseng sambil jarinya masih nempel di hidungnya.“Akhirnya kamu bangun juga,” omel Arumi dengan nada setengah manyun. “Ini udah malem, tau! Tangan aku sampe sakit gara-gara dari tadi peluk kamu terus.”Dayandra nggak langsung jawab. Dia tarik napas dalam, lalu tiba-tiba malah mempererat pelukannya ke tubuh Arumi. Hidungnya nempel ke rambut cewek itu, suaranya berat tapi lembut. “Saya pikir siapa yang gangguin saya tidur. Eh ternyata kamu sendiri. Awas kamu ya!”Arumi melotot kecil, pipinya merona. “Ih Mas, kamu kok malah—”Sebelum sempet selesai ngomong, Dayandra udah langsung maju dan nyium bibirnya. Serangan tiba-tiba itu bikin Arumi kaget setengah mati. Mata cewek itu langsung melebar, tangannya sempet refleks mau dorong, tapi pelukan Dayandra makin kenceng.Arumi ngerasa jantungnya b
LC PERAWAN MILIK CEO Kecup Bibir Tanda Rindu
Beberapa hari udah lewat sejak insiden kecil di rumah itu. Arumi masih aja betah ngurung diri di kamar, literally dua hari full dia nggak keluar sama sekali. N*****x, scrolling TikTok, mainin rambut sendiri, sampai nangis random—udah jadi rutinitasnya. Dia ngerasa kayak alien di rumah yang seharusnya jadi tempat paling aman buat dia. Tapi sore ini, entah dapet kekuatan darimana, Arumi mutusin buat keluar kamar. Dia narik napas panjang sambil ngomong ke diri sendiri. “Tante Corla kan lagi pergi. Jadi, aku bebas dong di rumah. Finally.” Dia senyum kecil, kayak baru bebas dari penjara. Pintu kamar dibuka pelan, langkahnya masih hati-hati, seakan takut ada zombie nongol tiba-tiba. Tapi pas baru aja mau turun tangga, deg! Jantungnya langsung jatuh ke perut. Corla berdiri di depan tangga, kayak penjaga gerbang neraka yang lagi nungguin mangsa. “Akhirnya tuan putri keluar juga dari kamarnya.” Corla nyeletuk dengan suara sinis, senyumnya tipis, matanya menusuk kayak laser. Arumi kaget ba
LC PERAWAN MILIK CEO Kangen Kamu
***Pagi itu, matahari nyorot tipis lewat tirai kamar. Arumi meringkuk, masih setengah sadar. Tangannya meraba ke samping, berharap ada tubuh hangat Dayandra di sana. Tapi kosong.Mata Arumi melek lebar, buru-buru duduk. “Mas!” panggilnya agak panik.Hening. Nggak ada suara sahutan.Arumi nengok jam di meja kecil. Jarumnya nunjuk jam tujuh. Dia garuk kepala, rambut awut-awutan. Ya ampun, aku ketiduran semalem. Kenapa nggak bangunin aku sih, Mas?“Astaga,” gumamnya sambil ngacak rambut sendiri. Dia lompat ke kamar mandi, cuci muka buru-buru, biar nggak terlalu keliatan ‘gembel’ kalau ketemu orang rumah.Sementara itu, di ruang tamu, suasana lain lagi. Asila udah duduk manis dengan dress rapi, secangkir teh di depan meja. Corla ada di sampingnya, wajahnya serius, mata menyipit penuh perhitungan.“Tante yakin? Gimana kalau Dayandra nanti curiga sama kita?” bisik Asila, agak ragu.Corla santai, senyumnya licik. “Tenang aja. Dia nggak bakal curiga. Apalagi sekarang dia jauh di luar negeri.
LC PERAWAN MILIK CEO Gendong Ke Kamar
Butik itu masih rame, kaca etalase memantulkan lampu-lampu mall yang adem. Arumi masih nempel di depan etalase, tangan kenceng nemplok di tas yang dia pilih tadi — yang limited edition, kecil, tapi super gemes. Mata dia berbinar-binar kayak liat snack enak.Asila melenggang masuk, heels klik-klak, tatapan dinginnya langsung nyasar ke tas itu. Dia maju pelan, sok santai. “Itu tas bagus. Aku juga pengen yang itu.”Dayandra, yang santai duduk di sofa menunggu, langsung tegak. Dia ngangetin pandangan ke arah Asila, datar aja. “Maksudnya apa?”Asila angkat dagu. “Aku udah booking tas itu beberapa hari lalu.”Staf butik yang ramah itu megang tablet kecil dan ngecek sistem. “Maaf, Bu Asila, di sini tercatat pemesanan memang ada, tapi tidak ada pembayaran DP masuk. Dan tas itu… sudah kami serahkan ke Ibu Arumi.”Asila melek belon. Wajahnya kaku, bibirnya sepet. Arumi? Dia langsung narik tas itu lebih kenceng, muka centilnya melebar: “Gimana? Bagus banget kan, suamiku yang beliin. Bener-bener
You may also like
Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit
Kacang Merah3.1M viewsJatuh Cinta Setelah Malam Pertama
Musim Gugur1.4M viewsTumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja
Glazed Snow1.7M viewsGAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA
Handira Rezza803.0K viewsKetika Luka Lama Kembali Menyapa
Senja152 viewsPerjanjian Panas dengan Kakak Muridku
Iamyourhappy67.2K viewsMenjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan
Aililea (din din)27.7K viewsAku Ingin Kau Jadi Milikku
Faw faw26 views
