Pemuas Hasrat CEO Dingin

Pemuas Hasrat CEO Dingin

last updateÚltima actualización : 2025-11-02
Por:  sidonskyActualizado ahora
Idioma: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 calificaciones. 4 reseñas
169Capítulos
3.3Kvistas
Leer
Agregar a biblioteca

Compartir:  

Reportar
Resumen
Catálogo
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP

Bagi Elanora Maheswari, menulis novel hanyalah pelarian di tengah rutinitasnya sebagai staf IP Development di sebuah perusahaan penerbitan besar—meski ia sendiri bukan penulis profesional. Namun, satu kesalahan konyol mengubah segalanya. Naskah dewasanya justru terbaca oleh Dirgantara Ardawijaya, sang CEO megah yang namanya dengan sembrono ia jadikan tokoh utama. Sejak saat itu, Elanora terikat pada pria yang seharusnya hanya ada dalam fantasi. Bukan hanya menyingkap rahasianya, tapi Dirga juga menuntut sesuatu yang jauh lebih berbahaya yaitu memuaskan hasratnya sendiri. “Apa yang ada di pikiranmu saat menulis adegan ini?” suaranya rendah, menghantam telinga sekaligus detak jantungnya. Tatapannya menusuk, nyaris menelanjangi. Ia tersenyum samar. “Saya?” WARNING 21+

Ver más

Capítulo 1

1

Tubuh perempuan itu terhuyung setiap kali dorongan keras itu menghantamnya dari belakang. Tangannya mencengkeram meja, merasakan kenikmatan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Ahh… hahh…!”

Lenguhan terlontar dari bibirnya kala tangan kokoh pria itu menahan pinggangnya, menariknya lebih rapat, memaksa tubuhnya mengikuti irama yang kian liar.

“Lihat aku…Nora.” bisikan berat itu menyusup, rendah namun tegas.

Matanya refleks terarah pada pantulan samar di kaca jendela. Dirinya terguncang di sana, rambut berantakan, bibir ternganga, matanya basah oleh kenikmatan yang meluap.

Lalu, sosok pria itu terlihat jelas—otot-ototnya menegang di bawah kulit yang berkilau oleh keringat, wajahnya dipahat tajam, rahang mengeras, dan yang terpenting, sepasang mata hitam pekat yang menenggelamkan.

“Pelan, Pak Dirga….”

Pria itu seperti tak menggubris desahan dan masih mempercepat temponya. Mempermainkan yang baru saja mencapai puncak, membuatnya seakan kalah telak di hadapan penguasanya. Apalagi saat mendapati ekspresi memohon untuk menghentikan, ia justru semakin menghentakkan pinggulnya.

*

Nora tersentak, tubuhnya gemetar. Ia mendesah pelan, menyadari jari-jarinya kaku di atas keyboard. Itu hanya naskah. Imajinasi. Ia mengusap wajah sendiri, mencoba mengusir panas yang entah berasal dari tubuhnya atau dari cerita yang baru saja ia tuliskan.

Ia buru-buru menyadari dirinya masih di kantor. Namun, jauh sebelum jam menunjuk angka delapan, Nora sudah duduk di kursinya. Punggungnya tegak, wajahnya serius menatap layar laptop. Jari-jarinya bergerak cepat, seakan berpacu dengan sesuatu yang tak kasat mata.

"Lo masih nulis, Ra?"

Nora tersentak saat bisikan di telinganya berhasil membawa ia kembali ke dunia nyata. Menatap Luthya—teman satu tim yang duduk di sebelahnya, yang tengah melirik layar laptopnya sembari merapikan meja kerja.

Buru-buru Nora menutup laptopnya  dengan pipi yang memanas, menggantinya dengan lembaran kerjaan yang sudah semestinya, "Oh, ini—lagi— lagi isi laporan." sahutnya cepat, berusaha menormalisasikan ekspresi.

Luthya mendengus kecil, menyender santai di kursinya, "Hati-hati, jangan sampai ke-gap supervisor. Apalagi CEO mau dateng hari ini."

Kata CEO langsung membuat jemari Nora berhenti di atas keyboard. Ada sesuatu yang menegang di dadanya meski ia cepat-cepat mengabaikan.

“Gue gak sabar ketemu dia,” ujar Luthya sambil merapikan rambutnya cepat-cepat.

Nora melirik. “Siapa?”

“Pak Dirga lah! Ya tuhan. Dia lagi cakep cakepnya tau, Ra! Lo tuh coba liat sekali-kali. Dia tuh definisi eh apa ini kok ganteng banget? Gantengnya bukan level wajar, tapi level—Pak, diem disitu. Saya yang kejar!”

Nora menautkan alis. 

Luthya makin bersemangat, tangannya sampai ikut-ikut menari di udara. “Definisi apotek tutup.”

Perempuan itu masih menunggu kelanjutan temannya yang heboh sendiri. “Maksudnya?”

“Gak ada obat! Dia kelihatan kayak dosen killer yang bikin lo rela dihukum tiap hari. Tapi kalau kacamatanya dilepas? DAMN! Demi alek mau nangis.”

“Dan lo bayangin, dia pewaris tetap Ardawijaya, udah ganteng, tinggi, kalau senyum matanya tipiis banget. Terus juga, definisi GEDE!”

Lagi lagi, Nora tak mengerti bahasa milik temannya itu.

“Punggungnya yang gede!”

Ia mendesah panjang, lalu merapatkan telapak tangan di dada.“Terus ya divisi lain bilang, di pesta perpisahan kemarin, semua orang mabok kecuali dia! HELLO?! Green flag nggak ada obat, Ra. Fix sih Dia tuh kayak karakter utama di dunia ini. Singkat dan padat, PAPAH!”

Sementara Luthya lagi senang senangnya menggambarkan sosok ‘Dirga’, Nora hanya bisa mengangguk tipis. Mengayunkan kepalanya untuk tanda setuju.

Jam dinding menunjukan pukul delapan. Suasana kantor mulai padat, suara papan ketik, derit kursi, dan obrolan singkat mengisi ruangan. Nora mencoba mengatur napas, lalu benar-benar menekuni pekerjaannya. 

Nora merupakan staf baru di divisi IP Development Ardawijaya Publisher, perusahaan penerbitan terbesar yang namanya sudah melegenda. Namun alih-alih sebagai staff lain, dirinya seringkali menulis novel miliknya di malam hari yang ia simpan rapat-rapat.

Pagi ini ia ditugaskan memeriksa kelengkapan kontrak sebuah novel fantasi. Ada banyak detail yang harus diperiksa seperti hak cipta, pembagian royalti, hingga catatan jika novel tersebut akhirnya diangkat ke layar lebar.

Matanya menyusuri lembar demi lembar, tetapi konsentrasinya pecah-pecah. Kalimat yang barusan ia tulis di naskah pribadinya masih terngiang di kepala. Dirga.. pria dengan bahu kokoh.. ia merutuk dalam hati, berharap wajahnya tak terlalu terlihat merah.

Suara langkah terdengar di luar ruangan. Awalnya samar, lalu semakin jelas, teratur, dan mantap. Seolah setiap ketukan sepatu itu membawa aura dingin sekaligus kharismatik.

Sejenak, ruangan yang ramai oleh suara ketikan keyboard mendadak senyap. Semua kepala menoleh hampir bersamaan. 

Luthya menegakkan tubuh, matanya berbinar. "Damn, Here we go."

Nora ikut menoleh, meski dengan gerakan lambat. Jantungnya serasa mau loncat ke tenggorokan saat seorang pria tinggi memasuki ruangan. Jas hitam tersemat rapi di tubuhnya, dipadukan dengan kemeja putih tanpa cela. 

Rambut hitamnya disisir ke belakang dengan elegan, memperlihatkan garis rahang tegas yang membuat setiap orang otomatis menahan napas. 

Dirgantara Ardawijaya. 

Nama itu bukan sekedar CEO. Di kalangan penerbitan, ia adalah legenda. Laki-laki dengan aura dominan, cerdas, dingin, dan bagi Nora terlalu sempurna untuk jadi nyata. Jas hitam yang membungkus tubuh tingginya tampak seperti dibuat khusus mengikuti lekuk bahunya.

Aura kehadirannya berbeda, seperti ada sesuatu yang membuat semua orang merasa kecil dihadapannya. Tegas, dingin dan tak terbantahkan.

Sosok itu berjalan menelusuri barisan meja, memberikan anggukan singkat pada beberapa staf senior. Tak ada yang berani bersuara keras, hanya sapaan lirih penuh hormat.

Nora menunduk, menatap berkas di laptopnya seakan sedang sibuk. Tapi matanya sempat melirik, sekilas. 

Jelas, ia tahu betul siapa sosok itu. Sosok yang sudah diam-diam ia kagumi dari kejauhan, sosok yang selalu berada di kepalanya saat Nora tengah mengetikan dunia fiksinya.

Ini dia, batin Nora berdesir, hampir tanpa sadar tersenyum, karakter male lead-ku.  

Expandir
Siguiente capítulo
Descargar

Último capítulo

Más capítulos

A los lectores

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comentarios

user avatar
Black Aurora
nice. alurnya ngalir dan enak dibaca. keren kak!
2025-11-01 07:36:42
0
user avatar
Harucchi
Dirga nih bikin merinding yaa! Blurbnya bikin deg degan wkwk semangat update kak!
2025-10-27 17:11:10
0
user avatar
Jw Hasya
Baca kisah nora bikin tegang dan seakan terbawa oleh suasana. Authornya pinter cari kata-kata sehingga pembaca semakin ketagihan untuk terus membaca dari setiap babnya.
2025-10-27 15:48:40
0
user avatar
Sitadona
Seruuu! Ceritanya menarikk,
2025-10-19 14:54:37
0
169 Capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status