Share

156. Satu Lawan Banyak

Saka meneguk tuak lebih banyak dari biasanya. Ratusan prajurit ini dibagi menjadi beberapa baris. Semuanya mengepung Pendekar Mabuk.

Sementara sang Patih hanya mengawasi. Bukan hal berlebihan dia mengerahkan seluruh pasukannya. Dia sudah mendengar kehebatan Saka Sinting. Dunia persilatan sudah menempatkan di jajaran pendekar kelas wahid.

Karena hal ini pula, sang Patih sekarang sadar kalau penguasa pusat telah mencium rencana yang telah disusun. Istana Galuh mengirim Saka Sinting untuk meredam pergerakan.

Maka dengan melenyapkan Pendekar Mabuk, pastinya istana Galuh akan berpikir keras lagi untuk menyerang Tanjung Camara.

Pertempuran satu lawan banyak sudah dimulai di bawah langit malam yang tertutup rimbunnya daun. Diselimuti udara dingin sampai menusuk tulang.

Ada lima lingkaran yang mengelilingi Saka. Saat ini dua lapisan terdepan yang berhadapan langsung, silih berganti menyerang Pendekar Mabuk.

Sedangkan tiga lingkaran lain hanya bergerak seperti roda berputar saling berlawanan a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status