Setelah Luna selesai mengantarkan masakannya ke ruang makan dan menemani Alex makan siang, dia melihat Bibi Victoria tiba-tiba muncul di perusahaan tempatnya bekerja. Luna langsung menghampiri Bibi Victoria dengan senyum lebar di wajahnya."Bibi Victoria! Wah, senang sekali bisa bertemu dengan bibi di sini. Ada apa bibi datang ke perusahaan?""Halo, Luna! Aku sedang berada di kota ini untuk urusan bisnis dan kebetulan harus mengunjungi beberapa perusahaan. Jadi, aku pikir kenapa tidak mampir ke tempat kerjamu sekalian?""Oh, begitu ya. Senang sekali bisa bertemu dengan bibi di sini. Bagaimana kabar bibi? Sudah lama sekali kita tidak bertemu.""Kabar baik, sayang. Kamu terlihat semakin cantik dan ceria seperti biasa. Oh ya, aku mendengar kamu baru saja mengantarkan masakan untuk para karyawan. Itu ide yang bagus! Jadi, apa rencanamu selanjutnya setelah ini?""Terima kasih, bibi. Setelah ini, aku tidak memiliki rencana khusus. Saya pikir saya hanya akan kembali ke kantorku dan melanjutk
Pada suatu pagi yang cerah, pelaminan telah disiapkan dengan indah. Luna, wanita cantik dengan senyum yang memikat, mengenakan gaun putih mewahnya dengan hati yang berdebar-debar. Di sampingnya, Alex, pria tampan dengan tatapan penuh cinta, memakai setelan jas hitam yang elegan. Mereka berdua melangkah dengan percaya diri menuju pelaminan yang dihiasi bunga-bunga segar dan sorotan cahaya yang lembut. Luna: (sambil tersenyum bahagia) Akhirnya, kita sampai di titik ini, Alex. Siapa sangka kita akan berakhir di sini, di pelaminan. Alex: (sambil memandang Luna dengan penuh kasih) Ya, Luna. Aku tidak pernah berpikir bahwa kita akan berakhir seperti ini. Tetapi, aku yakin bahwa kita telah melewati banyak rintangan dan menghadapi segala macam cobaan bersama-sama. Luna: (menggenggam erat tangan Alex) Memang, Alex. Perjalanan kita tidak mudah. Awalnya, aku hanya melihatmu sebagai lelaki cadangan, seseorang yang dapat memberiku kenyamanan dan kehangatan saat suamiku tidak ada. Tapi, semua ber
"Antarkan aku ke klub!" Ucap Luna kepada Alex yang segera menyiapkan mobil untuknya.Malam sudah menunjukkan pukul sebelas, tapi Luna justru memilih meninggalkan rumah mewahnya.Dengan pakaian serba mini seperti ini, siapa yang akan meyangka jika Luna adalah seorang Nyonya di Keluarga Hugo. Ya, Luna memang istri dari Giolardo Hugo atau lebih dikenal dengan Presdir Gio.Suaminya itu adalah orang paling kaya di kota ini, banyak sekali cabang bisnisnya yang menyebar di berbagai bidang. Sayangnya, Luna hanyalah istri kedua di keluarga Hugo sehingga dia hanya mendapatkan kunjungan sesukanya saja dari sang suami yang memilih tetap bersama dengan istri pertamanya yang bernama Vanya."Nyonya, Anda seharusnya mengenakan mantel. Di luar salju cukup tebal," Alex mengingatkan."Jangan sok ngatur! Aku mau a, b,c,d, itu urusanku! Kau hanya harus mengemudi dengan baik!" Jawab Luna sambil melenggang pergi meninggalkan mobil.Alex pun mengikutinya. Dia memang bukan pengawal untuk Luna, tapi seringkali
Luna tengah asyik dengan game konsolnya, wanita ini menghabiskan kejenuhan harinya dengan bermain game di PS5 yang ada di unitnya. Meninggali sebuah griya tawang megah sendirian hanya dengan seorang pelayan dan sopir membuat Luna sering kali merasa jenuh dan bosan.TappTappSuara derap langkah terdengar mendekat, Luna nyaris tidak menyadarinya."Kau hanya sibuk dengan game?" Ucap Gio yang sudah berdiri di sebelahnya sambil melonggarkan dasi membuat Luna melongo."Kamu? Tumben sekali kamu datang,"ucap Luna sambil memperbaiki posisi duduknya."Aku tidak akan lama, kau tak merindukanku?" Ucap Gio sambil merapatkan tubuhnya di sebelah Luna."Kau juga tidak pernah peduli dengan kerinduanku,kenapa aku harus peduli denganmu?" Gerutu Luna."Jadi kau marah? Kau justru semakin manis jika marah," rayu Gio."Menyebalkan!"Namun gerutuan Luna pun tak lagi terdengar setelahnya, yang ada kini hanya tinggal suara desah manja dan juga erang kenikmatan dari keduanya. Pergumulan panaspun tak terhindark
Dengan kecepatan yang sedang, Alex melajukan mobilnya menuju sebuah pusat perbelanjaan yang selalu menjadi langganan Luna. Tapi kali ini, majikannya itu justru memintanya memutar balik dari pusat perbelanjaan tersebut menuju ke arah luar kota.“Aku ingin berkunjung ke tempat ini sekarang juga!” ucap Luna sambil menyodorkan sebuah foto dan alamat di dalam ponselnya itu untuk dibaca oleh Alex.Tak butuh banyak perbincangan, Alex pun segera menekan alamat yang tertulis dan memindainya melalui monitor GPS yang terpasang di dalam mobilnya.Mobil yang didesain dengan fitur-fitur canggih ini, dilengkapi juga dengan mesin pencari dari Google untuk menentukan lokasi tujuan tanpa harus lagi sibuk dengan ponsel pengemudinya.Untuk sejenak, Alex sempat berpikir di dalam hatinya.“Kenapa Nyonya ini mengajak ku ke sebuah resort private yang berada di luar kota? Bagaimana jika Tuan Gio mendadak datang ke rumah?” ucap Alex di dalam hatinya.“Ah, masa bodohlah itu,” ujarnya membatin sambil terus melaj
“Kau masih belum berani melakukannya? Aku anggap kau seorang amatir!” ucap Luna sambil mendorong tubuh Alex ke atas ranjang.Alex semakin tak berkutik, di luar sana hari masih sangat siang tapi entah apa yang terjadi dengan Luna, wanita itu benar-benar terlihat sudah sangat bergairah.Mata Alex kemudian mengarah ke dalam tas Luna. Pria itu mencari sesuatu di dalam sana.“Anda meminum ini?” ucap Alex sangat terkejut ketika melihat ada obat perangsang yang telah terbuka dibungkusnya berada di dalam tas Luna tersebut.“Kenapa? Apa kau juga benar-benar tidak menginginkanku? Kau lelaki normal bukan? Kenapa semua laki-laki tidak pernah memandangku secara waras? Aku sungguh bisa gila!”“Ini tidak benar, aku adalah sopir dari Tuan Gio. Aku bekerja untuk menjaga Anda. Seperti itulah pekerjaanku,” ucap Alex dengan nafas yang semakin tersengal karena Luna terus menyerangnya.“Berhentilah berpikir, tanyakan dirimu apa kau benar-benar tidak menginginkanku?” ucap Luna sambil terus merangkak ke ara
“Nyonya,” ucap Alex sangat terkejut.Belum sempat Alex mematikan showernya untuk memastikan siapa yang datang. Dua tangan mungil telah menelusup di pinggangnya.“Aku ingin kamu,” ucap Luna sambil memeluk erat Alex dari arah belakang.Alex yang sudah dalam mode on kali ini, tak bisa menyangkal lagi hasratnya yang telah menggebu.“Nyonya,” ucap Alex saat Luna merapatkan tubuhnya di punggung Alex. Dua benda kenyal itu terasamenekan punggungnya. Sementara gerakan Luna yang naik turun, membuat Alex bisa merasakan ujung putik wanita itu yang terseret melekat di kulitnya.“Kamu jaim sekali!” ucap Luna.Kali ini wanita itu memutar balik keadaan dengan memutar tubuh Alex hingga berbalik ke arahnya.Tanpa aba-aba, Luna langsung bermain pada junior purba Alex yang sudah mendongak di depannya.Di bawah guyuran shower resort sore ini, Alex tak berkutik di dalam hasratnya yang menggebu. Sementara juniornya semakin dimanjakan Luna dengan gerakan eksotisnya yang sangat liar, pria ini mulai merespon
Kedatangan Gio sangat jelas mengganggu Luna dan Alex yang baru saja selangkah lebih maju di dalam hubungan gelapnya itu. Kegagalan making love dan juga niatan lebihnya bersama dengan Luna, ternyata cukup membuat Alex terganggu. Pria ini mendadak bad mood dan sangat terpukul. 'Dia hanya majikanku!' batin Alex sambil melangkah keluar dari kamarnya untuk sarapan. Malam tadi, dia diberikan fasilitas terpisah untuk tidur meski masih berada di hotel yang sama. "Hai, rupanya kamu beneran hanya driver wanita itu yaa. Boleh kenalan?" sapa seorang wanita yang saat ini tengah menghampirinya dengan secangkir kopi panas. Alex bergeming, dia meraih cangkir kopinya dan tetap bungkam tak menjawab sepatah katapun. "Kamu ganteng dan juga ... sangat perfect. Tapi sayangnya, bossmu memiliki uang yang jauh lebih bisa memanjakan wanitanya bukan?" ujar staf hotel tersebut kembali membuat Alex mengingat kekesalannya kepada Gio. Tak ingin meladeni wanita itu, Alex memilih untuk segera peri dari area beb