Share

Mengungkit Masa Lalu

"Ada apa?"

Baru saja masuk kamar sudah ditanya Mas Rayyan.

Aku menatapnya bingung. Lalu mendekat.

"Hm, tidak ada. Memangnya ada apa, Mas?" tanyaku balik seraya mengamatinya yang sedang memegang buku, seperti biasanya.

"Kamu dipanggil Mama kenapa?"

Eh, kok dia tahu ya aku dipanggil ibunya?

"Mas tahu dari mana kalau aku–"

"Semua yang ada di rumah ini aku tahu." Belum sempat menuntaskan ucapan, sudah dipotongnya.

"Oh, tidak apa kok. Cuma …." Aku terdiam memikirkan jawaban yang tepat. Tak mungkin kukatakan sedang dinasihati Mama tentang keluargaku yang mulai ngelunjak pada ibunya. Aku malu.

"Aku diminta untuk hati-hati membantu Mas terapi jalan. Takutnya malah membuat Mas cedera." Terpaksa berbohong. Entah sudah berapa kali aku berbohong di rumah ini.

Mas Rayyan terpekur sebentar lalu menatapku lekat.

"Aku makan malam di kamar saja. Sudah minta Deden mengantarkan ke sini, paling sebentar lagi datang. Jadi jika nanti diminta ke ruang makan, bilang aku sudah makan. Kamu juga tidak pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status