Share

Bab 12

”Assalamualaikum,” ucapku pelan. Tidak ada yang menjawab. Dua orang dewasa itu menatapku dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Aku melangkah masuk. Tanpa melihat mereka aku berjalan ke arah kamar. Namun, belum sampai di kamar Mita menghadangku.

”Duduk!” perintahnya. Aku menatap matanya.

”Kamu tidak ada hak memerintahku,” ketusku.

”Vio!” bentak Bapak. ”Mita istriku, berarti dia ibumu juga. Turuti perintahnya. Duduk!” Bapak melotot ke arahku. Ia membuang rokok, lalu memukul meja.

”Ibuku ya cuma ibu, bukan dia,” ujarku sambil mengalihkan tubuh wanita itu dari hadapanku.

”Sudah berani kurang ajar kamu, ya? Duduk kataku!” Bapak kembali menggebrak meja. Beruntung mejanya terbuat dari kayu. Andai dari kaca, pasti sudah hancur berkeping-keping.

Aku tidak mau Bapak benar-benar mengamuk. Aku duduk berseberangan dengan Bapak. Mita duduk di sebelah Bapak, ia menekuk wajah. Seperti ada kemarahan yang ingin ia lepaskan kepadaku.

”Apa kamu tidak merasa bersalah? Kamu tidak ingin minta maaf ke Bapakmu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status