Share

Bab 13

Aku masuk ke kamar, mendengar sumpah serapah Bapak untuk Dika entah kenapa aku menangis. Sesak rasanya. Aku tidak menduga Dika akan benar-benar pergi meninggalkan rumah ini. Namun, ke mana Dika pergi? Ia hanya punya uang lima puluh ribu yang kemarin kuberi. Ponselnya telah dirampas Om Hengki untuk biaya berobat Bapak, bagaimana cara menghubunginya? Aku bahkan tidak tahu siapa teman dekat Dika selama ini.

Entah kenapa tiba-tiba yang terlintas dalam pikiranku adalah Dokter Darel. Barangkali, ia bisa membantuku mencari Dika.

[Dok ....]

Setelah sepuluh menit, centang dua tetap belum berubah warna. Apakah Dokter Darel sibuk? Aku menghapus pesan itu. Mungkin aku harus berusaha mencari Dika sendiri. Beberapa hari ini aku sudah terlalu merepotkannya. Padahal sebagai seorag Dokter, tentu saja ia mempunyai jam yang sangat sibuk.

”Viooo!” Bapak berteriak memanggilku, padahal tanpa berteriak pun aku akan mendengar, karena rumah ini yang tidak seberapa besar.

”Iya.” Aku masih berdiri di depan kama
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status