Home / Romansa / LONELY TOGETHER / Selalu berdua

Share

Selalu berdua

Author: Tami ilmi
last update Last Updated: 2025-06-28 21:25:30

“Sembunyi di sini?” Ragas mendapati Gaia dan Raga yang sedang santai di ruangan itu. Laki-laki itu tersenyum melihat satu piring yang dipegang Raga.

“Mana sepiring berdua?” Ragas kembali menggoda Gaia Dan Raga sambil tersenyum.

“Romantis banget ternyata.” Ragas kembali menambahkan karena Raga dan Gaia tidak menjawab apapun. Tidak menanggapi apapun dari ejekan Ragas.

“Dicari Mba Rana sama Ibu. Sudah ada yang mau pamitan.” Ragas menjelaskan kenapa dia mencari saudaranya itu. Raga mengangguk masih menyuapkan nasi yang tinggal sedikit.

“Selesaikan dulu makannya kan gak apa.” Gaia mencoba mencegah Raga yang sepertinya terlihat terburu-buru. Ragas hanya tersenyum karena apa yang dikatakan oleh Gaia.

“Dimanjain banget rasanya.” Ragas berbalik sambil berucap sedikit keras untuk menggoda mereka berdua lagi. Gaia akhirnya hanya menunduk, merasa jika apa yang dia lakukan mungkin akan memperumit semuanya.

“Biasa, Ragas memang begitu. Kita ke sana dulu saja.” Raga akhirny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • LONELY TOGETHER   Bicara Masa Lalu

    Kita bisa mencintai seseorang tanpa sadar. Hanya saja tetap saja perbuatan kita akan mewujudkan perasaan yang terkesan tidak nyata itu. Pandangan Gaia terhadap Raga antara samar dan tidak berbeda setiap waktu. Laki-laki mana yang memberikan banyak waktunya untuk menyusul dirinya di suatu fase, Raga melakukan semuanya itu. Memberikan waktu, dan juga materi, saat itu Gaia tersentuh, ada perasaan yang berkembang. Hanya saja, bagi Raga semuanya hanya perihal hubungan fisik. Meski mereka tidak benar-benar melakukannya di masa itu. Hanya saja, saat itu Gaia punya tempat di hatinya untuk Raga, bahkan laki-laki itu mampu menggantikan orang yang Gaia cintai.“Aku tidak terbiasa menceritakan hal itu. Sebaiknya kamu juga tidak tahu.” Gaia terlihat memasang wajah serius, tidak tersenyum. Ada rasa kecewa di wajah Raga mendengar apa yang istrinya ucapkan.“Kenapa?” Kali ini Raga mengejar seolah dia sangat ingin tahu. Wajahnya juga cukup serius membaca sikap Gaia saat ini.“Kamu t

  • LONELY TOGETHER   Aku peduli, aku ingin tahu

    Ada bau harum yang tidak Raga kenali ketika dia keluar dari kamarnya. Dia melihat istrinya sedang berada di dapur. Tidak ada denting kasar alat-alat dapur yang digunakan. Laki-laki itu hanya menggenakan celana pendek dan kaos di rumah. Dia menyisir rambutnya yang masih basa kebelakang. Laki-laki itu berjalan perlahan mendekati dapur, memeriksa perempuan yang sepertinya membuat sesuatu untuk dimakan.“Sudah lapar?” Gaia bertanya setelah menoleh dan mendapati Raga sudah masuk dan kemudian berjalan perlahan duduk di meja makan. Bau harum yang semakin lekat karena makanan yang tersaji di meja itu. Laki-laki itu takjub melihat semua masakan sempurna di sana. Tak lama Gaia menyajikan satu mangkuk sup sebagai tambahan sayur di meja makan itu. “Mau aku ambilkan nasi berapa banyak?” Gaia terlihat mengambil piring di rak dan kemudian membuka penanak nasi, ada uap hangat karena nasi yang juga masih hangat di dalam sana. Raga berdiri melangkah ke belakang Gaia memeluk perempuan itu dar

  • LONELY TOGETHER   Pagi yang menyenangkan

    Raga mengangkat tangan Gaia dari mulutnya. Laki-laki itu tidak ingin istrinya menahan apapun bahkan suara erangan yang makin membuat darah dalam tubuh Raga memanas. Laki-laki itu tidak akan sesabar ini, dia tidak pernah menunggu begitu lama seperti ini. Biasanya dengan wanita lain atau dengan Gaia dimasa lalu Raga akan langsung melampiaskan hasratnya. Gaia sedikit putus asa karena Raga hanya terus membuat dirinya meninggi tanpa memuaskan hasratnya dengan segera. Perempuan itu yakin jika bagian bawah tubuhnya sangat mendambakan milik Raga saat ini. Pasti sudah sangat basah dan sangat siap. Raga mengarahkan tangannya di paha istrinya itu, meremas perlahan bagian dalam paha dan makin membuat Gaia sungguh meninggi.“Raga…please…” Gaia mengerang pelan, dan tentu manja memohon. Raga masih terus memberikan provokasi pada tubuh Gaia.“Ga… aku …pengin…” Gaia mengerang lagi tidak mampu menahan keinginan tubuhnya sendiri.“Kamu ingin apa?” Raga masih saja seolah sedang menguji pere

  • LONELY TOGETHER   Kamu harus mengatakannya jika menginginkan itu

    Hampir pagi ketka perempuan itu membuka mata, tapi ruang tengah masih gelap. Dan dia masih ada dipangkuan Raga, dan laki-laki itu hanya terpejam dengan kepala bersandar di sandaran sofa. Gaia langsung bangun, dia kemudian mengambil bantal dan berusaha mrebahkan tubuh Raga di sofa supaya badannya lurus. Tapi tentu saja tidak mudah, laki-laki itu justru sepertinya bisa terbangun. Gaia sungguh tidak ingin menganggu tidur suaminya itu.“Kamu bangun?” Raga melihat Gaia sedang memakaikan selimut untuk tubuhnya.“Pindah ke kamar?” Gaia membuat Raga bangun dengan membawa selimutnya dan berjalan menuju ke kamar. Laki-laki itu berbalik lagi karena Gaia tidak berjalan bersamanya. Tanpa bicara Raga menatap istrinya dengan mata yang masih mengantuk. Tapi Gaia sepertinya justru akan merebahkan diri di sofa. “Tidur di dalam, aku berjanji jika kita hanya akan tidur.” Raga berucap pelan karena dia terlihat masih sangat mengantuk. Gaia pada akhirnya mengikuti Raga yang masuk ke dalam kam

  • LONELY TOGETHER   Kamu Boleh Jadi Jahat

    Gaia menyadari sesuatu ketika nafasnya sedang memburu. Dia kemudian menjauhkan tubuh dan wajah Raga secara tiba-tiba.“Um… Maaf… Aku…. Tidak bermaksud melakukannya.” Gaia terlihat bingung, dan Raga hanya memperhatikan dengan pandangan kecewa. Gaia kemudian merasa tidak enak dan sudah duduk sedangkan Raga juga sudah duduk masih menghadap istrinya yang terlihat cukup bingung, canggung dan malu. “Aku akan mengganti bajuku dulu.” Raga terlihat cukup tenang meski Gaia masih merasa dia kecewa. Jika itu Raga yang dulu, laki-laki itu sudah meluapkan kekesalannya dengan jelas. Tapi kali ini laki-laki itu terlihat cukup tenang meski wajahnya kecewa. Gaia melihat laki-laki itu mengambil baju dan kemudian keluar dari kamar, dia kembali dengan cepat dengan sebuah handuk di bahunya. Gaia memperhatikan Raga masuk ke dalam kamar mandi. Perempuan itu kemudian segera beranjak dari tempat tidur dan mengambil pakaian yang akan dia kenakan untuk tidur. Dia masih berfikir, mungkin sebaiknya dia

  • LONELY TOGETHER   Semua orang membenciku

    Mobil masuk ke halaman rumah dan laki-laki yang mengemudi menoleh melihat ke samping, perempuan yang kini sudah menjadi istrinya itu masih terpejam. Laki-laki itu membuka sabuk pengamannya perlahan dan kemudian membuka pintu mobil perlahan. Dia menutup pintu pagar dan membuka pintu rumah terlebih dahulu. Setelahnya dia mendekati pintu di sisi Gaia duduk. Ketika pintu dibuka, perempuan itu masih memejamkan mata. Raga menunduk, meski tidak mudah baginya melakukan ini, dia teringat memeluk Gaia dengan posisi ini ketika mereka berdua pulang dari jogja beberapa bulan yang lalu. Sama seperti saat ini, kondisi Gaia cukup kacau, hanya saja yang lebih membuat Raga khawatir adalah karena Gaia tidak histeris. Raga melepaskan sabuk pengaman dengan lembut dari tubuh Gaia. Perempuan itu terlihat menggerakkan kepalanya perlahan, seolah hendak bangun.“Lanjutkan tidur saja, aku akan menggendongmu ke kamar.” Raga berbisik lirih mencoba untuk memberitahu Gaia. Tapi perempuan itu sudah membuka mat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status