Share

54. Mata sembab yang perih

"SIALAN!" teriak sukma menggema bahkan masuk ke dalam pori-pori benda dalam kamar yang penghuninya tak ada saat ia datang.

Tidak Maya, tidak Bagas, apalagi Carmen.

"GUNDIK SIAL!" seru Sukma begitu sepenuh rasa dan kesadaran.

Emosi yang ahirnya meledak membuat Sukma seperti orang kesetanan, ia melempar apapun yang ditemui matanya. Sukma tidak lagi perduli kamar yang sedang diamuknya ini adalah kamar sang putra saat Bagas sedang bersama gundik sialannya itu!

Wanita tak punya malu yang membuat sang putra menjadi laki-laki bodoh yang membuat sang ibu kecewa berkali-kali tapi selalu bisa menemukan pembenaran bagi sang putra tersayangnya ini.

PRANG...! CRASS!! THUD!! BRAKK!! KLONTANG!!

Segala macam bunyi seolah menjadi satu kesatuan dan terus terdengar sampai Sukma yang ahirnya selesai melempar apapun yang ingin dilemparnya duduk di atas kasur yang tatanannya masih sama seperti saat ia masuk. Yang membedakan hanyalah lantai yang kini dipenuhi bara

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status