Share

Chapter 4

Penulis: AurumS
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-21 07:33:34

Randika menyandarkan tubuhnya pada sofa empuk di sebuah bar mini yang berada pada bagian paling belakang area sebuah kafe.

Pria bermanik hitam itu menikmati minumannya tanpa di temani siapa pun. Hanya ada dua orang bartender yang berada dibalik meja pelayanan. Bahkan pengunjung pun tidak di perbolehkan untuk masuk ke sana.

"Demi Tuhan dia tidak cocok untuk ku."

Randika mengesap wiskinya sampi habis. Mengacak sekilas rambutnya yang lebat hingga terlihat berantakan. Dasi yang dia gunakan pun ditarik begitu saja. Jika ada yang melihatnya, mungkin mereka akan berfikir dia adalah pria yang sedang putus cinta dengan tingkat kekecewaan yang  sangat tinggi.

"Sepertinya akan ada pesta alkohol," ejek Brian yang tiba-tiba saja muncul.

Dia memberi kode kepada seorang bartender untuk membawakan minuman dan kemudian bergabung dengan Randika. 

"Sedang apa kau di sini."

"Gedung ini milikku. Aku bebas berada dimana pun."

Randika terkekeh. Pusing kepalanya membuat dia lupa kalau ini adalah bar mini di area kafe Brian yang mereka buat bersama.

"Kau benar."

"Apa ada masalah?" Pria bermata biru itu melirik ke sekitar seperti mencari-cari sesuatu.

"Kau bicara padaku tapi matamu ke mana-mana."

"Aku mencari para wanita penghibur yang selalu kau tarik untuk menemani kesendirianmu. Tapi di mana mereka?" ujar Brian masih mencari.

"Berengsek kau!"

"Aku serius."

Brian tahu betul tabiat Randika. Semenjak di tinggal pergi oleh kekasihnya, kedatangannya adalah kegembiraan banyak wanita. Mereka akan berlomba-lomba untuk mendekati Randika. Dan siapa pun wanita yang beruntung itu, dia akan menikmati malam yang indah bersama Randika. Namun kali ini tampaknya sedikit berbeda. Sahabat karibnya itu datang tidak untuk bersenang-senang, melainkan melepas penat otaknya yang rapuh.

"Aku sedang tidak ingin ditemani siapa pun. Pikiranku sedang kacau."

"Apa ini tentang Evanya?"

"Aku tidak sedang memikirkan perempuan itu."

Brian sedikit mengerutkan kening. "Lalu, siapa?" 

"Adik ku."

"Adik? Maksudmu Arumi?"

"Hmm."

"Ada Apa dengannya, Apa kalian bertengkar lagi."

"Kami di jodohkan."

"What!" Mata Brian yang berkeliaran kini berganti fokus pada sahabatnya. Ucapannya seakan menghipnotis Brian untuk tetap melihatnya. "Kau tidak bercanda bukan."

"Apa aku terlihat sedang bercanda?" teriaknya.

Dia kembali teringat, beberapa hari yang lalu, saat ayahnya mengatakan tentang perjodohan. Awalnya Randika benar-benar geram, marah, dan dengan tegas menolaknya. Gadis yang di jodohkan oleh ayahnya itu adalah anak titipan dari mendiang sahabatnya. Dan Arumi, meskipun sering sekali mereka bertengkar tapi gadis itu sudah dia anggap layaknya adik sendiri.

Awal kedatangan gadis itu, memang sedikit membuat Randika tidak nyaman. Keras kepalanya Arumi membuat mereka sering sekali bermusuhan. Bahkan gadis berponi itu tidak pernah mendengar perintah Randika. Namun, lambat laun Randika mulai terbiasa dan mau menerima Arumi seperti adiknya sendiri.

"Aku hampir gila memikirkannya."

"Kau bisa menolaknya bukan."

Randika menggeleng." Sayangnya itu tidak terjadi."

aku tidak bisa menolak permintaan kedua orangtuaku, aku menyetujuinya, bahkan aku memberikan beberapa syarat untuk perempuan itu.

"Kau Gila! Mana bisa kau menikahi adikmu sendiri. Ini pernikahan, bukan sedang berkompetisi," teriak Brian.

"Aku juga tidak tahu Brian," teriaknya tidak kalah keras.

"Dan Evanya, kau bahkan belum bertemu dengannya sejak kejadian itu."

Pemilik manik itu meraih botol minuman dan meneguknya sampai habis. Mendengar ucapan Brian membuatnya seperti merasakan kemarau panjang di tenggorokan. Randika lalu bangkit dan berjalan pergi meninggalkan Brian.

"Hei, kau pergi."

Tak ada jawaban dari Randika, hanya terlihat lambaian tangannya sebelum betul-betul menghilang di balik pintu.

"Dasar Pria Gila!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • LOVE BROTHER   Chapter 134

    Randika mengerutkan keningnya melihat tingkah Arumi yang sedari tadi terus gelisah. "Nikmati sarapanmu dengan benar kenapa kau terus bergerak. Apa kursinya tidak nyaman.""Ti-tidak!""Lalu?"Randika mendorong pelan kursinya mendekat pada Arumi yang sepertinya tidak nyaman dengan dudukannya. "Ada apa Sayang? Apa tempat dudukmu tidak nyaman?""I-itu. Aku ...."Randika mengerutkan dahinya mencoba mengerti dengan ucapan istrinya. Sedangkan Amirta dan Jenny hanya tersenyum kecil melihat bagaimana Arumi malu-malu mengatakan akibat dari ulah anaknya. Untuk itu dia mengambil inisiatif untuk menyudahinya, agar Randika tidak terus bertanya dan membuat Arumi terus merasa malu."Sayang, istrimu hanya merasa tidak nyaman karena ulahmu semalam. Nukan begitu Sayang." Jenny menatap ke arah Arumi yang mulai tertunduk malu."Maksud mommy aku?" Randika menu

  • LOVE BROTHER   Chapter 133

    Fajar belum menunjukan dirinya, tetapi Randika sudah terjaga. Tatapannya terpaku pada wanita yang tidur di sampinganya. Punggung putih mulus Arumi membuat Randika tidak tahan untuk mengelusnya, yang kemudian membuat Arumi bergerak dengan mata yang masih terpejam."Sayang ...."Arumi terjaga, dia mengucak kedua matanya pelan agar penglihatannya tidak kabur. Perempuan yang baru saja melewatkan malam pertama bersama suaminya itu berusaha duduk. Namun, karena tubuh mungilnya tidak berbalutkan apapun, dia kembali ke posinya dengan kebih manikan selimutnya."Kau sudah bangun?" tanya Arumi saat mendapati pria yang baru saja resmi menjadi suaminya itu menatapnya dengan ternyum."Aku tidak bisa tidur jika keadaanmu seperti ini Sayang."Arumi mengerutkan kening, tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan Randika. "Apa maksudmu dengan jeadaan sepert,i ini, Sayang. Memangnya apa yang terjad

  • LOVE BROTHER   Chapter 132

    "Kau sudah selesai membuka bajumu Sayang?"Randika keluar dari kaca pembatas antara bagian shower dan buthup dengan handuk yang melilit di pinggangnya, dada kekarnya membuat dia terlihat jantan dengan kulit yang basah.Cukup lama wanita itu mengagumi suaminya hingga tidak sadar pria itu kini sudah berdiri tetap di hadapannya. "Sayang?""Huh?"Randika tergelak melihat ekspresi istrinya yang malu-malu. "Berhenti merada malu, dan singkirkan tanganmu itu. Apa yang ingin kau tutupi, bukankah kita sudah sah."Arumi tidak bisa apa-apa, dia membiarkan Randika membersihkan dirinya, dan membuka sisa pakian dari tubuhnya. Sambil mandi, dia melihat bayangan Randika pada cermin besar yang sedang serius membersihkan bagian belakang tubuhnya. Tanpa sadar dia tersenyum dan bergumam. "Suami ku ternyata sangat tampan."Setelah selesai membersihkan tubuh, dan memakai handuk Ran

  • LOVE BROTHER   Chapter 131

    Meninggalkan keramaian pada Ballroom hotel, Randika dan Arumi memilih untuk lebih dulu beristirahat. Perempuan itu kelelahan karena lama berdansa bergantian dengan 3 pria. Randika, lalu Amirta, kemudian saudara laki-laki semata wayangnya, Mr Cool, Rilan Harrper. Dan Brian, dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk berdansa dengan Arumi, karena sibuk menenangkan Aurela yang sedang merajuk.Randika menggendong Istri tercintanya ala-ala bridal. ( Biar kaya pengantin yang lain gengs 😆.)Arumi menyembunyikan kepalanya di dada Randika karena malu, beberapa orang yang berada di lobi memperhatikan keduanya karena Arumi yang masih memakai gaun pengantin."Sayang, turunkan aku. Banyak orang di sini.""Memangnya kenapa kalau banyak orang.""Aku malu," bisik Arumi."Tidak perlu malu, kita sudah sah.""Tetap saja, ini memalukan Randika." Arumi sedikit meront

  • LOVE BROTHER   Chapter 130

    Ballroom hotel di penuhi dengan orang-orang berdansa. Dan Evanya, dia hanya bisa menahan kesalnya melihat dari jauh bagaimana Randika begitu lembut memperlakukan Arumi. Adegan ciuman keduanya bahkan membuat perempuan berdarah Jepang itu merasa jijik hingga meninggalkan titik di mana dia dan Damian bersembunyi untuk memantau keadaan.Kalimat janji suci yang di ucapkan Randika bahkan masih terngiang-ngiang di telinganya. Bagaimana pria itu kini menjadi milik orang lain, mengucapkan janji dengan sempurnah tanpa ada keraguan. Sedangkan dia, kini harus hancur dengan pata hati yang luar biasa. Kehancurannya itu semakin menjadi saat Damian mengatakan semua rencana mereka untuk menghancurkan pernikahan Randika dan Arumi telah gagal.Semua ranjau yang mereka siapkan ternyata sudah di bersihkan tetapi Evanya dan Damian tidak sadar akan hal itu, Detik setelah Arumi memasuki gedung, seharusnya perempuan itu jatuh pingsan karena terkena gas beracun di da

  • LOVE BROTHER   Chapter 129

    Cantiknya Arumi membisukan dunia Randika, wanita itu muncul dengan begitu anggun. Gaun putih yang melekat pada tubuh rampingnya, membuat dia semakin terlihat cantik. Gaun yang di gunakan Arumi memang terlihat polos. Namun, sangat memukau. Bagian dadanya terlihat sedikit terbuka, tetapi itu yang membuat Arumi terlihat mempesona karena terdapat beberapa swaroski yang menempel di bagian itu.Arumi datang di temani Daddy Amirtha sebagai pendampingnya. Mereka mendekat dan Daddy Amirta menyetahkan Arumi kepada Randika. Hal pertama yang di lakukan wanita itu adalahpp menatap manik Randika yang seperti kebingungan, lalu menggenggam jemarinya erat, agar pria yang memiliki manik mata hitam itu bisa meredahkan ketegangannya.Randika mulai tersadar ketika terdengar seseorang memberikan pertanyaan. "Apa kalian siap?"Keduanya pun menjawab secara bersamaan. "Ya, kami siap.""Baiklah! ... Randika Garrett, ête

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status