Share

25

Aara berdecak kesal, melihat suaminya masih tertidur lelap padahal sebentar lagi memasuki waktu subuh. "Mas bangun!" Aara mengguncang tubuh suaminya.

"Hem." Fawaz merubah posisi menjadi membelakangi Aara.

"Mas!" panggil Aara lebih keras, kini disertai tepukan di pipi sang suami.

Wanita itu terpekik kecil, saat tangannya tiba-tiba ditarik. Menyebabkan dirinya jatuh ke tempat tidur.

"Mas Fawaz apa-apaan sih? Ayo bangun."

"Lima menit lagi." Tangan Fawaz tidak melepaskan genggamannya dari tangan sang istri.

"Kelamaan, bentar lagi subuh."

"Aku capek, masih ngantuk."

Aara memutar bola matanya mendengar nada merajuk sang suami, "yaudah terserah Mas. Aku duluan kalau gitu."

Mata yang semula terpejam erat, langsung terbuka. Tubuh Fawaz pun sontak duduk, "eh, jangan! Tunggu Mas!" perintahnya yang mendapat anggukan dari sang istri.

Melipat mukena yang baru saja dipakainya, Aara beralih ke nakas untuk menghidupkan ponsel sang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status