Share

SENYAP

Author: PENA BERDANSA
last update Last Updated: 2025-03-25 01:37:56

Owe... Owe... "Suara bayi menangis" terdengar suara bayi menangis sepanjang malam ini, aku yang sedang menunggu kabar dari beberapa anggota ku dalam misi penyerangan kepada salah satu geng jeruji, tangisan bayi itu sedikit mengganggu di telinga ku, Rara mencoba beberapa kali mendiamkan bayi tersebut tetapi tidak berhasil.

Anggoro : Rara coba kamu tolong diamkan bayi tersebut, sangat mengganggu sekali.

Rara : Baik tuan, sepertinya bayi ini ingin dekat dengan tuan.

Anggoro : Aku sedang sibuk tolong bawa dia keluar.

Rara : Sudah tuan bayi tersebut masih menangis sampai saya juga bingung tuan.

Anggoro : "Mencoba menggendong bayi"

Bayi : Owe... Owe.. "suara tangisan", seketika diam.

Rara : Tuh kan Tuan bayi ini mau digendong dengan tuan.

Anggoro : Ssuutt!!! sudah sana kamu pergi.

Dengan mata yang terfokus ke layar handphone, aku sambil menggendong bayi pikiran ku bertanya-tanya mengapa bayi ini saat aku gendong ia berhenti menangis dan perasaan ini sedikit menjadi lebih tenang, padahal di suasana yang sangat tegang ini mungkin ini yang namanya perasaan sosok seorang ayah "gumam ku dalam hati".

Treng "suara pesan masuk" Albert mengirimkan pesan singkat kepada ku, isi pesan singkat (Bos kita sudah siap menyerang hanya ada beberapa orang dari anggota geng jeruji yang berpatroli), aku langsung memerintahkan Albert berserta seluruh anggota segera hujan ni mereka semua dengan granat, akibat ledakan tersebut seluruh geng jeruji yang berada di markas tersebut akan teralihkan, perintahkan Baret bersiap melesatkan ratusan peluru dari mesin penembaknya, setelah mereka mulai berlarian, tanpa persiapan yang matang dari geng jeruji barulah kalian masuk untuk menyerang "ucap ku melalui pesan singkat".

"Kembali dimana Albert berada"

Albert memberikan aba-aba bagi anggota yang memegang granat, mereka pun dengan langkah senyap pindah ke barisan paling depan, Albert juga menghubungi Baret untuk siap-siap untuk melesatkan pelurunya dari jarak jauh.

Albert : "suara berbisik dalam telepon" Halo Baret setelah mereka di hujan ni granat kamu siap menembak ya.

Baret : Siap Albert.

Albert menghitung mundur 3... 2... 1... anggota geng gagak dengan tugas pelempar granat langsung melempari granat tersebut ke arah markas geng jeruji, DUAR... "suara ledakan 1" Duar... "suara ledakan 2", beberapa anggota geng jeruji yang berjaga seketika tewas di tempat, mendengar dua kali suara ledakan dari luar markas geng jeruji, seluruh anggota geng berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi, setelah mereka melihat apa yang terjadi, Albert berteriak Baret saatnya, mendengar teriakan Albert sekaligus perintah Baret langsung melesatkan ratusan peluru dengan cepat, hingga akhirnya banyak dari anggota geng jeruji tumbang, geng gagak pun langsung melancar kan aksinya untuk menyerang, tembak menembak pun tidak bisa di hindari lagi, tanpa persiapan untuk berperang banyak dari geng jeruji yang tewas, dua jam lamanya terjadi aksi tembak menembak antara ke dua geng tersebut, akhirnya geng gagak membuat markas dari geng jeruji porak poranda mereka pun langsung meninggalkan markas dari geng jeruji itu dan membakarnya, dari kejauhan Albert "membakar sebatang roko" berserta rombongan nya menyaksikan si jago merah yang sangat membara berkobar, mereka pun pergi untuk kembali ke markas Anggoro.

Dalam gelapnya malam Ruben yang dalam perjalanan kembali ke markasnya sejauh mata memandang terlihat cahaya merah berkobar dengan begitu gagah, sedikit panik Ruben mencoba menghubungi beberapa anggotanya ingin menanyakan apa yang terjadi disana, karena tidak ada yang menjawab telepon dari Ruben, Membuat sang ketua dari geng jeruji ini menjadi panik dan keringat dingin, Ruben memerintahkan anak buahnya untuk melaju lebih cepat ia sangat penasaran apakah kobaran api itu berasal dari markasnya, benar saja saat ruben tiba disana seluruh anggota dari geng jeruji yang berjaga di markas habis luluh-lantang tak tersisa beserta bangunan markasnya itu, saat Ruben mengecek apakah masi ada anggotanya yang masih hidup, dari kejauhan terdengar suara meminta tolong, Tolong... Tolong... "Suara teriakan sambil merintih", ternyata itu Dodi salah satu dari anak buah Ruben yang sekarat.

Ruben : "Mengangkat kepala Dodi" Siapa yang berani melakukan ini ?

Dodi : "Dengan nada yang terbata-bata" Saya tidak tahu pasti bos, mereka semua mengenakan penutup kepala.

Ruben : Jam berapa ini terjadi?

Dodi : "Dengan nada sangat berat" Se.. be.. lum.. mat.. aha.. riii... ter.. bit, "Dodi langsung tewas".

Ruben : Brengsek!!!! "Berteriak".

Angga : Ulah siapa ini bos?

Ruben : Apakah mungkin kita sudah di jebak oleh Tejo.

Angga : Kurang ajar Tejo.

Ruben : Karena jam penyerangan sama seperti jam penyerangan ketempat Anggoro, jadi saat dia tahu markas kita kosong, Tejo sudah menyuruh orang untuk menyerang markas kita.

Angga : Sangat licik sekali Tejo, Brengsek !!!

Ruben : Kita harus membalas ini, besok saat Tejo datang kesini tanpa basa basi kita langsung serang dia dengan beberapa anggota yang kita punya saat ini.

Angga : Baik bos saya akan siapkan, persenjataan terlebih dahulu.

Ruben : Oh iya, tolong taruh beberapa orang di area-area tersembunyi agar kita bisa menyerang tejo dari segala arah.

Angga : Baik bos.

Geng jeruji yang sibuk menyusun strategi untuk menyerang anggota dari Tejo ke keesokan harinya, karena Ruben merasa telah di hianati oleh Tejo berbeda dengan geng gagak dalam perjalanan mereka kembali ke tempat Anggoro untuk berpesta, brum... brum... "suara mobil" Albert berserta rombongan nya telah tiba di kediaman Anggoro untuk memberikan informasi kalau misi yang ia jalankan sudah selesai dengan baik, satu persatu anggota geng gagak menuruni mobil dan masuk kedalam, Albert langsung menghampiri ku yang sedang menggendong bayi di ikuti beberapa anggota ku yang tadi ikut dalam penyerangan.

Albert : "Muka sedikit bingung" Lapor bos kami sudah selesai.

Anggoro : Bagaimana yang terjadi di sana saat penyerangan ?

Albert : Sesuai instruksi yang anda perintahkan bos.

Anggoro : Kerja bagus Albert, berapa orang anggota kita yang tewas?

Albert : Tidak ada bos, hanya luka-luka biasa.

Anggoro : Bagus ya sudah mari kita berpesta, tolong siapkan untuk acara kita berpesta.

Albert : Maaf bos... apakah bayi itu akan ikut berpesta dengan kita ?

Anggoro : "Sambil menggendong bayi berteriak" Rara tolong pegang bayi ini.

Rara : "Menghampiri" Ada apa Tuan.

Anggoro : Tolong kamu pegang bayi ini "memberikan bayi kepada Rara".

Bayi : Owe.. Owe... "bayi Menangis".

Rara : Maaf tuan bayi ini tidak mau dengan ku, sepertinya bayi ini ingin bersama tuan.

Anggoro : Ya sudah sana kamu pergi.

Akhirnya beberapa geng gagak yang ikut dalam misi penyerangan hari ini merayakannya dengan berpesta bersama ketua mereka Anggoro sambil menggendong bayi karena bayi tersebut tidak mau lepas dari tangan dari sang pemimpin geng gagak, karena akhirnya nanti yang akan berperang adalah Tejo dan Ruben, Trang "suara gelas beradu" anggota geng gagak bersulang dan mereka juga tidak sabar menantikan besok peperangan antara anggota kepolisan yang dipimpin oleh Tejo dan geng jeruji yang di pimpin oleh Ruben, karena ketua dari geng jeruji merasa telah di hianati oleh Tejo akibat penyerangan markas geng jeruji oleh geng gagak, mereka menganggap itu semua adalah jebakan dari rencana licik Tejo.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • LULUH JIWA MAFIA   MASA LALU ANGGORO

    Malam sudah terlalu malam hingga sinar rembulan sajah tampak lelah memancarkan cahaya di langit yang terlalu gelap, Anggoro yang masih bersama beberapa anggota geng gagak masih asik berbincang-bincang di kediaman nya sekaligus tempat persembunyian ia selama ini, sehabis merayakan pesta ulang tahun Anggun sebagian dari anggota geng gagak ada yang sudah tertidur dan juga masih ada yang asik mengobrol termasuk Anggoro, ia hari ini terlihat begitu senang tergambar dari raut wajah nya yang penuh dengan senyum, sambil berbisik Albert berucap kepada Roy. Albert : "suara berbisik" Roy lihat deh bos kita tampaknya ia terlihat begitu bahagia yak? Roy : "suara berbisik" Ya Albert sepertinya begitu mungkin ia baru pertama kali merasakan menjadi sosok seorang ayah. Albert : Aku juga seperti itu beranggapan. Karena melihat anak buahnya berbicara berbisik-bisik Anggoro yang sedang mengobrol bersama anggota geng gagak lainya memanggil Albert dan Roy, Hay kalian ber dua sini kita bersulang kemb

  • LULUH JIWA MAFIA   MUSUH BARU

    Malam sudah semakin larut dimana para binatang malam sudah tak terlihat lagi berkeliaran mungkin ia semua sudah terlalu lelah dan akan beristirahat, tetapi berbeda dengan kelompok geng gagak mereka semua masih asik merayakan pesta ulang tahun Anggun dan terlihat dari beberapa anggota geng gagak sedang asik menikmati kue ulang tahun, Anggoro yang menemani Anggun melihat ke arah kolam renang dimana Albert dan Roy sedang berbincang-bincang serius hal tersebut membuat Anggoro menjadi penasaran apa yang sedang di perbincangkan Albert dan Roy, Anggoro pun berjalan menghampiri mereka berdua.Anggoro : Apa yang sedang kalian perbincangan sepertinya obrolannya sangat serius.Roy : "dengan muka panik" Tidak Bos hanya obrolan ringan saja.Albert : "menuangkan minuman kedalam gelas" Silahkan bos diminum.Anggoro : Terima kasih Albert, apa aku mengganggu obrolan kalian?Albert & Roy : Oh tidak bos "menjadi gugup"Roy : Jadi seperti ini bos, saat perjalanan ku bersama Jarot sebelum kesini kami

  • LULUH JIWA MAFIA   PESTA ULANG TAHUN

    Srup... "suara menyeruput kopi" Tejo yang asik di dalam ruangannya itu sambil menikmati secangkir kopi sampai sekarang ia belum bisa menemukan dimana posisi Anggoro sekarang, Tejo selama lima tahun ini bersama anggotanya sudah berbagai cara untuk mencari keberadaan Anggoro tetapi masih belum bisa menemukan dimana dia, tok... tok... "suara pintu di ketuk" salah satu orang kepercayaan anggoro datang menghampiri yaitu Firdaus.Firdaus : Permisi pak.Tejo : ya silahkan masuk, bagaimana apakah kamu sudah menemukan posisi Anggoro dimana ia berada?Firdaus : Saya sudah mencoba mencari di setiap tempat tetapi sampai sekarang saya belum mendapatkan informasi tentang dia pak.Tejo : "Berteriak" Kurang ajar kamu Anggoro dimana kamu berada sekarang.Firdaus : Mengapa kita tidak langsung menyerang ke markas dia saja pak.Tejo : Kita tidak perlu menyerang ke markas Anggoro, walau seluruh anggota geng gagak kita habiskan kalau Anggoro masih hidup geng gagak akan melahirkan anggotanya kembali, te

  • LULUH JIWA MAFIA   PERSIAPAN PESTA

    LIMA TAHUN KEMUDIAN. Hari-hari Anggoro sudah ia lalui dan bertahan di tempat persembunyiannya ini selama lima tahun lebih, Anggoro sudah menghabiskan waktu bersama Anggun ia hari demi hari perilaku dan sikap Anggoro kini telah berubah semenjak kehadiran Anggun, Anggoro yang sedang membaca koran melihat Anggun yang sudah tumbuh menjadi anak-anak sedang beramian bersama Rara di halaman rumahnya, hari ini usia Anggun genap memasuki lima tahun Anggoro sudah mempersiapkan pesta untuk merayakan ulang tahun Anggun ia juga sudah menghubungi beberapa anggota dari geng gagak untuk ikut serta dalam perayaan ini.Plak... Plak... "suara langkah kaki" mendengar suara langkah kaki seperti ada yang datang Anggoro segera menoleh ke arah depan ia ingin memastikan siapa yang telah datang ke kediamannya, dari pelataran rumah Anggoro ternyata Albert yang di dampingi beberapa anggota dari geng gagak menghampiri Anggoro yang sedang membaca koran.Albert : Selamat pagi bos?Anggoro : "dalam posisi fokus

  • LULUH JIWA MAFIA   KEBINGUNGAN TEJO

    Malam yang terlalu malam dan sebentar lagi akan datang fajar yang menyongsong pagi ini, berbeda dengan Tejo dimana Anggoro yang asik berpesta bersama beberapa anggotanya, Tejo yang baru sampai di pertigaan jalan dalam pandangan matanya ia sangat terkejut melihat beberapa sudut di area tersebut sangat kacau dan berantakan, ia juga melihat pembatas jalan yang terbuat dari beton dan besi hancur seperti ada benda keras yang menabrak pembatas tersebut, dimana pembatas tersebut membatasi pejalan kaki atau pengendara agar tidak terjatuh ke dalam aliran sungai yang begitu deras arusnya, dalam hati tejo berkata sebenarnya apa yang terjadi disini "gumam hati Tejo yang bertanya-tanya" dan salah satu dari anggota kepolisian menghampiri Tejo menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.Anak buah Tejo : Pak sebenarnya apa yang terjadi disini?Tejo : Saya juga kurang begitu mengerti tetapi sepertinya di area ini sebelum kita datang ada keributan antara dua kubu.Anak buah Tejo : Apa mungkin ini kelompok

  • LULUH JIWA MAFIA   PESTA KECIL-KECILAN

    Anggoro yang sambil menggendong Anggun terlihat baru keluar dari dalam mobil lalu di susul oleh Albert dan Rara, mereka bertiga berjalan menuju pintu masuk dimana saat ini Anggoro bersembunyi, belum juga masuk ke dalam rumah anggoro memerintahkan Albert untuk memastikan bagaimana dengan beberapa anak buah mereka yang sedang dalam pengejaran oleh kelompok geng jeruji bersama Ruben yang ikut serta dalam pengejaran tersebut.Anggoro : Albert coba kamu pastikan bagaimana kondisi Roy dan yang lainya.Albert : Baik bos.Anggoro : "melepaskan gendongan Anggun yang tertidur dan memberikannya ke Rara" tolong taruh Anggun di kamar ku dan jangan sampai terbangun.Rara : Baik tuan.Albert : Terakhir aku menghubungi Roy agar pergi ke per pertigaan di ujung jalan karena ini perintah dari anda bos, karena mendengar ini perintah dari anda lalu Roy menjawab oke pasti akan ada kejutan disana seperti itu bos.Anggoro : "hanya tersenyum tipis sambil menyalakan sebatang rokok" Hehe dasar memang bocah itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status