Saat sedang asik mengobrol dengan Johan Dorr... Dorr.. terdengar suara beberapa kali tembakan dari luar, ternyata bar milik Johan diserang oleh beberapa orang yang mengakibatkan ada sedikit kerusakan.
Johan : Sepertinya ada menyerang bar ku? Anggoro : "nada santai" Aku sudah memikirkan ini semua pasti akan terjadi seperti ini saat kamu berteriak memanggil nama ku tadi. Johan : "membuka laci mejanya mengambil senjata" Kamu tunggu sebentar Anggoro saya akan membereskan ini, tidak butuh waktu lama ko. Anggoro : Sudah kamu tenang saja aku sudah menyuruh anak buah ku untuk berjaga-jaga, aku sudah memprediksikan hal ini sebelum aku masuk ke ruangan mu Johan. Johan : Bagaimana kamu bisa membaca situasi seperti ini? Anggoro : "sambil melipat kaki dan mengangkat gelas minuman" kamu lupa aku siapa?? Johan : Ha ha ha pantas kamu di juluki SETAN KEGELAPAN yang sadis dan kejam. Anggoro : "Hanya tersenyum". Johan : Anggoro apakah kamu tidak mau mencari pasangan hidup? Kamu sudah punya segalanya tunggu apa lagi memangnya. Anggoro : Masih banyak hal yang perlu aku selesaikan di Dunia ini. Setelah habis berbincang-bincang dengan Johan aku pergi meninggalkan bar milik Johan dan keluar menuju parkiran mobil ku sambil didampingi beberapa anak buah ku, siapa tadi yang menyerang "ucap ku"? sepertinya anggota dari geng bar-bar, karena dia mengetahui bos ada disini "ucap anak buah ku". dalam perjalanan pulang mobil ku di salib dan di palang, saat aku melihat mobil tersebut ternyata milik salah satu geng blue terlihat dari stiker yang mereka gunakan berlambang awan biru, geng blue juga salah satu pesaing geng gagak dalam perdagangan pasar gelap, disitulah terjadi pertempuran antara ke dua geng tersebut. Doorrr...... Doorrr... Suara tembak menembak terdengar beberapa kali hingga salah satu anak buah ku tertembak di bagian lengan, akhirnya kami bisa melumpuhkan geng blue tersebut yang berjumlah 5 orang, dalam keadaan tak berdaya didalam mobil milik geng blue, aku menugaskan anak buah ku untuk membakar mobil tersebut, dalam keadaan hidup-hidup mereka terbakar di dalam mobil hingga menjadi abu. Mendengar kejadian tersebut pemimpin mereka Anton tidak terima kalau anak buahnya gugur dalam pertempuran melawan geng gagak, SIALANNN!!!! awas saja Anggoro kamu harus membayar ini semua "ucap Anton", mengetahui Anton yang tidak terima karena lima anak buah nya itu aku bantai dia akan membuat aksi balas dendam, karena aku sudah memprediksikan hai ini aku langsung menghubungi Albert dan Roy untuk berjaga-jaga di beberapa wilayah yang kita sudah kuasai, menerima telepon ku Albert dan Roy segera mengumpulkan beberapa Anggota untuk berjaga. Setibanya dirumah aku langsung melepaskan topi dan mantel ku sambil berjalan ke arah lemari, disanalah aku menyimpan berbagai minuman dari banyak negara, sambil menuang sebotol minuman ke dalam gelas, diruangan ku juga terdapat wanita-wanita penghibur yang selalu menemani setiap hari. Empat wanita penghibur datang menghampiri, mereka melepaskan satu persatu kemeja yang aku kenakan, beberapa wanita penghibur sangat terkejut karena tubuh ku banyak bekas luka tembak dan sabetan senjata tajam, malam itu aku terhanyut dengan keindahan mereka hingga akhirnya aku tertidur tanpa busana dengan mereka semua. Pagi pun tiba Kring... Kring... Suara ponsel ku berbunyi dengan mata yang sedikit mengantuk aku mengangkat telepon dari albert, Halo bos dua anggota kita tewas di wilayah timur "ucap Albert", dengan nada yang lemas aku menjawab, ulah siapa yang berani melakukan ini? sambil mengangkat kepala perempuan yan tertidur di bahu ku. Anggoro : Coba kamu cari tahu siapa yang berani bermain-main dengan kita. Albert : Dari catatan yang ditinggal kan, seperti geng blue bos. Anggoro : Apa isi catatan itu ? Albert : Awan yang berwarna biru. Anggoro : Oh, itu sudah pasti geng blue, siapkan beberapa orang nanti malam kita buat perhitungan dengannya. Albert : Baik bos. Anggoro : Oh ya Albert... Nanti malam saya ikut menyerang. Albert : Apa lebih baik bos berdiam diri saja dirumah ? Anggoro : Geng blue sudah membunuh anak buah saya, jadi saya harus membunuh dua kali lipat anak buah Anton. Albert : "dengan nada ketakutan" Siap bos. Tuuttt...... Tuuttttt....... Tutttt "suara telepon di tutup". Albert : Halo Roy. Roy : Kenapa Albert pagi-pagi seperti ini menghubungi? Albert : Dua orang anggota terbunuh di wilayah timur. Roy : HAAA!!!! Bagaimana bisa, apa Bos Anggoro sudah mengetahui hal itu ? Albert : Sudah, malam ini dia ikut dalam penyerangan kita diminta untuk mengumpulkan beberapa angota. Roy : Gawat!!! setan dari kegelapan sudah marah. Sore menjelang malam dengan cerutu yang menempel di bibir, aku yang sedang membersihkan senja api tiba-tiba pintu ruangan ku ada yang mengetuk tok... tok... tok... ternyata itu Albert dan Roy, sambil menaruh senjata api dimeja aku menanyakan kepada mereka dimana yang lainya? Albert pun menjawab mereka sudah siap menunggu di bawah ada sekitar 20 orang yang akan berangkat malam ini, suruh mereka semua masuk "ucap ku" sebelum kita berangkat menyerang tidak ada salahnya kita berpesta-pesta sedikit. Dalam suasana pesta seluruh anggota ku sangat menikmatinya mereka bersenang-senang terlebih dahulu karena aku berfikir tidak tahu nanti di antara kita siapa yang akan terbunuh, jadi sebelum ada yang terbunuh kami selalu melakukan ini saat akan memulai penyerangan, malam semakin larut kami bersiap-siap melancarkan serangan ke markas geng blue, dengan berjumlah 20 orang kami berangkat menuju kesana. Albert : Bos apakah dengan jumlah 20 orang ini kita bisa mengalahkan geng blue, apa perlu kita panggil seluruh personil kita yang beranggota 800? Anggoro : Albert dengar ya "sambil menepuk-nepuk pipinya", kalau 800 semua terbunuh siapa yang akan meneruskan perjalanan geng gagak ini. Albert : Siap bos. Saat tiba di markas geng blue kami belum sempat turun dari mobil sudah di hadiahkan beberapa tembakan, mendengar suara tembakan seluruh anggota ku berpencar untuk melancarkan aksinya, 2 jam berlalu masih terjadi baku tembak dari ke dua belah pihak, saat aku ingin menembak Anton, tetapi senjata miliknya lebih dulu melesat mengenai lengan Roy salah satu orang kepercayaan ku, hingga akhirnya Roy terjatuh aku yang melihat kejadian itu langsung menembak ke arah Anton, peluru ku melesat dengan cepat mengenai kepala Anton dia pun langsung tewas ditempat, tewas nya Anton menandakan peperangan ini telah berakhir, geng gagak berhasil menyingkirkan salah satu rivalnya juga yaitu geng blue. kejadian tersebut disaksikan oleh anak Anton yang masih berumur 10 tahun, melihat anak dari musuhnya itu Albert langsung mengarahkan senjata tepat di bagian kepal, aku pun menahan senjata dari Albert, Hey bocah kamu sudah lihat Ayah mu tewas di tangan ku, saat kamu nanti tumbuh dewasa balas dendam lah dan bunuh lah aku "ucap ku kepada anak Anton", lalu kami pergi meninggalkan anak tersebut dengan tertawa kemenangan. Anggoro : Albert kamu bawa Roy kerumah sakit. Albert : Baik Bos. Anggoro : Kamu tidak apa-apa Roy? Roy : Terima kasih bos sudah menolong ku. Anggoro : "Hanya menepuk bahu Roy", Albert berapa anggota kita yang tewas? Albert : Enam orang bos. Anggoro : Bawa jasad mereka pulang untuk berpesta dengan kita yang terakhir kalinya, lalu makamkan mereka. Albert : Baik bos.Malam sudah terlalu malam hingga sinar rembulan sajah tampak lelah memancarkan cahaya di langit yang terlalu gelap, Anggoro yang masih bersama beberapa anggota geng gagak masih asik berbincang-bincang di kediaman nya sekaligus tempat persembunyian ia selama ini, sehabis merayakan pesta ulang tahun Anggun sebagian dari anggota geng gagak ada yang sudah tertidur dan juga masih ada yang asik mengobrol termasuk Anggoro, ia hari ini terlihat begitu senang tergambar dari raut wajah nya yang penuh dengan senyum, sambil berbisik Albert berucap kepada Roy. Albert : "suara berbisik" Roy lihat deh bos kita tampaknya ia terlihat begitu bahagia yak? Roy : "suara berbisik" Ya Albert sepertinya begitu mungkin ia baru pertama kali merasakan menjadi sosok seorang ayah. Albert : Aku juga seperti itu beranggapan. Karena melihat anak buahnya berbicara berbisik-bisik Anggoro yang sedang mengobrol bersama anggota geng gagak lainya memanggil Albert dan Roy, Hay kalian ber dua sini kita bersulang kemb
Malam sudah semakin larut dimana para binatang malam sudah tak terlihat lagi berkeliaran mungkin ia semua sudah terlalu lelah dan akan beristirahat, tetapi berbeda dengan kelompok geng gagak mereka semua masih asik merayakan pesta ulang tahun Anggun dan terlihat dari beberapa anggota geng gagak sedang asik menikmati kue ulang tahun, Anggoro yang menemani Anggun melihat ke arah kolam renang dimana Albert dan Roy sedang berbincang-bincang serius hal tersebut membuat Anggoro menjadi penasaran apa yang sedang di perbincangkan Albert dan Roy, Anggoro pun berjalan menghampiri mereka berdua.Anggoro : Apa yang sedang kalian perbincangan sepertinya obrolannya sangat serius.Roy : "dengan muka panik" Tidak Bos hanya obrolan ringan saja.Albert : "menuangkan minuman kedalam gelas" Silahkan bos diminum.Anggoro : Terima kasih Albert, apa aku mengganggu obrolan kalian?Albert & Roy : Oh tidak bos "menjadi gugup"Roy : Jadi seperti ini bos, saat perjalanan ku bersama Jarot sebelum kesini kami
Srup... "suara menyeruput kopi" Tejo yang asik di dalam ruangannya itu sambil menikmati secangkir kopi sampai sekarang ia belum bisa menemukan dimana posisi Anggoro sekarang, Tejo selama lima tahun ini bersama anggotanya sudah berbagai cara untuk mencari keberadaan Anggoro tetapi masih belum bisa menemukan dimana dia, tok... tok... "suara pintu di ketuk" salah satu orang kepercayaan anggoro datang menghampiri yaitu Firdaus.Firdaus : Permisi pak.Tejo : ya silahkan masuk, bagaimana apakah kamu sudah menemukan posisi Anggoro dimana ia berada?Firdaus : Saya sudah mencoba mencari di setiap tempat tetapi sampai sekarang saya belum mendapatkan informasi tentang dia pak.Tejo : "Berteriak" Kurang ajar kamu Anggoro dimana kamu berada sekarang.Firdaus : Mengapa kita tidak langsung menyerang ke markas dia saja pak.Tejo : Kita tidak perlu menyerang ke markas Anggoro, walau seluruh anggota geng gagak kita habiskan kalau Anggoro masih hidup geng gagak akan melahirkan anggotanya kembali, te
LIMA TAHUN KEMUDIAN. Hari-hari Anggoro sudah ia lalui dan bertahan di tempat persembunyiannya ini selama lima tahun lebih, Anggoro sudah menghabiskan waktu bersama Anggun ia hari demi hari perilaku dan sikap Anggoro kini telah berubah semenjak kehadiran Anggun, Anggoro yang sedang membaca koran melihat Anggun yang sudah tumbuh menjadi anak-anak sedang beramian bersama Rara di halaman rumahnya, hari ini usia Anggun genap memasuki lima tahun Anggoro sudah mempersiapkan pesta untuk merayakan ulang tahun Anggun ia juga sudah menghubungi beberapa anggota dari geng gagak untuk ikut serta dalam perayaan ini.Plak... Plak... "suara langkah kaki" mendengar suara langkah kaki seperti ada yang datang Anggoro segera menoleh ke arah depan ia ingin memastikan siapa yang telah datang ke kediamannya, dari pelataran rumah Anggoro ternyata Albert yang di dampingi beberapa anggota dari geng gagak menghampiri Anggoro yang sedang membaca koran.Albert : Selamat pagi bos?Anggoro : "dalam posisi fokus
Malam yang terlalu malam dan sebentar lagi akan datang fajar yang menyongsong pagi ini, berbeda dengan Tejo dimana Anggoro yang asik berpesta bersama beberapa anggotanya, Tejo yang baru sampai di pertigaan jalan dalam pandangan matanya ia sangat terkejut melihat beberapa sudut di area tersebut sangat kacau dan berantakan, ia juga melihat pembatas jalan yang terbuat dari beton dan besi hancur seperti ada benda keras yang menabrak pembatas tersebut, dimana pembatas tersebut membatasi pejalan kaki atau pengendara agar tidak terjatuh ke dalam aliran sungai yang begitu deras arusnya, dalam hati tejo berkata sebenarnya apa yang terjadi disini "gumam hati Tejo yang bertanya-tanya" dan salah satu dari anggota kepolisian menghampiri Tejo menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.Anak buah Tejo : Pak sebenarnya apa yang terjadi disini?Tejo : Saya juga kurang begitu mengerti tetapi sepertinya di area ini sebelum kita datang ada keributan antara dua kubu.Anak buah Tejo : Apa mungkin ini kelompok
Anggoro yang sambil menggendong Anggun terlihat baru keluar dari dalam mobil lalu di susul oleh Albert dan Rara, mereka bertiga berjalan menuju pintu masuk dimana saat ini Anggoro bersembunyi, belum juga masuk ke dalam rumah anggoro memerintahkan Albert untuk memastikan bagaimana dengan beberapa anak buah mereka yang sedang dalam pengejaran oleh kelompok geng jeruji bersama Ruben yang ikut serta dalam pengejaran tersebut.Anggoro : Albert coba kamu pastikan bagaimana kondisi Roy dan yang lainya.Albert : Baik bos.Anggoro : "melepaskan gendongan Anggun yang tertidur dan memberikannya ke Rara" tolong taruh Anggun di kamar ku dan jangan sampai terbangun.Rara : Baik tuan.Albert : Terakhir aku menghubungi Roy agar pergi ke per pertigaan di ujung jalan karena ini perintah dari anda bos, karena mendengar ini perintah dari anda lalu Roy menjawab oke pasti akan ada kejutan disana seperti itu bos.Anggoro : "hanya tersenyum tipis sambil menyalakan sebatang rokok" Hehe dasar memang bocah itu