Share

Aku Percaya Padamu

Sore ini sesuai janji, El dan Noah bertemu di tea house. Menikmati kudapan dan teh di sore hari memang memberikan sensasi berbeda. Selalu menciptakan ketenangan tersendiri. El selalu suka aroma teh. Selalu menangkan.

“Jadi besok aku harus datang pagi?” tanya El malas.

“Iya, dan kamu harus tampil keren besok.”

“Aku sudah keren. Buktinya aku sudah laku.” El melirik malas pada temannya itu.

“Kenapa harus bawa-bawa laku dan tidak?” Noah mendengus kesal, kemudian menyesap teh miliknya.

“Cepatlah menikah!”

“Aku ingin mencari seperti Freya saja.”

“Maksudmu?” tanya El membulatkan matanya. Memasang mode siap-siap untuk Noah jika sampai menyukai istrinya.

“Maksudku yang suci. Yang belum disentuh.”

El memutar bola matanya malas. “Sadarlah jika kamu juga tidak suci.”

“Kata orang sebrengsek apa seorang pria akan mencari wanita baik-baik untuk menjadi ibu dari anak-anaknya.” Noah tertawa mengatakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status