Share

Pergi Ke Puncak

“Sore, Mom,” sapa Al seraya menautkan pipinya pada Shea.

“Sore, Sayang. Anak Mommy semakin tampan saja,” pujinya seraya membelai pipi Al.

“Em ....” Al merogoh saku celananya.

“Cari apa?” tanya Shea.

“Cari uang receh untuk Mommy,” godanya tersenyum.

“Anak nakal,” ucap Shea seraya memukul lengan Al.

Al tersenyum.  Hanya dengan orang terdekat seperti mommy-nya, dia bisa tersenyum lepas. Selebihnya wajahnya datar saja.

“Hai, Kak Al,” sapa Bian yang haru saja masuk ke dalam rumah. Dia melambaikan tangannya pada Al seraya melangkah menuju dapur. Tenggorokannya yang kering ingin segera diredakan.

“Bian, cuci tangan dulu.” Shea yang melihat anaknya mengambil minum.

“Nanti kalau aku cuci tangan lebih dulu, aku tidak akan bisa membedakan mana air minum dan air kran. Aku haus Mom,” teriaknya dari dapur.

“Kalian semua sama saja,” keluh Shea.

“Kenap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status