LOGIN"Terima kasih Senior."
Ucap Wilson Xia. Dia menerima anggur yang di berikan lelaki tua itu dengan ekspresi sedikit aneh. Sebab menurutnya lelaki tua ini terlalu pelit hingga dia hanya memberikan tiga tetes anggur padanya. Tapi Meskipun begitu, dia tetap harus menghormati kebaikan Lelaki tua ini dan tetap meminum anggur yang di berikan. Dengan wajah sedikit aneh, Wilson Xia meneguk anggur itu dengan sekali tegukan. Anggur itu mengalir masuk dengan mudah melewati tenggorokan Wilson Xia. Tapi baru berlangsung satu tarikan nafas anggur ini Memasuki tubuh nya, Wilson Xia bersyukur di dalam hati karena lelaki tua ini hanya memberikan tiga tetes anggur padanya. Jika sedikit lebih banyak lagi, mungkin organ-organ tubuhnya akan masak karena tidak bisa menahan rasa panas dari anggur ini. "Sial, Kenapa anggur ini panas sekali." Wilson Xia bergumam dalam hati. Yah.. anggur yang di berikan lelaki tua ini sangat panas seperti meminum magma gunung berapi. Wilson Xia berusaha menahan rasa panas dan rasa sakit dari anggur ini dengan susah payah. Tapi rasa panas ini bukan hanya sekedar panas biasa, Ini panas yang membakar tubuh hingga menimbulkan rasa sakit yang sangat parah. Wilson Xia tetap menahan rasa sakit itu sambil menggertakan gigi. Dia bukanlah orang yang bodoh dan tidak tau apa-apa, walaupun Kultivasinya di hancurkan tapi intuisinya berkata bahwa orang di depannya tidak memiliki niat jahat padanya. Tanpa terasa 3 jam berlalu dengan tenang. Selama 3 jam ini juga Wilson Xia berhasil bertahan menahan panas dan sakit di tubuh yang tak ada habisnya ini. Rasa panas dan sakit ini menggerogoti seluruh bagian tubuhnya tanpa terkecuali, terutama di bagian kepala itu seperti akan membuat otaknya meledak. Wilson Xia awalnya berfikir jika dia bertahan cukup lama maka efek panas dan sakit ini akan berkurang, tapi ternyata semakin dia bertahan lama, semakin panas dan semakin sakit hingga membuatnya hampir berteriak berkali-kali. Jika dia bukan orang yang gigih mungkin dia sudah pingsan sejak awal. Satu jam lagi berlalu dengan cepat. Saat ini permukaan kulit Wilson Xia sudah memerah seperti udang rebus. Keringat juga terus keluar dari dalam tubuhnya seperti mata air dari alam. . . . Disisi lain, lelaki tua itu terus menyaksikan Wilson Xia sambil terus mengangguk. "Lumayan cukup gigih!" Lelaki tua bergumam kecil. Meskipun pemuda ini sangat menderita, dia tidak mengeluarkan suara kesakitan. Mungkin jika itu di gantikan orang lain, hasilnya pasti akan berbeda. Menurut pengamatan singkat lelaki tua ini, Wilson Xia tidak hanya memiliki karakter yang baik, tapi juga sangat gigih. Remaja-remaja seperti inilah yang sulit di temukan sekarang ini. Jika hanya berbicara bakat, banyak orang berbakat, tapi tidak semua memiliki karakter baik hati. Dalam perjalanan menuju keabadian, kesucian hati adalah yang utama. Jika hati tidak bisa menjadi suci, maka hanya akan menjadi angan-angan untuk menjadi abadi. Bahkan banyak orang yang tidak bisa menjaga hatinya dan berakhir menjadi iblis. Beberapa generasi muda banyak yang terlalu menganggap dirinya berbakat akhirnya menjadi sangat sombong dan merendahkan orang lain, dan akhirnya mereka semua mati lebih cepat tanpa sadar lawan yang mereka rendahkan adalah jenius tersembunyi lainnya. Adapun beberapa jenius yang memiliki bakat dan tidak sombong, belum tentu mereka akan gigih dan memiliki sifat pantang menyerah dan sanggup menahan rasa sakit yang tidak manusiawi. Orang-orang yang tidak sanggup menahan penderitaan dan rasa sakit yang tidak mengenakan itu seperti bunga di rumah kaca. Mereka hanya terlihat kuat di permukaan, tapi jika di tempatkan di alam liar yang panas di siang hari, dingin di malam hari, dan kadang akan ada badai, maka mereka akan mati lebih cepat. Hanya orang-orang kuat yang bisa menahan penderitaan yang akan mencapai puncak kejayaannya. Dan menurut lelaki tua ini, Wilson Xia memiliki potensi itu.!! . . . Waktu berlalu demi waktu. . Tanpa terasa 9 jam telah Wilson Xia lewati dengan menahan rasa panas dan sakit dari anggur lelaki itu. Setelah 9 jam dia menderita rasa sakit yang tidak masuk akal ini, dia merasakan tubuhnya perlahan-lahan kembali normal. "Akhirnya penyiksaan yang tidak masuk akal ini berakhir juga!" Saat panas dan sakit itu perlahan-lahan mulai berkurang, Wilson Xia baru menghela nafas lega saat merasa tubuhnya tidak meledak. "Hufft!!! untung saja itu berhenti sekarang, jika aku harus menahan satu jam lagi, mungkin aku akan pingsan" Gumam Wilson Xia dalam hati. . . . Melihat Wilson Xia membuka matanya lelaki itu berkata... "Oh rupanya kau cukup tangguh juga! Biasanya orang-orang yang ku temui sebelumnya akan berteriak kesakitan atau bahkan pingsan ketika meminum tiga tetes anggur naga ini. Tapi tak di sangka kau yang terlihat biasa-biasa saja ini justru menjadi satu-satunya orang yang bisa menahan diri tidak berteriak." Ucap lelaki itu sambil tersenyum penuh kekaguman. Lelaki tua ini sangat mengagumi kegigihan dan sifat pantang menyerah dari Wilson Xia. "Senior terlalu memuji, Aku hanya beruntung saja." Wilson Xia tidak tau harus berkata apa jadi dia hany menjawab apa adanya. Meskipun dia terlihat merendah, tapi di dalam hatinya dia terus mengutuk.Pertempuran besar pecah! *Boomm! Craaashhh! Duaarrr!* Puluhan serangan mematikan melesat dari segala arah. Dinding balai lelang mulai retak dan runtuh membuat orang yang ada sebelumnya melarikan diri dengan panik. San Kong bertarung mati-matian, menahan serangan dengan cermin perunggu di tangannya. Meskipun bisa menahan serangan untuk sesaat, tapi kondisinya juga tidak terlalu baik. Dia sendirian melawan puluhan musuh. Perlahan-lahan luka di tubuhnya mulai bertambah. Dari sudut bibirnya juga mulai keluar darah segar. "Lari..." San kong melambaikan tangannya ke arah Huo Ji, lalu energi yang lembut langsung menghempaskan Wilson bertiga keluar dari bangunan lelang Bersamaan dengan itu, dia berteriak pada Huo Ji. "Tuan Muda, lari sejauh mungkin." "Paman kong." Muo Ji terlihat panik melihat paman kong terluka parah. Matanya yang bulat tak kuasa menahan air mata, lal
"Seratus tujuh puluh ribu satu kali..." Cindy Yuvia mengangkat palu kecilnya. Ruangan hening. Tidak ada yang berani menawar lebih tinggi lagi. "Seratus tujuh puluh ribu dua kali..." Masih tidak ada suara. "Seratus tujuh puluh ribu tiga kali!" *Tok!* Palu itu jatuh dengan suara yang menggelegar di seluruh ruangan. "Selamat senior!" Cindy Yuvia tersenyum cerah sambil menatap ke arah ruangan VIP Sekte Teratai Salju. "Api spiritual yang langka ini resmi menjadi milik Sekte Teratai Salju anda!" Kata-kata api spiritual yang langka jelas menekankan pada maksud tertentu. Tepuk tangan terdengar di beberapa tempat, tapi lebih banyak yang diam dengan wajah kecewa atau cemas. Di dalam ruangan, lelaki yang berasal dari sekte teratai salju itu memasang wajah muram, “Xon, gadis ini sengaja menekankan kata ’langka’ jelas ingin membuat konflik antara
Hampir semua orang menelan air liur. Hati Wilson seolah jatuh dan hancur berkeping keping. “Lima puluh ribu keping emas ini terlalu mahal. Belum lagi aku sudah hampir menghabiskan uangku setelah membeli budak.” Wajah Wilson berubah pahit. Namun kesedihan Wilson tidak berlangsung lama karena suara dari ruangan VIP nomor satu langsung menggelegar. "Enam puluh ribu keping emas!" Suasana ruangan menjadi sunyi. Hanya suara api yang bergerak di kotak terdengar. Namun ketenangan itu tidak bertahan lama. "Tujuh puluh ribu keping emas!" teriak suara dari ruangan VIP nomor empat dengan nada tegas. Seperti tersulut api, ruangan VIP lain mulai mengeluarkan penawaran. "Tujuh puluh lima ribu!" ruangan VIP nomor sembilan. "Delapan puluh ribu!" ruangan VIP nomor sepuluh. "Delapan puluh lima ribu!" ruangan VIP nomor tiga.
Wilson memandang budak yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan iba. Pria itu terlihat masih terkejut dengan keputusan Wilson membelihnya dengan harga sangat mahal. "Siapa namamu?" tanya Wilson dengan nada santai. "Nama saya... Juan Wei," jawab budak itu dengan suara pelan dan bergetar. "Juan Wei," Wilson mengulangi nama itu. "Bagaimana bisa kamu berakhir menjadi budak?" Juan chen menundukkan kepalanya kemudian berkata, "Keluarga saya adalah keturunan terakhir Kerajaan Daxia, aku tidak begitu jelas, hanya ayah saya sebelum terbunuh mengatakan bahwa aku memiliki darah dari keturunan kaisar Daxia. Setelah kerajaan itu runtuh berabad-abad lalu, keturunannya hanya tersisa sedikit. Beberapa generasi yang lalu, keluarga saya dijual sebagai budak untuk membayar hutang. Sejak itu, kami menjadi budak turun-temurun." “Sebelumnya ayah saya berusaha membuat saya kabur, agar tidak menjadi budak seumur hidup, namun hasiln
Mata pria itu bertemu dengan mata Wilson. Di sana, Wilson bisa melihat keputusasaan dan harapan kecil untuk hidup terpancar dari wajahnya. Beberapa orang mulai mengangkat papan mereka, sekadar untuk bersenang-senang. "Tiga ribu dua ratus!" seorang pria berteriak dengan nada bercanda. "Tiga ribu lima ratus!" yang lain menambah. Orang-orang ini mulai menawar harga meskipun Cindy Yuvia belum menyebutkan harga.. Namun Huo Ji dan Muo Ji tidak mengangkat papan mereka. Justru, mereka menatap Wilson dengan penuh pertanyaan. Sebab ekspresi Wilson terlihat ragu-ragu dan bimbang, berbeda dengan sikapnya yang tenang sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, Wilson Xia mengangkat papannya. "Berapa harga awal budak ini?" tanyanya langsung pada Cindy Yuvia, suaranya terdengar biasa saja setelah dia menenangkan diri, tapi dari tatapan matanya dia terlih
Jie San dan Tian Bai terus menaikkan harga sambil saling mencela satu sama lain. "Dua puluh empat ribu! Dan dengarkan baik-baik, Tian Bai," Jie San menyeringai, "siapa yang kalah harus mengakui dirinya sebagai cucu!" "Apa?! Kamu yang akan jadi cucuku, Jie San!" Tian Bai menggertakkan gigi. "Dua puluh lima ribu!" Sembari terus menaikan harga, mereka bahkan mulai saling menghina dengan kata-kata kasar, membuat beberapa orang di sekitar mereka menggelengkan kepala. "Saudara Huo Ji," Wilson tiba-tiba bertanya sambil melihat Huo Ji yang masih serius, "berapa harga pedang spiritual tingkat tujuh pada umumnya?" Huo Ji menoleh sejenak. "Harga umumnya mencapai lima belas ribu keping emas jika kualitas biasa. Jika kualitas lebih tinggi bisa mencapai dua puluh ribu atau bahkan lebih." "Kualitas itu terletak pada atribut dari







