LOGINWilson memandang budak yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan iba. Pria itu terlihat masih terkejut dengan keputusan Wilson membelihnya dengan harga sangat mahal.
"Siapa namamu?" tanya Wilson dengan nada santai. "Nama saya... Juan Wei," jawab budak itu dengan suara pelan dan bergetar. "Juan Wei," Wilson mengulangi nama itu. "Bagaimana bisa kamu berakhir menjadi budak?" Juan chen menundukkan kepalanya kemudian berkata, "Keluarga saya adalah keturunan terakhir Kerajaan Daxia, aku tidak begitu jelas, hanya ayah saya sebelum terbunuh mengatakan bahwa aku memiliki darah dari keturunan kaisar Daxia. Setelah kerajaan itu runtuh berabad-abad lalu, keturunannya hanya tersisa sedikit. Beberapa generasi yang lalu, keluarga saya dijual sebagai budak untuk membayar hutang. Sejak itu, kami menjadi budak turun-temurun." “Sebelumnya ayah saya berusaha membuat saya kabur, agar tidak menjadi budak seumur hidup, namun hasilnPertempuran besar pecah! *Boomm! Craaashhh! Duaarrr!* Puluhan serangan mematikan melesat dari segala arah. Dinding balai lelang mulai retak dan runtuh membuat orang yang ada sebelumnya melarikan diri dengan panik. San Kong bertarung mati-matian, menahan serangan dengan cermin perunggu di tangannya. Meskipun bisa menahan serangan untuk sesaat, tapi kondisinya juga tidak terlalu baik. Dia sendirian melawan puluhan musuh. Perlahan-lahan luka di tubuhnya mulai bertambah. Dari sudut bibirnya juga mulai keluar darah segar. "Lari..." San kong melambaikan tangannya ke arah Huo Ji, lalu energi yang lembut langsung menghempaskan Wilson bertiga keluar dari bangunan lelang Bersamaan dengan itu, dia berteriak pada Huo Ji. "Tuan Muda, lari sejauh mungkin." "Paman kong." Muo Ji terlihat panik melihat paman kong terluka parah. Matanya yang bulat tak kuasa menahan air mata, lal
"Seratus tujuh puluh ribu satu kali..." Cindy Yuvia mengangkat palu kecilnya. Ruangan hening. Tidak ada yang berani menawar lebih tinggi lagi. "Seratus tujuh puluh ribu dua kali..." Masih tidak ada suara. "Seratus tujuh puluh ribu tiga kali!" *Tok!* Palu itu jatuh dengan suara yang menggelegar di seluruh ruangan. "Selamat senior!" Cindy Yuvia tersenyum cerah sambil menatap ke arah ruangan VIP Sekte Teratai Salju. "Api spiritual yang langka ini resmi menjadi milik Sekte Teratai Salju anda!" Kata-kata api spiritual yang langka jelas menekankan pada maksud tertentu. Tepuk tangan terdengar di beberapa tempat, tapi lebih banyak yang diam dengan wajah kecewa atau cemas. Di dalam ruangan, lelaki yang berasal dari sekte teratai salju itu memasang wajah muram, “Xon, gadis ini sengaja menekankan kata ’langka’ jelas ingin membuat konflik antara
Hampir semua orang menelan air liur. Hati Wilson seolah jatuh dan hancur berkeping keping. “Lima puluh ribu keping emas ini terlalu mahal. Belum lagi aku sudah hampir menghabiskan uangku setelah membeli budak.” Wajah Wilson berubah pahit. Namun kesedihan Wilson tidak berlangsung lama karena suara dari ruangan VIP nomor satu langsung menggelegar. "Enam puluh ribu keping emas!" Suasana ruangan menjadi sunyi. Hanya suara api yang bergerak di kotak terdengar. Namun ketenangan itu tidak bertahan lama. "Tujuh puluh ribu keping emas!" teriak suara dari ruangan VIP nomor empat dengan nada tegas. Seperti tersulut api, ruangan VIP lain mulai mengeluarkan penawaran. "Tujuh puluh lima ribu!" ruangan VIP nomor sembilan. "Delapan puluh ribu!" ruangan VIP nomor sepuluh. "Delapan puluh lima ribu!" ruangan VIP nomor tiga.
Wilson memandang budak yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan iba. Pria itu terlihat masih terkejut dengan keputusan Wilson membelihnya dengan harga sangat mahal. "Siapa namamu?" tanya Wilson dengan nada santai. "Nama saya... Juan Wei," jawab budak itu dengan suara pelan dan bergetar. "Juan Wei," Wilson mengulangi nama itu. "Bagaimana bisa kamu berakhir menjadi budak?" Juan chen menundukkan kepalanya kemudian berkata, "Keluarga saya adalah keturunan terakhir Kerajaan Daxia, aku tidak begitu jelas, hanya ayah saya sebelum terbunuh mengatakan bahwa aku memiliki darah dari keturunan kaisar Daxia. Setelah kerajaan itu runtuh berabad-abad lalu, keturunannya hanya tersisa sedikit. Beberapa generasi yang lalu, keluarga saya dijual sebagai budak untuk membayar hutang. Sejak itu, kami menjadi budak turun-temurun." “Sebelumnya ayah saya berusaha membuat saya kabur, agar tidak menjadi budak seumur hidup, namun hasiln
Mata pria itu bertemu dengan mata Wilson. Di sana, Wilson bisa melihat keputusasaan dan harapan kecil untuk hidup terpancar dari wajahnya. Beberapa orang mulai mengangkat papan mereka, sekadar untuk bersenang-senang. "Tiga ribu dua ratus!" seorang pria berteriak dengan nada bercanda. "Tiga ribu lima ratus!" yang lain menambah. Orang-orang ini mulai menawar harga meskipun Cindy Yuvia belum menyebutkan harga.. Namun Huo Ji dan Muo Ji tidak mengangkat papan mereka. Justru, mereka menatap Wilson dengan penuh pertanyaan. Sebab ekspresi Wilson terlihat ragu-ragu dan bimbang, berbeda dengan sikapnya yang tenang sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, Wilson Xia mengangkat papannya. "Berapa harga awal budak ini?" tanyanya langsung pada Cindy Yuvia, suaranya terdengar biasa saja setelah dia menenangkan diri, tapi dari tatapan matanya dia terlih
Jie San dan Tian Bai terus menaikkan harga sambil saling mencela satu sama lain. "Dua puluh empat ribu! Dan dengarkan baik-baik, Tian Bai," Jie San menyeringai, "siapa yang kalah harus mengakui dirinya sebagai cucu!" "Apa?! Kamu yang akan jadi cucuku, Jie San!" Tian Bai menggertakkan gigi. "Dua puluh lima ribu!" Sembari terus menaikan harga, mereka bahkan mulai saling menghina dengan kata-kata kasar, membuat beberapa orang di sekitar mereka menggelengkan kepala. "Saudara Huo Ji," Wilson tiba-tiba bertanya sambil melihat Huo Ji yang masih serius, "berapa harga pedang spiritual tingkat tujuh pada umumnya?" Huo Ji menoleh sejenak. "Harga umumnya mencapai lima belas ribu keping emas jika kualitas biasa. Jika kualitas lebih tinggi bisa mencapai dua puluh ribu atau bahkan lebih." "Kualitas itu terletak pada atribut dari







