Home / Thriller / Langkah Dewi : Warisan Rahasia / Bab 12 – Api di Langit Seoul

Share

Bab 12 – Api di Langit Seoul

Author: T.Y.LOVIRA
last update Last Updated: 2025-09-12 06:17:46

"Ledakan tidak selalu membunuh… kadang ia justru membuka pintu rahasia."

Cahaya putih menyilaukan menyapu seluruh blok pasar malam Seoul. Ledakan itu bukan sekadar bom biasa—ia memecah udara, menimbulkan gelombang panas yang membuat kaca-kaca jendela di radius 500 meter retak serentak.

Dewi menutup wajahnya dengan tangan, telinganya berdenging. Tubuhnya terhempas ke tanah, nafasnya tercekat.

“Dewi!” Ji-hoon meraih bahunya, menariknya ke balik kios yang sudah separuh hancur. Debu beterbangan, menyulitkan pandangan.

Di tengah asap, siluet pria bermasker masih terlihat. Tubuhnya goyah, bahunya berdarah, tapi ia masih hidup. Remote di tangannya hancur berkeping-keping.

“Dia… sengaja,” Ji-hoon menggeram. “Bom itu bukan untuk membunuh kita. Hanya pengalih!”

Benar saja—suara teriakan terdengar dari arah pasukan Lingkar Merah. Beberapa dari mereka terlempar ke tanah, sisanya kacau balau karena serangan tiba-tiba.

Dari langit, helikopter oleng. Lampu sorotnya berputar tak terkendali seb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Langkah Dewi : Warisan Rahasia   Bab 13 – Lingkar Bayangan

    “Suara itu… mustahil.”Dewi membeku di tempat, tubuhnya kaku seakan disetrum. Suara ayahnya masih bergema di udara, menembus hiruk pikuk baling-baling helikopter.Ji-hoon menoleh cepat, wajahnya tegang. “Apa yang kau dengar barusan?”Tangan Dewi bergetar. “Itu… suara Ayah.”Tatapan Ji-hoon mengeras. “Tidak mungkin. Rizal Rahman sudah—”Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, pria misterius di sisi lain maju selangkah. Rambutnya beruban tipis, sorot matanya menusuk. “Kalau kau masih ragu, berarti kau belum tahu apa itu Lingkar Bayangan.”Kata-kata itu membuat darah Dewi berdesir. Nama asing itu terasa seperti kunci… sekaligus ancaman.“Lingkar apa?” tanya Dewi terengah.Pria itu menatapnya dalam-dalam. “Sebuah jaringan rahasia. Tempat ayahmu dulu berdiri sebagai salah satu pilar. Tempat yang kini ingin menghancurkanmu.”Ji-hoon langsung menodongkan pistolnya. “Jangan percaya dia, Dewi! Bisa saja dia memancingmu dengan nama besar ayahmu.”Pria itu tak bergeming. “Kalau aku ingin membu

  • Langkah Dewi : Warisan Rahasia   Bab 12 – Api di Langit Seoul

    "Ledakan tidak selalu membunuh… kadang ia justru membuka pintu rahasia." Cahaya putih menyilaukan menyapu seluruh blok pasar malam Seoul. Ledakan itu bukan sekadar bom biasa—ia memecah udara, menimbulkan gelombang panas yang membuat kaca-kaca jendela di radius 500 meter retak serentak. Dewi menutup wajahnya dengan tangan, telinganya berdenging. Tubuhnya terhempas ke tanah, nafasnya tercekat. “Dewi!” Ji-hoon meraih bahunya, menariknya ke balik kios yang sudah separuh hancur. Debu beterbangan, menyulitkan pandangan. Di tengah asap, siluet pria bermasker masih terlihat. Tubuhnya goyah, bahunya berdarah, tapi ia masih hidup. Remote di tangannya hancur berkeping-keping. “Dia… sengaja,” Ji-hoon menggeram. “Bom itu bukan untuk membunuh kita. Hanya pengalih!” Benar saja—suara teriakan terdengar dari arah pasukan Lingkar Merah. Beberapa dari mereka terlempar ke tanah, sisanya kacau balau karena serangan tiba-tiba. Dari langit, helikopter oleng. Lampu sorotnya berputar tak terkendali seb

  • Langkah Dewi : Warisan Rahasia   Bab 11 – Bayangan dengan Bom

    "Kadang, penyelamat dan algojo memakai wajah yang sama." Dewi membeku. Sosok bermasker itu berdiri hanya beberapa meter dari mereka, rompi penuh bahan peledak melekat di tubuhnya. Lampu jalan yang redup memantulkan kilatan logam di kabel-kabel detonator. Ji-hoon mengangkat pistol, mata menyipit. “Siapa kau?” Pria itu tidak langsung menjawab. Suaranya serak, teredam masker kain hitam. “Turunkan senjata kalian… atau aku ledakkan seluruh blok ini.” Pria berjas hitam, yang sejak tadi memimpin pengejaran, mendengus. “Kau pikir aku percaya ancaman konyol itu?” Ia memberi isyarat pada anak buahnya. “Jangan coba-coba!” Suara pria bermasker menggelegar. Ia mengangkat tangan kanannya, memperlihatkan remote kecil dengan tombol merah. “Satu sentuhan… dan semua orang di sini jadi abu. Termasuk Dewi Rahman yang kalian kejar.” Dewi menahan napas. Jantungnya berdegup kencang, busur di tangannya bergetar. Siapa orang ini? Kenapa tahu namaku? Ji-hoon mundur setapak, berdiri lebih dekat ke Dewi.

  • Langkah Dewi : Warisan Rahasia   Bab 10 – Pilihan yang Membakar

    "Setiap pilihan akan meninggalkan luka. Pertanyaannya: luka siapa yang harus kau pilih?" Dewi terpaku. Kata-kata pria asing itu bergema di kepalanya: Ayahmu masih hidup. Nafasnya tercekat. Tangan yang menggenggam busur bergetar hebat. Antara ingin percaya… dan takut itu hanya racun yang sengaja diteteskan ke telinganya. Ji-hoon menatapnya tajam. “Jangan dengarkan dia, Dewi. Itu cuma trik!” Pria berjas hitam itu tetap tenang. Senyum tipis terukir di wajahnya. “Aku bisa buktikan. Satu pesan dari Ayahmu… dengan tanda bintang di pojok kertas. Bukankah itu kode yang hanya kalian berdua tahu?” Mata Dewi melebar. “Bagaimana kau tahu itu?” Ji-hoon langsung menarik Dewi mundur. “Itu informasi yang bisa dicuri dari mana saja! Jangan termakan!” Pria itu mengangkat tangannya, memberi isyarat. Dari atas gedung, tiga titik laser bergerak di dada Ji-hoon. Satu langkah salah, tembakan bisa mengakhiri semuanya. Park berdiri terpaku di sudut lorong, wajahnya pucat pasi. “Kita… kita harus menyer

  • Langkah Dewi : Warisan Rahasia   BAB 9 – Tidak Ada Jalan Pulang

    “Kunci itu bukan sekadar benda. Itu tiket ke neraka, Dewi.” Suara Ji-hoon terngiang di kepala Dewi, bahkan ketika napasnya kini tersengal di balik tembok beton sebuah gedung tak berlampu. Bau asap mesiu masih melekat di udara. Di kejauhan, sirine polisi menggema, bercampur dengan dengung baling-baling helikopter yang perlahan menjauh—untuk sementara. Dewi meremas busurnya erat-erat. Jemarinya gemetar, tapi matanya menatap lurus ke Ji-hoon yang sedang menutup luka di lengannya dengan kain sobekan. Darah merembes, warnanya gelap di bawah cahaya kota yang temaram. “Berapa lama kita aman di sini?” bisik Dewi. Ji-hoon menoleh, pandangannya dingin. “Sepuluh menit, paling lama. Mereka pasti sudah tahu kita bergerak ke utara.” Park berdiri tak jauh dari mereka, matanya liar menatap sekitar. “Gedung ini punya akses ke jalur bawah tanah. Kalau kita bisa—” “Tidak ada bawah tanah yang aman kalau ada pengkhianat di antara kita,” potong Ji-hoon tajam. Park terdiam. Rahangnya mengeras. “Kau p

  • Langkah Dewi : Warisan Rahasia   Bab 8 – Buruan di Negeri Asing

    “Tidak ada tempat aman di negeri asing. Bahkan jalan tol pun bisa berubah jadi medan eksekusi.” Sirine mobil polisi terdengar samar dari kejauhan, bercampur dengan deru mesin mobil hitam yang terus menempel di belakang van putih Ji-hoon. Jalan tol Seoul yang basah membuat ban berdecit setiap kali Ji-hoon memutar setir. “Pegangan erat!” teriak Ji-hoon. Van berbelok tajam ke jalur kiri, hampir menabrak pembatas jalan. Dewi menjerit kecil, tubuhnya terhempas ke pintu. Dari kaca spion, ia melihat mobil hitam itu tidak goyah—bahkan semakin dekat. “Siapa mereka?!” desis Dewi panik. “Unit eksekutor. Mereka tidak akan berhenti sebelum kau ditangkap hidup-hidup,” balas Ji-hoon cepat. Dewi menggenggam logam bundar di saku jaketnya. Rasanya panas, seperti benda itu sedang memanggil bahaya. Peluru tiba-tiba menghantam kaca belakang. Pecahannya beterbangan. Dewi menunduk, menahan teriak. Ji-hoon menekan pedal gas, wajahnya tegang. “Kita harus menghilang dari radar. Kalau tidak, Seou

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status