Share

42. Terbakar cemburu.

"Supplier baru, sayang? Yang lama kemana?" tanyanya. Wajahku merona mendengar kata 'sayang' yang ia ucapkan padaku. Semenjak kami menikah, Mas Arman memang sering menggunakan kata manis itu untuk memanggilku. Hanya saja, aku masih belum terbiasa mendengarnya.

"Iya, Mas, yang lama sudah aku stop."

"Kenapa?"

Aku menghela napas. "Kamu ingatkan tentang pembukuan pengeluaran resto yang tiba-tiba membengkak, itu semua karena bahan-bahan yang dikirimkan ke sini oleh supplier lama, dalam keadaan tidak segar. Hingga membuat stok bahan-bahan cepat sekali busuk. Kalau tetap dipertahankan yang ada, aku rugi," jelasku. Mas Arman manggut-manggut tanda mengerti.

Tangannya membuka box styrofoam di sebelah kami. Seketika matanya berbinar seperti baru menemukan harta Karun yng berharga. " Tumben ada kepiting, sayang?"

"Iya, rencananya aku mau nambah menu baru dengan bahan kepiting. Memangnya kenapa, Mas?" Aku melihat Mas Arman memilih beberapa ekor kepiting laut yang ukuran besar-besar.

"Mas mau maka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status