Home / Fantasi / Legend Of Kong Lao / Bab 02 - Sampah Kong Lao

Share

Bab 02 - Sampah Kong Lao

last update Last Updated: 2023-05-29 12:54:45

Hamparan rumput hijau yang luas, terlihat seorang lelaki tengah duduk dengan ekspresi bingung. Lelaki ini memandang ke kanan dan kiri, akan tetapi tidak menemukan apa yang dirinya cari.

“Aku berada di mana?” pemuda ini memakai pakaian putih yang mana dilapisi lagi oleh pakaian berwarna biru. Sabuk hitam mengikat pinggangnya, sehingga terlihat pakaian tersebut layaknya milik seorang seniman bela diri.

Detik berikutnya, pemuda ini memegang kepalanya segera. Rasa sakit menghantam pikirannya dan berbagai rangkaian ingatan muncul dalam sekejap.

Ingatan pertama ialah saat pemuda tersebut berhadapan dengan pria paruh baya. Mata pria paruh baya tersebut dingin dan dirinya mengucapkan kata yang benar-benar menusuk. “Kong Lao, kau benar-benar sampah dan aib Klan.”

Ingatan kedua ialah saat pemuda itu berjalan di jalanan kota. Semua orang menertawakan dirinya dan terus mengejek sampah dan tidak berguna untuk Klan. Bahkan ada yang melempari dirinya dengan telur busuk.

Ingatan ketiga ialah yang paling dalam. Klan tempatnya berada memberikan rumah yang jauh dari klan. Hal ini bertujuan sebagai pengasingan.

Semua ingatan tersebut masuk ke dalam pikirannya, pemuda ini terengah-engah dan senyum mengerikan muncul di wajahnya. “Jadi, pria yang muncul itu memindahkan jiwaku ke orang yang lemah ini.”

“Juga, nama anak ini sama denganku.” Pemuda ini bernama Kong Lao. Dia laki-laki yang memiliki tubuh kurus, sampai tulang-tulang miliknya terlihat. Dia benar-benar kurang nutrisi bahkan gizi untuk tumbuh.

Namun, jiwa yang dimiliki Kong Lao ialah sosok yang paling mengerikan di Alam Semesta. Dirinya disebut sebagai Penguasa Alam Semesta yang memiliki musuh bebuyutan yaitu Penguasa Alam Semesta lain, Long Han.

“Tubuh ini benar-benar buruk. Juga, sistem dunia ini menarik.” Kong Lao merasakan aliran energi baru di udara. Entah mengapa, senyum di wajahnya muncul setiap saat dan dirinya juga merasakan bahwa tubuh yang dia kendalikan sedikit kurang menurut.

“Aku akan membalaskan dendammu, tenanglah di alam sana!” Kong Lao menenangkan jiwa yang berada di tubuhnya itu. Dia merasakan sesuatu telah pergi dari dirinya dan kali ini tubuh sudah sepenuhnya dapat dirinya kendalikan.

“Dunia ini dinamai Dunia Awan Biru, setiap petarung memiliki Awan yang menjadi dasar pelatihan kultivasi. Sementara itu, setiap warna awan menunjukkan seberapa tinggi masa depan yang dapat dicapai.” Kong Lao mengangguk paham, ketika mencerna satu persatu terkait informasi dunianya sekarang.

Sementara itu, di jalanan kota. Terlihat tiga orang pemuda yang tengah memakai pakaian putih dilapisi biru. Mereka merupakan keluarga Kong dan pemuda di tengah ialah pemimpin dari kelompok tersebut.

“Bos, apakah kita perlu ke bukit untuk menghajar si Kong Lao itu?”

“Ya, salah sendiri menjadi Putra Patriark yang diasingkan. Dia akan menjadi samsak tinjuku ketika aku lagi kesal!” Pemuda di tengah menjawab anak buahnya dengan tangan mengepal. Dia benar-benar penuh amarah dan butuh seseorang untuk pelampiasan.

“Itu benar juga, aku tidak sabar ingin memukuli orang itu!” Pemuda di sebelahnya juga merasakan antusias bosnya. Ketiga orang itu terus berjalan menuju ke bukit tempat Kong Lao berada.

Di sisi lain, Kong Lao tengah duduk sambil memejamkan mata. Tepat saat angin menjauh dari dirinya, senyum pemuda ini mengambang dan mata yang terpejam perlahan terbuka.

“Sesuai dugaanku, sistem dunia ini benar-benar berbeda. Namun, ada kemiripan tertentu. Awan ini memang menjadi dasar yang bagus, akan tetapi pengetahuan orang-orang di dunia sangat buruk.” Kong Lao menggelengkan kepala ketika merujuk penentuan mana kultivasi yang bagus.

“Semua awan sebenarnya sama, hanya saja teknik budidaya yang dipilih harus tepat. Aku yang sudah menghafal seluruh buku kultivasi di Alam Semesta dulu, benar-benar bermanfaat.” Kong Lao tersenyum dan berikutnya melanjutkan kultivasi miliknya.

Beberapa menit telah berlalu, meningkatkan level satu ke dua itu hal mudah, sehingga dirinya tidak memerlukan banyak usaha. Namun, tepat akan naik ke level ketiga. Kong Lao membuka matanya dan persepsi miliknya menyadari adanya beberapa orang di sekitar.

‘Oh ada dua orang di pohon. Kelihatannya mereka kuat, juga tiga orang ini mengapa aku merasa mereka berada di level satu dan dua.’ Kong Lao berdiri segera, kemudian memandang ke arah tiga orang yang dirinya rasakan.

“Kong Lao, akhirnya aku menemukanmu, sampah!” raungan pemuda di tengah membuat Kong Lao mengerut, kemudian dia mengingat siapa pemuda itu.

Kong Yan, pemuda ini merupakan sosok yang bisa dianggap sepupunya. Dia merupakan anak dari Tetua Klan Kong, yang mana tetua tersebut merupakan pamannya.

“Kong Yan, mengapa kau mencariku?” Kong Lao menatap dingin ke arah ketiga orang itu, ekspresinya datar dan acuh tak acuh.

Tentu sikap Kong Lao membuat Kong Yan dan rombongan terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa pemuda di depannya itu benar-benar berani mengatakan hal itu.

“Hem! Sampah tetaplah sampah!” Kong Yan tidak mau berbasa-basi. Dia sendiri melesat ke arah Kong Lao, kemudian tangannya mengepal dan berayun cepat ke depan.

Kong Lao menatap diam, hal ini tentu membuat Kong Yan menyeringai dan tahu bahwa pemuda di depannya itu ketakutan. ‘Hem, sebelumnya kau sangat sok. Sekarang kau terdiam dan kencing di celana!’

Namun, pikiran batin Kong Yan tidak sesuai. Kong Lao dengan santai memiringkan kepala ke kiri, tentu hal ini membuat pukulan pemuda itu mengenai angin.

Kong Lao selepas menghindar, segera menendang kaki lawan, membuat Kong Yan tersebut kehilangan keseimbangan dan jatuh di tanah.

Tentu hal ini membuat dua anak buah Kong Yan melebarkan mata, mereka terkejut dengan aksi yang dilakukan oleh Kong Lao tersebut.

“Bos!” kedua pemuda itu sadar dan segera memandang ke arah Kong Yan sambil berteriak. Sementara itu, Kong Yan terkejut karena serangan miliknya dianggap cepat dan itu dapat dihindari lawan yang dikenal sampah. Keterkejutan itu menghilang seketika karena teriakan dua anak buahnya.

“Kalian serang dia!” Kong Yan meraung dengan keras. Dua anak buahnya mengangguk dan melesat cepat menuju ke arah Kong Lao.

Ekspresi Kong Lao sama sekali tidak berubah, dia acuh tak acuh. Kemudian, dia melihat dua musuh sudah di depan mata sambil mengayunkan kepalan tangan.

“Mati!” raung dua orang anak buah Kong Yan. Namun, serangan mereka berdua sia-sia karena Kong Lao dengan mudah menghindarinya.

Lelaki ini menunduk dan saat kepalan tangan lawan melewati tempatnya berada. Dia dengan santai memukul perut kedua orang itu.

“Bam! Bam!” letupan kecil terdengar, mata kedua anak buah Kong Yan melebar. Kemudian jatuh pingsan di tanah.

Kong Yan sendiri melebarkan matanya, sampah yang dikenal aib dan level orang itu ialah nol. Di mana level terendah sendiri, bahkan itu hanya dimiliki rakyat biasa. Namun, kali ini level tersebut dapat mengalahkan level satu.

“Jadi, apa tujuanmu kemari Kong Yan? Apakah ingin berdebat saja?” mata Kong Lao dingin, dia memandang ke arah anak pamannya itu dengan niat membunuh yang kental.

Kong Yan tentu merasakan hal itu, dia merinding dan penuh ketakutan. Pemuda ini tidak pernah mendapatkan pandangan mematikan seperti itu, bahkan kakak maupun ayahnya memperlakukan dirinya dengan lembut.

Kong Yan sendiri anak manja. Dia tidak tahu niat membunuh, sehingga hal ini merupakan pertama kalinya dia merasakan hal itu.

Tubuhnya gemetar dan celananya basah seketika. “Tidak, Kong Lao! Ampuni aku!”

Kong Lao mendengus ringan dan berkata dingin. “Pergilah!”

Kong Yan mengangguk dengan bodoh dan segera menyeret dua anak buahnya pergi dari bukit. Sementara itu, Kong Lao merasakan dua orang di atas pohon tak jauh sebelumnya kini tersisa satu orang saja.

To be Continued.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legend Of Kong Lao   Bab 22 - Putaran Kedua

    "Anak ini...." Seluruh orang tergerak, terutama Hu Yan Hao. Ia yang melihat ke dalam debu tersebut, cukup terkejut dengan tindakan Kong Lao.Terlihat Kong Lao menghancurkan paksaan Hu Rong, agar tidak merusak Meridian perempuan itu. Namun, itu tidaklah mudah dan harus terkena oleh serangan lawan.Beruntung serangan yang diluncurkan Kong Lao mampu menghilangkan kekuatan lawan, sehingga serangan tersebut hanyalah serangan biasa.Sementara itu, debu mulai menghilang. Seluruh orang yang menonton melihat bahwa serangan Hu Rong melukai Kong Lao. Namun, mereka tidak tahu kisah dibaliknya itu.Hu Rong sendiri terkejut, ia yang mengalami barusan. Jelas jika dirinya tidak dihentikan oleh Kong Lao, Meridian dalam tubuhnya akan hancur."Kamu...." Hu Rong tidak bisa berkata-kata kembali, ia jelas tersentuh dengan tindakan Kong Lao. Jika itu orang lain, kemungkinan tidak peduli.Kong Lao dengan cepat menarik pedang Hu Rong. Semburan darah keluar membasahi pakaiannya. Namun, ekspresi lelaki ini teta

  • Legend Of Kong Lao   Bab 21 - Kong Lao Vs Hu Rong

    Arena pertandingan...Kong Lao memasuki ring pertandingan, sorot matanya penuh akan rasa tertarik. Lihatlah ring yang begitu besar, berbeda dari ring yang sebelumnya dirinya gunakan."Kalian berdua, apakah sudah siap untuk pertandingan kali ini?" Wasit yang berdiri di tengah-tengah kedua orang itu, menatap dengan cermat.Kong Lao mengangguk, begitu juga Hu Rong. Mereka tidak ada yang perlu dipersiapkan, hanya membawa pedang di tangan mereka masing-masing sudah cukup.Wasit mendengar itu, seketika melompat k3 tempat dirinya berada. Kemudian tangan terangkat dan mulai mengumumkan pertandingan."Para hadirin sekalian, pertandingan antara Kong Lao melawan Hu Rong akan dimulai selepas tiga hitungan mundur!"Seluruh penonton mulai menghitung mengikuti arahan dari wasit tersebut."Tiga! Dua! Satu!" Wasit segera mengayunkan tangan ke bawah, kemudian ia berteriak keras. "Mulai!"Kong Lao dan Hu Rong memiliki ekspresi serius, mereka melesat dan berbenturan satu sama lain. Kemudian, membuka jar

  • Legend Of Kong Lao   Bab 20 - Membunuh Pembunuh

    "Kalian terlalu lemah untuk kami berdua!"Dua belas orang berpakaian hitam terkejut ketika mendengar suara Kong Lao di belakang mereka itu.Masing-masing orang memandang ke belakang, tetapi mereka tidak mendapati adanya Kong Lao di tempat itu."Respons yang lambat. Shin, mari kita bunuh segera!" Kong Lao memberikan perintah dengan nada tenang, tetapi cukup serius.Tae Shin tidak menjawab, ia bergegas ke salah satu orang berpakaian hitam.Pedang terhunus, kemudian menusuk tepat jantung orang berpakaian hitam tersebut."Arh!" Orang berpakaian hitam melebarkan matanya, kemudian terlihat darah keluar dari sudut mulutnya.Pedang dikeluarkan dan Tae Shin memandang ke arah empat orang di depannya. Ekspresi wajah lelaki ini mengerut dalam sekejap.Ia merasakan bahaya dari belakangnya. Kemudian, pedang dengan cepat ia putar ke belakang. Suara benturan dua logam terdengar jelas.Ding!Orang berpakaian hitam tersentak dan mundur beberapa meter. Namun, Tae Shin segera muncul tepat di depannya."M

  • Legend Of Kong Lao   Bab 19 - Disergap

    Terlihat banyaknya Stan yang berdiri memenuhi sisi kanan kiri jalanan.Kong Lao memandang beberapa stan, ia sama sekali belum menemukan sesuatu yang menarik minatnya. Kemudian, pandangan matanya tertuju ke arah stan yang terlihat biasa.Sorot matanya juga tertuju ke arah barang-barang yang dijual oleh stan biasa tersebut. Meski tidak ada yang menarik minatnya. Namun, stan tersebutlah yang menurut dirinya bagus dalam hal barangnya."Apakah kita akan pergi ke sana?" Mendengar pertanyaan Tae Shin. Dirinya mengangguk dengan ringan."Tidak ada yang menarik menurutku, hanya saja kualitas barang di sana lebih baik."Kong Lao menjelaskan beberapa hal yang membuat rekannya itu mengangguk paham. Selepas memberikan pemahaman singkat, ia dan Tae Shin telah tiba di depan stan tersebut.Tentu pemilik stan melihat pelanggan datang, matanya bersinar. Dengan cepat ia memulai mode bisnis layaknya pedagang biasanya."Selamat datang, Tuan dan Tuan terhormat. Stan milik saya ini hanya menjual ini saja, si

  • Legend Of Kong Lao   Bab 18 - Bayangan Misterius

    Kong Lao merasakan tatapan dari perempuan di depannya, ia mengerut. Kemudian matanya berkilat sebentar dan tepat saat melihat perempuan tersebut berbalik dan pergi. Dirinya memejamkan matanya kembali.***Ring ketiga, Lin Dong dan Sun Nan saling berbenturan terus-menerus. Ring yang semula utuh dan bagus. Kini berantakan penuh akan lubang di mana-mana.Tak lama kemudian, keduanya terpisah dan berlutut satu kaki. Mereka terengah-engah dan saling memandang satu sama lain. Ekspresi keduanya penuh akan semangat, tetapi tekanan dalam tubuh membuat mereka harus menyerah."Sepertinya kita sudah berada di ambang batas.""Ya!" Lin Dong menjawab sambil mengangguk, apa yang dikatakan Sun Nan benar. Dirinya sudah mencapai batas yang sama dengan lawannya itu."Bagaimana kalau kita akhiri dengan satu serangan?" Sun Nan memberikan saran terbaik. Ia ingin melihat seberapa jauh jarak antar dirinya dengan lawan di depan.Lin Dong sama sekali tidak menolak, ia mengalirkan qi ke dalam lengannya tersebut.

  • Legend Of Kong Lao   Bab 17 - Pertarungan Tangan Kosong

    Ring kedua....Debu bertebaran, perlahan-lahan mulai menghilang. Terlihat seluruh medan dalam ring tersebut benar-benar kacau.Can Jian berdiri di tengah ring. Nafasnya menderu penuh kelelahan, pakaian yang ia kenakan compang-camping. Tatapannya sendiri tegas fokus ke arah depan.Garis pandang lelaki itu sendiri ialah sosok lawan yang tengah berlutut satu kaki. Kedua tangan memegang pedang. Pakaian sendiri sudah hilang hanya bagian bawah yang masih utuh.Ru Lan menatap ke arah Can Jian, ia benar-benar tidak menyangka dengan kekuatan yang dikeluarkan lelaki itu sebelumnya. Serangan begitu ganas, seakan-akan mencabik dirinya.“Beruntung aku memiliki waktu untuk mengatasi serangan itu. Jika tidak, kemungkinan besar aku sudah berada di alam lain.” Ru Lan tersenyum tak berdaya.“Sepertinya ini batasanku.” Ru Lan dalam sekejap jatuh ke lantai. Ia terbaring pingsan di tempat, kemudian wasit mendekat dan mengecek keadaannya itu.“Pemenang Ring kedua ialah Can Jian!”Mendengar suara wasit, are

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status