“Adik Tian, tinju tidak punya mata. Jadi, jangan salahkan aku jika kau terluka,” ucap Hai Rong.
“Kakak Hai Rong, kita adalah Kultivator, luka adalah hal yang harus dilalui untuk menjadi kuat,” ucap Hao Tian.
“Haha, aku suka itu. Kalau begitu mari kita mulai saja,” ucap Hai Rong, yang kemudian mengeluarkan Qi pada kedua tangannya.
“Baiklah.” Hao Tian juga mengeluarkan Qi-nya yang berbentuk menjadi api yang membara melingkari tubuhnya. Api itu sangat panas, sampai merubah atmosfir disekitarnya dari dingin menjadi panas.
Semua orang yang ada di Arena Pertarungan itu, Para Senior dan Ketua Sekte, terkejut ketika merasakan hawa panas yang berasal dari api yang mengelilingi Hao Tian. Atmosfir di Sekte Demoness itu dipenuhi dengan Energi Yin yang bersifat dingin, tapi api Hao Tian benar-benar membuatnya menjadi panas. Meskipun hanya di sekitar Arena Pertarungan, itu sudah sangat kuat untuk bisa merubah lingkungan Energi Yin manjadi panas.
Bummm!
Hai Rong memasang kuda-kuda dan Energi Yin yang sangat kuat keluar dari tubuhnya. Energi Yin ini terasa kasar dan sangat kuat. Sepertinya Energi Yin ini berasal dari Teknik Kultivasinya.
“Pertarungan yang sesungguhnya itu hanya menggunakan tangan kosong, benarkan Hao Tian?” seru Hai Rong.
“Benar, Kakak Hai Rong. Tapi maaf, tanganku tidak benar-benar kosong,” seru Hao Tian sembari menembakkan bola api yang besar dengan kedua tangannya.
“Hmph! Serangan yang remeh!” Hai Rong menerjang ke depan dan membelah bola api yang besar itu dengan tangan kanannya.
Bummm!
Whoosh!
Begitu bola api terbelah dua dan meledak, Hao Tian muncul di balik ledakan dan melayangkan tinju berapinya.
Hai Rong yang telah bersiap akan serangan kejutannya melayangkan tinjunya dan suara berdebum yang keras tercipta ketika tinju keduanya pun bertemu.
Hao Tian memutar tubuhnya dan melayangkan kakinya dan menjatuhkannya ke arah kepala Hai Rong. Serangannya terlihat seperti kapak yang akan membelah kayu. Namun, kapak yang ini memiliki api panas yang membara di ujungnya.
“Seperti biasa, gerakanmu sangat lincah. Aku suka itu, Adik Tian! Tapi itu masih tidak cukup,” seru Hai Rong ketika melihat gerakan Hao Tian.
“Tentu saja, aku tahu itu,” ucap Hao Tian. Begitu serangannya berhasil dihindari, kakinya menyerang ke arah lain dengan api yang membara. Setiap serangan Hao Tian dipenuhi dengan api yang membara saat ini dan itu membuat Hai Rong semakin merepotkan.
Haaa!
Hao Tian memukul dengan mengerahkan lebih banyak kekuatan pada tinju dan apinya. Melihat serangan kuatnya, Hai Rong hanya bisa menyilangkan kedua tangannya untuk menahannya.
Whooshh!
Bummm!
Keukk!
Serangan Hao Tian yang sangat kuat berhasil melemparkan Hai Rong ke Arena Pertarungan sampai menghancurkan arena. Tidak berhenti sampai disitu, api yang sangat besar menyerangnya dari langit. Arena Pertarungan dipenuhi dengan api yang membara.
Semua orang tercengang melihat kekuatan yang dimiliki Hao Tian. Mereka tidak menyangka jika dia akan menjadi sekuat ini setelah fokus berkultivasi selama beberapa bulan ini.
Hai Rong adalah seorang Ahli Ranah Martial Emperor Tahap Akhir yang sangat kuat. Sedangkan Hao Tian hanya ada di Ranah Martial King Tahap Menengah, mereka tidak menyangka jika Hao Tian bisa mengalahkannya dengan cukup mudah.
Di dunia ini Ranah Kultivasi dibagi menjadi 6 Ranah, mulai dari Ranah Houtian, Ranah Xiantian, Ranah Martial King, Ranah Martial Emperor, Ranah Martial Saint, dan Divine Realm.
Ranah Houtian dan Ranah Xiantian memiliki 9 ranah kecil di dalamnya. Ranah Martial King, Ranah Martial Emperor dan Ranah Martial Saint memiliki tiga tingkatan, yaitu Tahap Awal, Tahap Menengah, dan Tahap Akhir. Sedangkan Divine Realm memiliki tiga Ranah di dalamnya, yaitu Ranah Divine Sea, Ranah Divine Domain, dan Ranah Divine God.
“Hahaha! Pukulanmu sangat kuat, Adik Tian!” Suara tawa yang besar keluar dari ledakan, bersamaan dengan seorang wanita berambut merah pendek. Bajunya sedikit terbakar karena serangan api Hao Tian, yang membuatnya memperlihatkan kulit halus dan bentuk tubuh yang cukup berotot tapi menawan. “Tapi aku tidak menyangka kemesumanmu keluar disaat seperti ini.”
“Bukan begitu, Kakak Hai Rong. Aku hanya ingin melihat wajah asli kakakku saja, bukankah tidak masalah jika seorang adik penasaran akan kakaknya,” ucap Hao Tian sambil tersenyum kecil.
“Hmph!” Hai Rong mengeluarkan kain dan menutupi tubuhnya. Lalu dia melambaikan tangannya pada para senior, “aku tidak membawa baju, jadi aku akan kembali duluan.”
“Tidak, Hai Rong. Langsung kembali ke Aula setelah mengenakan bajumu. Masih ada hal yang ingin aku bahas, tentang Kompetisi Nine Nether dan para pemuda berbakat yang perlu di waspadai,” ucap Ketua Sekte.
“Baiklah,” ucap Hai Rong sambil meninggalkan Arena Pertarungan.
Kemudian, mereka kembali ke Aula Ketua Sekte dan melanjutkan rapat mereka, tentang Kompetisi Nine Nether.
“Di Kompetisi Nine Nether nanti akan ada mode yang membuat kalian berpencar, yang mana membuat kalian harus mengandalkan kemampuan kalian sendiri. Jadi ada beberapa orang yang perlu kalian waspadai ketika bertemu dengannya. Dalam perhitunganku, setidaknya 10 orang,” ucap Ketua Sekte.
Ketua Sekte menyebutkan 10 orang yang perlu diwaspadai di Kompetisi Nine Nether. Mereka adalah Gui Zheng dari Klan Gui, Hui Jie dari Sekte Dark Profound, Jiang Er dari Sekte Deathly Sword, Gu Bei dari Slave Mansion, Ren Ling dari Sekte Jade Venom, Yong Zhen dari Demons Gate, Xi Shiyue dari Five Poison Valley, Leng Guang dari Kultus Demon God, dan Mo Wujiang dari Kultus Demon God.
Kesembilan orang tersebut merupakan pemuda berbakat dari Nine Nether. Satu lainnya adalah yang paling mengejutkan karena dia bukan berasal dari salah satu Nine Nether namun dia memiliki kekuatan yang setara dengan para pemuda paling berbakat di Nine Nether, dia adalah Hua Yin dari Sekte Moon Flower.
“Jika kalian menemukan salah satu dari mereka ketika sendirian, lebih baik segera bersembunyi atau hindari dia. Ini adalah keadaan paling rapuh kita, jadi jangan anggap remeh Kompetisi Nine Nether. Jika satu orang saja tumbang di Kompetisi Nine Nether, mungkin itu akan menjadi akhir bagi Sekte Demoness,” ucap Ketua Sekte.
“Karena Hao Tian sudah membuktikan kekuatannya, dia akan mengikuti Kompetisi Nine Nether, mengisi kursi kosong yang seharusnya diisi Kakak Senior Kedua kalian,” lanjut Ketua Sekte. Meskipun Sekte Demoness adalah sekte khusus wanita, tidak ada aturan kompetisi yang tidak memperbolehkan mereka mengikutsertakan seorang lelaki di Sekte khusus wanita, jadi tidak akan masalah Hao Tian mengikutinya.
Orang-orang yang berkumpul hari ini adalah yang terkuat diantara murid Sekte Demoness yang lainnya. Tapi masih ada dua orang yang lebih kuat dari mereka. Salah satunya adalah yang dibicarakan Ketua Sekte, yang merupakan kakak kedua mereka, Qin Yixue. Satu lainnya adalah kakak pertama sekaligus yang terkuat diantara semua murid Sekte Demoness, dia juga merupakan salah satu dari yang terkuat diantara para pemuda Nine Nether, Li Ningxuan.
“Baiklah, kupikir sudah cukup. Kita akan berkumpul kembali sebelum berangkat ke lokasi Kompetisi Nine Nether,” ucap Ketua Sekte. Kemudian, semua orang berdiri dan mulai meninggalkan Aula Ketua Sekte.
“Hao Tian, tetaplah disini,” ucap Ketua Sekte. Hao Tian yang sudah ingin pergi berbalik dan menghampiri Ketua Sekte. Sepertinya akan ada hal penting untuk dibicarakkan.
Pertarungan yang panjang dan penuh dengan kejutan telah berakhir. Hao Tian keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Mo Yue. Setelah pertarungan final, para peserta melanjutkannya dengan babak tantangan dimana mereka mengajukan tantangan pada seseorang yang ingin mereka ambil posisinya. Setelah serangkaian pertarungan, peringkat yang kokoh telah didapatkan.Divisi Satu diketuai oleh Hao Tian sebagai peringkat satu. Di bawahnya ada Mo Yue dan Qin Yixue sebagai peringkat dua dan tiga. Lalu disusul oleh Li Zhenwu, Wu Daotian, Hua Yin, dan Feng Zhuxian. Tiga peringkat terakhir dari Divisi Satu adalah Song Yizu, Tang Shiyue, dan Yan Qiuhuan.Hao Tian melihat peringkat 11 sampai 30 dan tidak ada yang dia kenal kecuali Yan Qiulong yang ada di peringkat 15. Dia menjadi anggota Divisi Dua. Dengan bakatnya itu, tidak lama untuknya naik menjadi ketua dari Divisi Dua.Keesokan harinya, di aula Aliansi Wulin, rapat besar diadakan untuk membahas penyerangan ke Benua Manusia. Para Tetua dari berba
“Heh! Bahkan serangan sekuat itu tidak mendaratkan banyak luka padamu, Mo Yue!” ucap Hao Tian sambil melihat seseorang yang melayang di udara dengan pakaian lusuh.“Teknik yang sangat hebat. Petirnya bahkan mengandung Petir Tribulasi yang sangat kuat. Bagaimana caranya dia bisa mengkultivasi Petir Tribulasi sekuat itu?” gumam Mo Yue, penuh keingintahuan. Karena serangan itu, beberapa bagian tubuhnya terbakar. Lukanya akan jauh lebih parah jika Teknik Heavenly Demon Divine Art tidak melindunginya.“Kau sudah sekuat ini padahal baru saja menerobos ke Divine Realm. Kau memang orang yang bisa bersaing denganku di puncak Benua Wulin, Hao Tian,” ucap Mo Yue.“Masih bisa sombong setelah hampir tidak bisa menahan seranganku? Lebih baik kau ucapkan itu setelah kau mengalahkanku, Mo Yue,” balas Hao Tian. Dia mulai menyalurkan lebih banyak energi sampai menjadi kobaran api yang naik ke langit.Nine Yang Divine Art!Golden Crow Sage Incarnation!Kobaran api berubah bentuk menjadi sosok berwajah t
“Akhirnya kita bertarung lagi, Tuan Muda Mo Yue,” ucap Hao Tian sambil tersenyum.“Benar. Aku tidak sabar untuk merasakan kekuatanmu setelah kau menerobos ke Divine Realm,” balas Mo Yue.“Mari kita saksikan bersama pertarungan final antara Hao Tian dan Mo Yue, yang keduanya berasal dari Kultus Divine Heavenly Demon! Pertarungan ini akan menentukan peringkat nomor satu Heavenly Sword Division dan juga pemuda berbakat terbaik Benua Wulin!” seru pembawa acara dengan semangat yang semakin meningkat. Suara teriakan penonton pun lebih ramai dari sebelumnya. Ini adalah pertarungan puncak yang akan menentukan semuanya.“Ngomong-ngomong, kau sudah memulihkan energimu kan? Kalau tidak, jangan buat itu sebagai alasan saat kau kalah nanti,” tanya Hao Tian.“Omong kosong. Kenapa kau tidak rasakan saja langsung?” ucap Mo Yue sambil memulai gerakan pertamanya.BUMM!Mo Yue menyelimuti tubuhnya api hitam sebelum menerjang Hao Tian. Sementara itu api berkobar di tubuh Hao Tian dan sayap Phoenix muncul
“Aku akan menunggumu di final, Mo Yue,” ucap Hao Tian ketika melewati Mo Yue. Qin Yixue memang sangat kuat di antara Ahli Ranah Divine Sea lainnya, tapi dia dapat memperkirakan kalau kekuatan Mo Yue ada di puncak Ranah Divine Sea. Walaupun pertarungannya akan sengit, Mo Yue akan keluar sebagai pemenang di akhir.“Semangat, Kak Yixue!” seru Hao Tian pada Qin Yixue sebelum meninggalkan arena. Bagaimana pun Qin Yixue adalah Kakak Seniornya, dia setidaknya harus menyemangatinya.“Bahkan adikku lebih mendukungmu, itu membuatku sedih,” ucap Qin Yixue sambil menghela nafas.“Dia memiliki mata yang tajam,” ucap Mo Yue.“Ya, aku juga sadar diri tidak bisa mengalahkanmu. Tapi aku tidak boleh menyerah dengan mudah di depan adik-adikku. Aku akan mengerahkan semuanya, Tuan Muda Mo Yue!” seru Qin Yixue sambil melepas auranya yang mengeluarkan auman naga.Energi ungu yang besar berkumpul di kedua tangannya dan membentuk dua kepala naga. Qin Yixue memasang kuda-kudanya dan melesat ke arah Mo Yue. Di
Setelah kembali ke kamarnya, Hao Tian beristirahat sejenak sebelum berkultivasi dan memulihkan energinya. Dia tidak kehabisan banyak energi, jadi Hao Tian bisa dengan cepat memulihkannya. Lagipula Hao Tian memiliki energi yang sangat melimpah, kehilangan sedikit energi saja tidak akan berpengaruh banyak padanya.Hao Tian pergi keluar untuk mencari udara segar. Saat sampai di taman, dia melihat seorang wanita yang sangat cantik dengan pakaian berwarna merah muda, itu wanita yang dia kenal. Walaupun tampak dingin, dia terlihat sangat bersinar di bawah sinar bulan. Tapi dua orang di depannya sangat mengganggu pemandangan. Mereka pasti dengan tidak tahu malunya mengganggu wanita itu.“Halo. Kenapa wanita cantik sepertimu minum teh sendirian disini? Biar aku temani,” ucap seorang pria gendut. Dia tidak menyangka kultus yang biasanya hanya berisi orang-orang berwajah pucat dan dingin akan memiliki wanita secantik ini.“Wanita, kau harusnya bersyukur bisa ditemani oleh Tuan Muda Zhu. Dia ada
Li Zhenwu memenangkan pertarungan melawan Feng Zhuxian. Dilanjutkan dengan pertarungan selanjutnya, yaitu murid terkuat Kuil Shaolin Wu Daotian melawan jenius nomor satu Benua Wulin sekaligus Tuan Muda Kultus Divine Heavenly Demon Mo Yue.Mo Yue maju ke arena dengan langkah tenang dan wajah yang selalu terlihat dingin. Setiap langkah kakinya terasa memiliki tekanan yang menggetarkan hati setiap orang yang melihatnya. Auranya yang dingin dapat dirasakan dengan jelas. Tapi keberadaannya selalu ditemani dengan sorakan penggemar dan pengagum, entah karena kekuatan ataupun wajah tampannya.Di sisi lain, seorang biksu dengan kepala botak dan jubah emas naik ke arena dengan memiringkan telapak tangan di depan dadanya. Tasbih melingkari telapak tangannya. Senyum di wajahnya tidak pernah hilang, seakan kebaikan akan selalu datang darinya.Kedua orang ini seakan datang dari dunia yang berkebalikan, cahaya dan kegelapan.“Amithaba. Tolong beri biksu muda ini pencerahan, Tuan Muda Mo Yue,” Wu Dao