Share

4 - Hao Tian vs Hai Rong

“Adik Tian, tinju tidak punya mata. Jadi, jangan salahkan aku jika kau terluka,” ucap Hai Rong.

“Kakak Hai Rong, kita adalah Kultivator, luka adalah hal yang harus dilalui untuk menjadi kuat,” ucap Hao Tian.

“Haha, aku suka itu. Kalau begitu mari kita mulai saja,” ucap Hai Rong, yang kemudian mengeluarkan Qi pada kedua tangannya.

“Baiklah.” Hao Tian juga mengeluarkan Qi-nya yang berbentuk menjadi api yang membara melingkari tubuhnya. Api itu sangat panas, sampai merubah atmosfir disekitarnya dari dingin menjadi panas.

Semua orang yang ada di Arena Pertarungan itu, Para Senior dan Ketua Sekte, terkejut ketika merasakan hawa panas yang berasal dari api yang mengelilingi Hao Tian. Atmosfir di Sekte Demoness itu dipenuhi dengan Energi Yin yang bersifat dingin, tapi api Hao Tian benar-benar membuatnya menjadi panas. Meskipun hanya di sekitar Arena Pertarungan, itu sudah sangat kuat untuk bisa merubah lingkungan Energi Yin manjadi panas.

Bummm!

Hai Rong memasang kuda-kuda dan Energi Yin yang sangat kuat keluar dari tubuhnya. Energi Yin ini terasa kasar dan sangat kuat. Sepertinya Energi Yin ini berasal dari Teknik Kultivasinya.

“Pertarungan yang sesungguhnya itu hanya menggunakan tangan kosong, benarkan Hao Tian?” seru Hai Rong.

“Benar, Kakak Hai Rong. Tapi maaf, tanganku tidak benar-benar kosong,” seru Hao Tian sembari menembakkan bola api yang besar dengan kedua tangannya.

“Hmph! Serangan yang remeh!” Hai Rong menerjang ke depan dan membelah bola api yang besar itu dengan tangan kanannya.

Bummm!

Whoosh!

Begitu bola api terbelah dua dan meledak, Hao Tian muncul di balik ledakan dan melayangkan tinju berapinya.

Hai Rong yang telah bersiap akan serangan kejutannya melayangkan tinjunya dan suara berdebum yang keras tercipta ketika tinju keduanya pun bertemu.

Hao Tian memutar tubuhnya dan melayangkan kakinya dan menjatuhkannya ke arah kepala Hai Rong. Serangannya terlihat seperti kapak yang akan membelah kayu. Namun, kapak yang ini memiliki api panas yang membara di ujungnya.

“Seperti biasa, gerakanmu sangat lincah. Aku suka itu, Adik Tian! Tapi itu masih tidak cukup,” seru Hai Rong ketika melihat gerakan Hao Tian.

“Tentu saja, aku tahu itu,” ucap Hao Tian. Begitu serangannya berhasil dihindari, kakinya menyerang ke arah lain dengan api yang membara. Setiap serangan Hao Tian dipenuhi dengan api yang membara saat ini dan itu membuat Hai Rong semakin merepotkan.

Haaa!

Hao Tian memukul dengan mengerahkan lebih banyak kekuatan pada tinju dan apinya. Melihat serangan kuatnya, Hai Rong hanya bisa menyilangkan kedua tangannya untuk menahannya.

Whooshh!

Bummm!

Keukk!

Serangan Hao Tian yang sangat kuat berhasil melemparkan Hai Rong ke Arena Pertarungan sampai menghancurkan arena. Tidak berhenti sampai disitu, api yang sangat besar menyerangnya dari langit. Arena Pertarungan dipenuhi dengan api yang membara.

Semua orang tercengang melihat kekuatan yang dimiliki Hao Tian. Mereka tidak menyangka jika dia akan menjadi sekuat ini setelah fokus berkultivasi selama beberapa bulan ini.

Hai Rong adalah seorang Ahli Ranah Martial Emperor Tahap Akhir yang sangat kuat. Sedangkan Hao Tian hanya ada di Ranah Martial King Tahap Menengah, mereka tidak menyangka jika Hao Tian bisa mengalahkannya dengan cukup mudah.

Di dunia ini Ranah Kultivasi dibagi menjadi 6 Ranah, mulai dari Ranah Houtian, Ranah Xiantian, Ranah Martial King, Ranah Martial Emperor, Ranah Martial Saint, dan Divine Realm.

Ranah Houtian dan Ranah Xiantian memiliki 9 ranah kecil di dalamnya. Ranah Martial King, Ranah Martial Emperor dan Ranah Martial Saint memiliki tiga tingkatan, yaitu Tahap Awal, Tahap Menengah, dan Tahap Akhir. Sedangkan Divine Realm memiliki tiga Ranah di dalamnya, yaitu Ranah Divine Sea, Ranah Divine Domain, dan Ranah Divine God.

“Hahaha! Pukulanmu sangat kuat, Adik Tian!” Suara tawa yang besar keluar dari ledakan, bersamaan dengan seorang wanita berambut merah pendek. Bajunya sedikit terbakar karena serangan api Hao Tian, yang membuatnya memperlihatkan kulit halus dan bentuk tubuh yang cukup berotot tapi menawan. “Tapi aku tidak menyangka kemesumanmu keluar disaat seperti ini.”

“Bukan begitu, Kakak Hai Rong. Aku hanya ingin melihat wajah asli kakakku saja, bukankah tidak masalah jika seorang adik penasaran akan kakaknya,” ucap Hao Tian sambil tersenyum kecil.

“Hmph!” Hai Rong mengeluarkan kain dan menutupi tubuhnya. Lalu dia melambaikan tangannya pada para senior, “aku tidak membawa baju, jadi aku akan kembali duluan.”

“Tidak, Hai Rong. Langsung kembali ke Aula setelah mengenakan bajumu. Masih ada hal yang ingin aku bahas, tentang Kompetisi Nine Nether dan para pemuda berbakat yang perlu di waspadai,” ucap Ketua Sekte.

“Baiklah,” ucap Hai Rong sambil meninggalkan Arena Pertarungan.

Kemudian, mereka kembali ke Aula Ketua Sekte dan melanjutkan rapat mereka, tentang Kompetisi Nine Nether.

“Di Kompetisi Nine Nether nanti akan ada mode yang membuat kalian berpencar, yang mana membuat kalian harus mengandalkan kemampuan kalian sendiri. Jadi ada beberapa orang yang perlu kalian waspadai ketika bertemu dengannya. Dalam perhitunganku, setidaknya 10 orang,” ucap Ketua Sekte.

Ketua Sekte menyebutkan 10 orang yang perlu diwaspadai di Kompetisi Nine Nether.  Mereka adalah Gui Zheng dari Klan Gui, Hui Jie dari Sekte Dark Profound, Jiang Er dari Sekte Deathly Sword, Gu Bei dari Slave Mansion, Ren Ling dari Sekte Jade Venom, Yong Zhen dari Demons Gate, Xi Shiyue dari Five Poison Valley, Leng Guang dari Kultus Demon God, dan Mo Wujiang dari Kultus Demon God.

Kesembilan orang tersebut merupakan pemuda berbakat dari Nine Nether. Satu lainnya adalah yang paling mengejutkan karena dia bukan berasal dari salah satu Nine Nether namun dia memiliki kekuatan yang setara dengan para pemuda paling berbakat di Nine Nether, dia adalah Hua Yin dari Sekte Moon Flower.

“Jika kalian menemukan salah satu dari mereka ketika sendirian, lebih baik segera bersembunyi atau hindari dia. Ini adalah keadaan paling rapuh kita, jadi jangan anggap remeh Kompetisi Nine Nether. Jika satu orang saja tumbang di Kompetisi Nine Nether, mungkin itu akan menjadi akhir bagi Sekte Demoness,” ucap Ketua Sekte.

“Karena Hao Tian sudah membuktikan kekuatannya, dia akan mengikuti Kompetisi Nine Nether, mengisi kursi kosong yang seharusnya diisi Kakak Senior Kedua kalian,” lanjut Ketua Sekte. Meskipun Sekte Demoness adalah sekte khusus wanita, tidak ada aturan kompetisi yang tidak memperbolehkan mereka mengikutsertakan seorang lelaki di Sekte khusus wanita, jadi tidak akan masalah Hao Tian mengikutinya.

Orang-orang yang berkumpul hari ini adalah yang terkuat diantara murid Sekte Demoness yang lainnya. Tapi masih ada dua orang yang lebih kuat dari mereka. Salah satunya adalah yang dibicarakan Ketua Sekte, yang merupakan kakak kedua mereka, Qin Yixue. Satu lainnya adalah kakak pertama sekaligus yang terkuat diantara semua murid Sekte Demoness, dia juga merupakan salah satu dari yang terkuat diantara para pemuda Nine Nether, Li Ningxuan.

“Baiklah, kupikir sudah cukup. Kita akan berkumpul kembali sebelum berangkat ke lokasi Kompetisi Nine Nether,” ucap Ketua Sekte. Kemudian, semua orang berdiri dan mulai meninggalkan Aula Ketua Sekte.

“Hao Tian, tetaplah disini,” ucap Ketua Sekte. Hao Tian yang sudah ingin pergi berbalik dan menghampiri Ketua Sekte. Sepertinya akan ada hal penting untuk dibicarakkan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status