Knock! Knock! Knock!
“Hao Tian, apa kau ada di dalam? Ketua Sekte memanggilmu”
Seorang wanita cantik mengetuk-ngetuk pintu rumah kecil di tempat paling sudut Sekte.
Brakk!
Seorang pemuda berusia 15 tahun membuka pintu. Pemuda itu memiliki kulit coklat, wajah yang tampan, dan mata tajam yang menawan. “Aku sedang berkultivasi, ada apa Ketua Sekte mencariku?”
“Aku juga tidak tahu. Kau harus menemuinya untuk mencari tahu,” ucap wanita cantik itu.
“Baiklah, aku akan pergi menemuinya,” ucap si pemuda.
Kemudian pemuda itu pergi menuju Kediaman Ketua Sekte. Di sepanjang jalan, dia banyak disapa oleh anggota sekte yang semuanya merupakan perempuan dengan paras wajah yang cantik.
“Berapa kalipun aku melihatnya, Sekte Demoness memang luar biasa,” gumamnya sembari tersenyum hangat pada setiap perempuan yang menyapanya.
“Hao Tian, apa matamu memang setajam itu saat menatap para wanita?” ucap seorang wanita berambut hitam dengan pakaian merah dan hitam yang anggun.
“Bukan begitu, Senior Yin Mei. Aku hanya membalas sapaan mereka,” ucap pemuda yang dipanggil Hao Tian.
“Ya, aku tahu. Tapi ketampananmu itu mungkin bisa membuat mereka sakit hati,” ucap Senior Yin Mei.
“Apa itu juga berlaku untuk Senior Yin Mei?” tanya Hao Tian.
Ptakk!
“Dasar bocah kecil, beraninya kau menggoda Senior-mu!” ucap Senior Yin Mei setelah memukul kepalanya. Hao Tian hanya bisa tertawa sambil mengusap kepalanya yang dipukul.
“Sebaiknya kita cepat pergi ke Kediaman Ketua Sekte. Mungkin ada hal penting yang ingin dibicarakan, karena sepertinya bukan hanya kita yang dipanggil Ketua Sekte,” ucapnya sambil melihat Senior lain yang juga pergi ke arah Kediaman Ketua Sekte.
Beberapa saat kemudian, Hao Tian dan Senior Yin Mei memasuki sebuah bangunan merah besar dengan gerbang yang besar pula. Senior Yin Mei membuka gerbang tersebut. Di dalamnya sudah ada beberapa orang yang duduk di kursi yang melingkar dengan meja bulat di tengahnya.
“Kalian terlambat, Yin Mei, Hao Tian,” ucap seorang wanita dengan rambut putih dan mata biru yang dingin. Wajah secantik dan sehalus giok membuat pesonanya menjadi sangat mematikan bagi para pria, begitu juga Hao Tian.
Tatapan Hao Tian benar-benar terkunci pada wanita yang duduk di kursi sofa panjang itu. Sepanjang hidupnya, selain ibunya, dia adalah wanita yang memiliki kecantikan seorang dewi.
Bugh!
Senior Yin Mei dengan kesal menghajar perutnya.
“Aww! Apa yang kau lakukan?” tanya Hao Tian sambil mengusap perutnya.
“Apa kau serius masih ingin menatapnya seperti itu ketika Para Senior menatap kita dengan tajam?” ucap Yin Mei dengan kesal.
“Hmm?” Setelah Senior Yin Mei mengatakannya, dia melihat Para Senior yang sedang menatapnya dengan wajah serius.
“Halo, Para Senior Cantik. Kenapa kalian menatapku dengan sangat serius begitu? Apa karena ketampananku?” ucap Hao Tian sambil tersenyum, membuat beberapa dari mereka tersenyum, termakan oleh ketampanannya.
“Hao Tian, duduklah. Kita akan memulai rapat untuk Kompetisi Nine Nether,” ucap wanita itu.
“Baik, Ketua Sekte.”
Kemudian, Hao Tian dan Yin Mei duduk.
Di Dunia Manusia, manusia dibagi menjadi dua sisi, ortodoks atau putih dan unortodoks atau hitam. Di sisi putih, ada yang namanya Nine Heaven dan di sisi hitam ada yang namanya Nine Nether. Nine Heaven dan Nine Nether adalah sembilan kekuatan terkuat dari masing-masing sisi.
Kompetisi Nine Nether adalah kompetisi maha besar yang bertujuan untuk menentukan peringkat dari Nine Nether. Kompetisi ini diadakan setiap 10 tahun sekali. Keuntungan dari kompetisi ini sangat besar. Jika satu pihak mendapatkan peringkat teratas, mereka akan mendapatkan sumber daya yang sangat berlimpah hingga bisa membuat tingkat kekuatan mereka meningkat dengan pesat. Sebaliknya untuk pihak yang mendapatkan peringkat 9, mereka akan memiliki sumber daya yang paling sedikit.
First Nether adalah peringkat terbawah dari Nine Nether dan Ninth Nether adalah peringkat teratas dari Nine Nether.
Selain itu, hal lain yang sangat dinantikan orang-orang adalah pertarungan yang memperebutkan kursi Nine Nether. Sekte yang bukan Nine Nether bisa menantang salah satu dari Nine Nether. Jika mereka menang, mereka akan menggantikan posisi Nine Nether yang mereka tantang. Tapi jika tidak, seluruh sekte mereka akan ada dibawah Nine Nether yang mengalahkan mereka tersebut.
“Sekte Demoness kita adalah peringkat terendah dari Nine Nether. Di Kompetisi Nine Nether, akan ada banyak sekte yang memperebutkan Kursi First Nether kita. Selain itu, Nine Nether yang lain juga ingin menjatuhkan dan mengeluarkan kita dari Nine Nether karena kekuatan kita yang melemah. Tekanan yang diberikan Kompetisi Nine Nether nanti akan sangat berat bagi Sekte Demoness kita. Jika kita tidak cukup kuat, kursi Nine Heaven akan lepas dari Sekte Demoness dan mungkin itu akan menjadi akhir dari Sekte Demoness,” ucap wanita itu, Ketua Sekte, dengan serius.
“Ketua Sekte, jika aku ikut, akan kupastikan Sekte Demoness tidak akan dijatuhkan atau bahkan mungkin saja aku bisa menaikkan peringkat kita,” ucap Hao Tian.
Ucapan Hao Tian membuat semua orang menoleh padanya dan menatapnya dengan serius. Mereka tidak menganggap ucapan Hao Tian sebagai candaan, tapi Hao Tian memang memiliki kualifikasi tersebut. Mereka mengenal Hao Tian sejak dia masih berumur 10 tahun dan sudah 5 tahun berlalu. Mereka sangat mengenal Hao Tian, khususnya Ketua Sekte. Sejak awal dia berkultivasi, mereka menyadari bahwa Hao Tian adalah seorang jenius kultivasi.
Tapi ada hal yang membuat perkembangannya tertahan, yaitu lingkungan. Sekte Demoness adalah Sekte yang menggunakan Atribut Yin untuk berkultivasi. Jadi lingkungan Sekte Demoness dipenuhi dengan Energi Yin. Sedangkan Hao Tian memiliki tubuh spesial dengan Atribut Yang, tempat dengan Atribut Yin seperti Sekte Demoness tidak cocok untuknya. Tapi dia berkultivasi dengan material yang memiliki Atribut Yang, walaupun tidak terlalu baik. Meski begitu, dalam waktu 5 tahun ini, kekuatan Hao Tian naik dengan sangat pesat.
“Adik Hao Tian, apa kau serius dengan apa yang kau ucapkan?” tanya seorang wanita dengan rambut hitam yang diikat.
“Aku memang suka bercanda. Tapi aku tidak akan bercanda jika menyangkut tentang Sekte. Aku yakin kalian semua tahu tentang hal ini,” ucap Hao Tian dengan serius.
“Aku percaya dengan ucapanmu. Tapi kenapa kita tidak bertarung juga untuk meyakinkan semua orang, Adik Tian?” ucap seorang wanita dengan rambut merah pendek sebahu. Dia menatap Hao Tian dengan seringai dan niat bertarung yang tinggi.
“Bukankah kau hanya membuat alasan untuk bisa bertarung dengannya, Hai Rong?” ucap seorang gadis pendek berambut perak.
“Kenapa, Senior Gu Xin? Apa kau ingin menggantikannya untuk bertarung denganku?” tanya wanita berambut merah pendek itu, yang dipanggil Hai Rong.
“Cukup,” ucap Ketua Sekte, yang membuat Hai Rong dan gadis berambut perak itu diam.
“Pertarungan itu ide yang bagus, Hai Rong. Aku mengizinkannya,” ucap Ketua Sekte.
“Bagus! Kau harus bersiap, Adik Tian. Aku tidak akan menahan diri walaupun melawan adikku sendiri,” ucap Hai Rong sambil menyeringai, niat bertarungnya menyebar ke seluruh ruangan.
“Itulah yang aku harapkan.”
Hao Tian tersenyum kecil.
Pertandingan selanjutnya adalah Qin Yixue melawan Tang Shiyue. Mereka berdua berada di ranah yang berbeda. Qin Yixue adalah seorang ahli Ranah Divine Sea yang sangat kuat, yang mungkin saja bisa setara atau bahkan lebih kuat dari Mo Yue. Sedangkan Tang Shiyue hanya ada di Tahap Puncak Ranah Martial Saint. Perbedaan antara keduanya bagaikan langit dan bumi. Namun, Tang Shiyue tidak ingin menyerah sebelum bertarung, dia ingin menjadikan ini sebagai pembelajaran.Ini akan menjadi pertarungan yang menarik. Di satu sisi, Hao Tian belum pernah melihat kekuatan Qin Yixue secara jelas. Bersama Li Ningxuan, Qin Yixue menjadi dua murid terkuat Sekte Demoness yang tidak bisa digoyahkan oleh siapapun. Bahkan di Benua Wulin, mungkin hanya Mo Yue yang bisa mengalahkan Qin Yixue. Di sisi lain, Hao Tian penasaran dengan perkembangan Tang Shiyue. Dulu dia dijuluki sebagai salah satu yang terkuat di Benua Manusia. Perubahan apa yang terjadi pada Tang Shiyue setelah dia menjadi anggota Klan Tang?“Kuden
Ronde kedua berjalan dengan cepat seperti halnya pertarungan Hao Tian. Semua orang yang lolos itu memiliki kekuatan yang jauh melebihi lawannya. Mereka juga merupakan orang-orang yang Hao Tian kenal dan perhatikan sebelumnya. Orang-orang yang memenangkan ronde kedua diantaranya adalah Hua Yin yang akan melawan Hao Tian di ronde ketiga, Qin Yixue akan melawan Tang Shiyue, Ling Zhenwu akan melawan Feng Zhuxian, kemudian Wu Daotian akan melawan Mo Yue.Setelah waktu istirahat berakhir, ronde ketiga pun segera dimulai. Ronde ketiga diawali dengan pertarungan antara Hao Tian melawan Hua Yin. Hua Yin masih sama seperti dulu, cantik dan menawan. Dia naik ke arena dengan membawa sebuah pedang. “Hao Tian, sepertinya perjalananmu ke Thunder Storm Valley membuahkan hasil,” ucap Hua Yin. Dia selalu dikejutkan oleh kekuatan yang Hao Tian tampilkan, entah itu dulu saat masih di Benua Manusia ataupun sekarang. Bahkan sekarang kekuatannya menjadi jauh lebih kuat sampai bisa setara dengan Mo Yue yang
Petir-petir kecil yang saling terhubung dan tersebar mengirim ratusan Lightning Strike pada satu target yang sama, Song Yizu. Ledakkan besar pun tak terelakkan. Ini adalah jurus yang baru saja terpikirkan Hao Tian, dia tidak menyangka akan menjadi sekejam ini. Apa Song Yizu baik-baik saja?Tidak lama setelah ledakan, Song Yizu keluar dari asap ledakan dengan luka bakar di beberapa bagian tubuhnya. Dia mengeluarkan sebuah senjata berupa tombak dengan ujung yang sangat tajam. Kemudian dia melompat mendekati Hao Tian sambil menghunuskan tombaknya. Belum sampai di dekat Hao Tian, tombak itu menembakkan petir ungu dari ujung pisaunya yang mengarah langsung pada Hao Tian.Hao Tian mampu menghindari serangan itu dengan mudah. Tapi dia terkejut karena yang datang setelahnya adalah Song Yizu sendiri. Sepertinya dia memutuskan untuk melakukan pertarungan jarak dekat. Lagipula Hao Tian bisa dibilang sebagai petarung jarak jauh karena teknik yang dia miliki. Tapi sayangnya untuk Song Yizu karena
Beberapa hari kemudian, para kultivator muda yang telah bergabung dengan Heavenly Sword Division berkumpul di arena Aliansi Wulin untuk melakukan pertarungan peringkat. Seluruh anggota Heavenly Sword Division berjumlah 30 orang. Pertarungan ini bukan hanya menentukan peringkat diantara ketiga puluh orang, tapi juga menentukan pembagian tim. Peringkat 1 sampai 10 akan menjadi Divisi Satu, peringkat 11 sampai 20 akan menjadi Divisi Dua, dan peringkat 21 sampai 30 akan menjadi Divisi Tiga. “Baiklah, mari kita mulai!” seru seorang Tetua Aliansi Wulin. Dia ditugaskan untuk membawa acara pertarungan ini.“Peraturannya sederhana, pertarungan ini akan menggunakan sistem gugur. Setiap peserta yang kalah tidak bisa melaju ke pertarungan selanjutnya. Tapi di akhir pertarungan nanti, setiap peserta yang tidak puas dengan hasilnya akan diizinkan untuk melakukan satu tantangan pada siapapun. Tapi tantangannya hanya terbatas pada satu kali kesempatan, karena itu pilihlah dengan bijak untuk mendapat
“Apa? Maksudmu Lord Heavenly Demon?” tanya Hao Tian dengan ragu. Bagaimana bisa dia mendatangi Lord Kultus Divine Heavenly Demon, ahli terkuat Benua Wulin, hanya untuk menanyakan masalah pribadinya?Walaupun dia mengatakan hal itu, pada akhirnya dia tetap pergi ke Heavenly Demon Palace untuk bertemu dengan Lord Kultus. Jika apa yang dikatakan Tetua Zhuge benar adanya, maka mungkin saja Lord Kultus bersedia memberinya beberapa informasi tentang kakeknya. Ini akan menjadi pertemuan pertama Hao Tian dengan Lord Kultus yang dikenal sebagai ahli terkuat Benua Wulin. Ini membuatnya sedikit gugup.“Kau dipersilahkan untuk masuk,” ucap penjaga Heavenly Demon Palace sambil membuka pintu. Lalu Hao Tian melangkah masuk dengan percaya diri, walaupun sedikit gugup.Hao Tian tidak sempat memerhatikan sekitarnya karena matanya langsung tertuju ke arah depan. Di ujung ruangan yang luas itu terdapat sebuah singgasana berukirkan naga. Ada seseorang yang duduk di atasnya. Begitu mendekat, Hao Tian bisa
Assassin King diganti jadi Death King---------------------------------------------Setelah melewati ketiga tes, Hao Tian dinyatakan lolos dan resmi menjadi anggota Heavenly Sword Division. Masih ada beberapa hari lagi sebelum hari yang ditentukan untuk memulai peperangan. Hao Tian harus kembali ke kultus dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang Blacklash Continent dan Dark Monastery. Selain itu, dia juga harus mendapatkan beberapa informasi tentang keadaan di Benua Nightstar saat ini. Karena mereka juga target dari peperangan, maka Hao Tian akan sekalian membalaskan dendamnya. Hao Tian tidak akan pernah melupakan hari dimana Aliansi Nightstar memburu keluarganya, yang berakhir dengan keruntuhan Keluarga Hao dan kematian kedua orang tuanya. Dia selalu memendam amarah terbesarnya selama bertahun-tahun. Karena sekarang dia memiliki kekuatan dan waktu yang pas, dia harus menuntaskan dendam ini.Hao Tian dan kelompok Kultus Divine Heavenly Demon kembali ke kultus. Pada akhirny
“Ini Bakat Putih, bakat tertinggi!” seru dua Tetua di samping Martial King Ji Tian. Mereka tidak menyangka akan melihat Bakat Putih disini. Mo Yue yang dikenal sebagai pemuda paling berbakat Benua Wulin saja hanya memiliki Bakat Ungu. Tidak ada yang terdeteksi sebagai pemilik Bakat Putih selama ratusan tahun. Martial King Ji Tian pun ikut terkejut melihatnya. Dia juga tidak pernah melihat seseorang dengan Bakat Putih seumur hidupnya. Patas saja bocah ini sudah menerobos ke Divine Realm di usianya yang belum sampai 20 tahun, ini menjadi masuk akal karena dia memiliki Bakat Putih. Tapi kemudian dia menenangkan dirinya. Bakat hanyalah nilai tambah pada seorang kultivator. Setinggi apapun bakatnya, kalau dia tidak bisa menggunakannya dengan baik maka akan sia-sia.“Bakat Putih memang sangat langka. Hao Tian, perlihatkan padaku kalau kau bisa menggunakan bakatmu itu dengan baik,” ucap Martial King Ji Tian.Hao Tian yang mengerti dengan ucapannya segera mengangguk dan mengalirkan energiny
“Martial King Ji Tian!”Hao Tian dan Mo Yue segera menarik kembali aura mereka saat Martial King Ji Tian keluar dari paviliun. Mereka mendekat dan memberi salam padanya.“Hao Tian, Kultus Divine Heavenly Demon memberi salam pada sang Martial King Ji Tian!” seru Hao Tian dengan semangat sambil mengangguk penuh hormat. Dia adalah seseorang yang pantas untuk diberi hormat.“Mo Yue, Kultus Divine Heavenly Demon memberi salam,” ucap Mo Yue dengan nada dingin seperti biasanya. Inilah sifat yang selalu diperlihatkan Mo Yue, bukan sifat bersemangat saat bertemu dengan Hao Tian seperti tadi.“Hmm. Sungguh sulit dipercaya dua orang jenius seperti kalian ada di satu sekte yang sama,” ucap Martial King Ji Tian sambil memperhatikan Hao Tian dan Mo Yue. Mo Yue selalu memegang posisi pertama di generasi muda sebagai orang paling kuat dan berbakat. Kekuatannya saat ini sudah setara dengan para tetua sekte, seperti yang diharapkan dari Tuan Muda Kultus Divine Heavenly Demon. Tapi kemudian dia melihat
Awan gelap yang berkumpul menutupi langit dan menghalangi cahaya bulan. Seekor makhluk yang terbuat dari petir seakan berenang di antara awan gelap itu, meraung dengan keras dari langit. Saat Hao Tian menurunkan tangannya sebagai isyarat, seekor naga petir raksasa turun dari langit dengan suara auman yang keras dan petir yang menggelegar. Naga petir raksasa itu langsung menghantam menara api. Lalu menara api meningkatkan kekuatannya, membuat serangan yang kuat jadi jauh lebih mengerikan!“ARGHHHH!!”Suara teriakan keras yang mengerikan terdengar dengan jelas dari dalam menara api, sudah pasti itu suara Yang Sha. Teriakannya seakan bisa membuat seseorang yang mendengarnya merasakan rasa sakit yang dia alami. Hui Qi pun sampai terkejut mendengarnya, membayangkan rasa sakit yang diderita Yang Sha walaupun memiliki tubuh sekuat itu. Itu hanya berarti kalau serangan Hao Tian sangat kuat sampai bisa menembus tubuh kokoh Yang Sha dengan mudah.Naga Petir yang turun kali ini cukup mirip denga