Share

3 - Sekte Demoness

Knock! Knock! Knock!

“Hao Tian, apa kau ada di dalam? Ketua Sekte memanggilmu”

Seorang wanita cantik mengetuk-ngetuk pintu rumah kecil di tempat paling sudut Sekte.

Brakk!

Seorang pemuda berusia 15 tahun membuka pintu. Pemuda itu memiliki kulit coklat, wajah yang tampan, dan mata tajam yang menawan. “Aku sedang berkultivasi, ada apa Ketua Sekte mencariku?”

“Aku juga tidak tahu. Kau harus menemuinya untuk mencari tahu,” ucap wanita cantik itu.

“Baiklah, aku akan pergi menemuinya,” ucap si pemuda.

Kemudian pemuda itu pergi menuju Kediaman Ketua Sekte. Di sepanjang jalan, dia banyak disapa oleh anggota sekte yang semuanya merupakan perempuan dengan paras wajah yang cantik.

“Berapa kalipun aku melihatnya, Sekte Demoness memang luar biasa,” gumamnya sembari tersenyum hangat pada setiap perempuan yang menyapanya.

“Hao Tian, apa matamu memang setajam itu saat menatap para wanita?” ucap seorang wanita berambut hitam dengan pakaian merah dan hitam yang anggun.

“Bukan begitu, Senior Yin Mei. Aku hanya membalas sapaan mereka,” ucap pemuda yang dipanggil Hao Tian.

“Ya, aku tahu. Tapi ketampananmu itu mungkin bisa membuat mereka sakit hati,” ucap Senior Yin Mei.

“Apa itu juga berlaku untuk Senior Yin Mei?” tanya Hao Tian.

Ptakk!

“Dasar bocah kecil, beraninya kau menggoda Senior-mu!” ucap Senior Yin Mei setelah memukul kepalanya. Hao Tian hanya bisa tertawa sambil mengusap kepalanya yang dipukul.

“Sebaiknya kita cepat pergi ke Kediaman Ketua Sekte. Mungkin ada hal penting yang ingin dibicarakan, karena sepertinya bukan hanya kita yang dipanggil Ketua Sekte,” ucapnya sambil melihat Senior lain yang juga pergi ke arah Kediaman Ketua Sekte.

Beberapa saat kemudian, Hao Tian dan Senior Yin Mei memasuki sebuah bangunan merah besar dengan gerbang yang besar pula. Senior Yin Mei membuka gerbang tersebut. Di dalamnya sudah ada beberapa orang yang duduk di kursi yang melingkar dengan meja bulat di tengahnya.

“Kalian terlambat, Yin Mei, Hao Tian,” ucap seorang wanita dengan rambut putih dan mata biru yang dingin. Wajah secantik dan sehalus giok membuat pesonanya menjadi sangat mematikan bagi para pria, begitu juga Hao Tian.

Tatapan Hao Tian benar-benar terkunci pada wanita yang duduk di kursi sofa panjang itu. Sepanjang hidupnya, selain ibunya, dia adalah wanita yang memiliki kecantikan seorang dewi.

Bugh!

Senior Yin Mei dengan kesal menghajar perutnya.

“Aww! Apa yang kau lakukan?” tanya Hao Tian sambil mengusap perutnya.

“Apa kau serius masih ingin menatapnya seperti itu ketika Para Senior menatap kita dengan tajam?” ucap Yin Mei dengan kesal.

“Hmm?” Setelah Senior Yin Mei mengatakannya, dia melihat Para Senior yang sedang menatapnya dengan wajah serius.

“Halo, Para Senior Cantik. Kenapa kalian menatapku dengan sangat serius begitu? Apa karena ketampananku?” ucap Hao Tian sambil tersenyum, membuat beberapa dari mereka tersenyum, termakan oleh ketampanannya.

“Hao Tian, duduklah. Kita akan memulai rapat untuk Kompetisi Nine Nether,” ucap wanita itu.

“Baik, Ketua Sekte.”

Kemudian, Hao Tian dan Yin Mei duduk.

Di Dunia Manusia, manusia dibagi menjadi dua sisi, ortodoks atau putih dan unortodoks atau hitam. Di sisi putih, ada yang namanya Nine Heaven dan di sisi hitam ada yang namanya Nine Nether. Nine Heaven dan Nine Nether adalah sembilan kekuatan terkuat dari masing-masing sisi.

Kompetisi Nine Nether adalah kompetisi maha besar yang bertujuan untuk menentukan peringkat dari Nine Nether. Kompetisi ini diadakan setiap 10 tahun sekali. Keuntungan dari kompetisi ini sangat besar. Jika satu pihak mendapatkan peringkat teratas, mereka akan mendapatkan sumber daya yang sangat berlimpah hingga bisa membuat tingkat kekuatan mereka meningkat dengan pesat. Sebaliknya untuk pihak yang mendapatkan peringkat 9, mereka akan memiliki sumber daya yang paling sedikit.

First Nether adalah peringkat terbawah dari Nine Nether dan Ninth Nether adalah peringkat teratas dari Nine Nether.

Selain itu, hal lain yang sangat dinantikan orang-orang adalah pertarungan yang memperebutkan kursi Nine Nether. Sekte yang bukan Nine Nether bisa menantang salah satu dari Nine Nether. Jika mereka menang, mereka akan menggantikan posisi Nine Nether yang mereka tantang. Tapi jika tidak, seluruh sekte mereka akan ada dibawah Nine Nether yang mengalahkan mereka tersebut.

“Sekte Demoness kita adalah peringkat terendah dari Nine Nether. Di Kompetisi Nine Nether, akan ada banyak sekte yang memperebutkan Kursi First Nether kita. Selain itu, Nine Nether yang lain juga ingin menjatuhkan dan mengeluarkan kita dari Nine Nether karena kekuatan kita yang melemah. Tekanan yang diberikan Kompetisi Nine Nether nanti akan sangat berat bagi Sekte Demoness kita. Jika kita tidak cukup kuat, kursi Nine Heaven akan lepas dari Sekte Demoness dan mungkin itu akan menjadi akhir dari Sekte Demoness,” ucap wanita itu, Ketua Sekte, dengan serius.

“Ketua Sekte, jika aku ikut, akan kupastikan Sekte Demoness tidak akan dijatuhkan atau bahkan mungkin saja aku bisa menaikkan peringkat kita,” ucap Hao Tian.

Ucapan Hao Tian membuat semua orang menoleh padanya dan menatapnya dengan serius. Mereka tidak menganggap ucapan Hao Tian sebagai candaan, tapi Hao Tian memang memiliki kualifikasi tersebut. Mereka mengenal Hao Tian sejak dia masih berumur 10 tahun dan sudah 5 tahun berlalu. Mereka sangat mengenal Hao Tian, khususnya Ketua Sekte. Sejak awal dia berkultivasi, mereka menyadari bahwa Hao Tian adalah seorang jenius kultivasi.

Tapi ada hal yang membuat perkembangannya tertahan, yaitu lingkungan. Sekte Demoness adalah Sekte yang menggunakan Atribut Yin untuk berkultivasi. Jadi lingkungan Sekte Demoness dipenuhi dengan Energi Yin. Sedangkan Hao Tian memiliki tubuh spesial dengan Atribut Yang, tempat dengan Atribut Yin seperti Sekte Demoness tidak cocok untuknya. Tapi dia berkultivasi dengan material yang memiliki Atribut Yang, walaupun tidak terlalu baik. Meski begitu, dalam waktu 5 tahun ini, kekuatan Hao Tian naik dengan sangat pesat.

“Adik Hao Tian, apa kau serius dengan apa yang kau ucapkan?” tanya seorang wanita dengan rambut hitam yang diikat.

“Aku memang suka bercanda. Tapi aku tidak akan bercanda jika menyangkut tentang Sekte. Aku yakin kalian semua tahu tentang hal ini,” ucap Hao Tian dengan serius.

“Aku percaya dengan ucapanmu. Tapi kenapa kita tidak bertarung juga untuk meyakinkan semua orang, Adik Tian?” ucap seorang wanita dengan rambut merah pendek sebahu. Dia menatap Hao Tian dengan seringai dan niat bertarung yang tinggi.

“Bukankah kau hanya membuat alasan untuk bisa bertarung dengannya, Hai Rong?” ucap seorang gadis pendek berambut perak.

“Kenapa, Senior Gu Xin? Apa kau ingin menggantikannya untuk bertarung denganku?” tanya wanita berambut merah pendek itu, yang dipanggil Hai Rong.

“Cukup,” ucap Ketua Sekte, yang membuat Hai Rong dan gadis berambut perak itu diam.

“Pertarungan itu ide yang bagus, Hai Rong. Aku mengizinkannya,” ucap Ketua Sekte.

“Bagus! Kau harus bersiap, Adik Tian. Aku tidak akan menahan diri walaupun melawan adikku sendiri,” ucap Hai Rong sambil menyeringai, niat bertarungnya menyebar ke seluruh ruangan.

“Itulah yang aku harapkan.”

Hao Tian tersenyum kecil.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status