Bab 16. Danau merah kematian Dua pemuda sudah berada di kota 1000 tangga, Qin Chen memberitahu ayahnya kalau sekte tiga lantai dan sekte danau lotus sudah berangkat menuju markas perampok, saat itu juga ayah Qin meminta semua pasukan untuk segera berangkat menyusul sekte tiga lantai. Di alun-alun kota 1000 lantai 2000 pasukan berkumpul, Qin Chen diminta memimpin jalan menuju markas perampok merah."Ling, ayo!""Oke!" sahut Ling menaiki kuda hitamSemua orang mulai melakukan perjalanan, suara langkah kaki kuda menggema di kota 1000 tangga, semua pasukan mengambil jalur hutan untuk menuruni gunung. Sebelum pergi itu Ling sudah mengambil dua buah belati yang diperbaiki di pandai besi, belati diselimuti energi kabut asap berwarna hitam, ketajaman dua buah pisau sudah tidak diragukan lagi karena pernah digunakan oleh immortal Ling Fan. —-------Semua sekte sudah mengintai danau yang menjadi persembunyian semua kelompok perampok merah, Tetua Qin Yang meminta semua murid sekte untuk mengep
Bab 17. Sekutu Perampok MerahDi tengah hutan, rombongan keluarga Qin berkuda menuju markas perampok. Tidak lama setelah itu, Semua orang berhenti melihat banyak pasukan dari keluarga Wen menghadang jalan, pemimpin keluarga Qin menarik pedang melihat kehadiran orang-orang dari keluarga Wen. "Untuk apa kalian menghalangi jalan?" tanya Ayah Qin Chen"Tidak ada yang boleh melewati jalur ini, jangan memaksa kami untuk bertempur!" sahut salah satu prajurit"Hanya segerombolan semut ingin menghalangi kami.. lagi pula kalau bertempur tidak masalah!""Tutup mulutmu!"Qin Chen menarik pedangnya "Beraninya kau menghina ayahku!""Eh… bukannya tuan muda keluarga Qin sudah mati?"Qin Chen membuka topengnya "aku tidak mati, sekarang tidak akan aku biarkan kalian semua hidup!"Ling menahan Qin Chen "Tunggu dulu, kalau kita bertempur lalu bagaimana dengan pasukan sekte!"Qin Chen melihat ke arah ayahnya, sosok tua meminta Ling membawa setengah pasukan untuk membantu pertempuran di markas perampok,
Bab 18. Harta KarunTetua Qin Yang berhasil menghabisi salah satu petarung kuat dari pihak perampok, namun ia juga menerima beberapa luka serius dan harus memulihkan kondisi tubuh. Disisi lain semua anak buah perampok berhasil di habisi, kedatangan Ling dan pasukan keluarga Qin berhasil membalikkan keadaan. Sedangkan Tetua He masih bertarung melawan sosok yang menggunakan kekuatan iblis, Kong Yi mengamuk sejadi-jadinya. "Tetua… kami sudah berhasil menghabisi semua perampok merah!" ucap salah satu orang melihat tetua He bertarungKong Yi melindungi ke samping "kurang ajar, matilah kau!" Leona muncul lalu menahan serangan yang datang, kekuatan besar membuat sosok cantik terlempar menghantam batang pohon, wajah Ling memucat melihat Leona jatuh pingsan setelah menghantam pohon."Leona, sadarlah!""Dia pingsan, serahkan kepadaku… akan ku bawa ke tempat aman!" ucap Qin Mei"Terimakasih!" Merasa kesal Ling berlari ke arah Kong Yi "kurang ajar…!""Dasar lemah!""Ling jangan kemari!" terika
Bab 19. Kain Putih peninggalan keluargaPerampok merah berhasil dikalahkan, Kong Yi tewas di tangan buronan peringkat dua di kerajaan bulan sabit. Ling mendapatkan harta karun, setelah itu menuju lokasi pertempuran keluarga Qin dan keluarga Wen. Sedangkan semua murid sekte yang masih hidup sudah berada tiba, saat itu juga Tetua He dan Tetua Qin Yang menarik pedang untuk menghabisi pasukan keluarga Wen. Tetua He melihat satu orang di hadapannya "cepat katakan yang sebenarnya, atau aku penggal kepalamu!" "Tolong jangan bunuh aku, aku hanya anak buah keluarga Wen… keluarga Wen bekerjasama dengan perampok merah, mereka juga yang mendirikan kelompok itu!"Semua orang tersentak kaget "Apa…!" Ayah Qin Chen mengikat satu orang "Aku tidak menyangka kalau Keluarga Wen memiliki rencana jahat… harus di musnahkan!" "Tuan, anda berjanji melepaskanku!""Sekarang tidak, aku butuh bukti… setelah itu aku bebaskan kamu!" Qin Chen menoleh kesana-kemari "Dimana Ling?" "Hoi… tunggu aku!" ucap Ling be
Bab 20. Surat Dari Immortal Ling FanAngin di sore hari terasa dingin menusuk tulang, hujan deras membasahi halaman sekte, sosok cantik Leona duduk sendirian menunggu kedatangan pria idaman. Tidak lama melamun suara langkah kaki terdengar, Leona berdiri melihat Ling basah kuyup, ia memberikan selimuti dan memintanya untuk segera mengganti pakaian."Dingin sekali, aku hujan-hujanan… tidak memiliki payung!""Ayo masuk, aku buatkan teh hangat untukmu!" "Iya!" Ling berjalan memasuki kamar, setelah itu mengganti pakaian dengan jubah baru, sosok tampan duduk di kursi melihat Leona menuangkan secangkir teh hangat."Kenapa Leona ini baik sekali padaku, padahal sebelumnya aku tidak tahu dia dari mana?" gumam Ling memandang wajah cantik"Kenapa kamu melihatku begitu?""Ah tidak ada!""Em… bagaimana? Apakah kamu sudah ke makam ibu?" tanya Leona duduk di samping Ling"Sudah, aku mendapatkan ini!" ucap Ling memperlihatkan sebuah kain putih"Coba aku lihat!" "Ini!" Leona menerawang kain putih k
Bab 21. Berkumpul kembaliSemua murid sekte sudah kembali. Di halaman sekte tiga lantai terlihat semua murid melakukan latihan fisik, Ling dilatih langsung oleh tetua pertama. Qin Yang menjelaskan beberapa hal penting saat menggunakan pedang, kuda-kuda yang kokoh, kecepatan, dan kelincahan memainkan gerakan pedang, semua harus disempurnakan agar bisa disebut pendekar pedang. Ling mendengar arahan gurunya dengan baik. "Sekarang aku ingin melihat jurus yang sudah aku berikan beberapa hari!""Baik tetua!" ucap Ling merendah kuda-kuda"Tarian Pedang Kekacauan!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR;"Batu-batu dan tanah di sekitar terbelah, sosok tua menganggukan kepalanya melihat perkembangan satu muridnya."Kemu istirahatlah, aku akan menjelaskan kepada yang lainnya!""Terimakasih!" Ling duduk di beristirahat, sedangkan Tetua Qin Yang menghampiri cucunya Qin Chen. "Kakek!" ucap Qin Chen memberikan hormat"Em.. apakah kamu sudah menguasai teknik leluhur yang aku b
Bab 22. Menyerang kota bambuSemua orang berkumpul di kota 1000 tangga, di sana juga terlihat sekte danau lotus dan sekte tiga lantai, mereka akan menyerang kota bambu secara tiba-tiba. Pasukan akan dibagi menjadi tiga kelompok, saat berhasil menembus gerbang kota, keluarga Qin mengambil jalur tengah, sekte danau lotus jalur kiri, sekte tiga lantai jalur kanan. Semua orang sudah melakukan perjalanan, disisi lain Ling, Leona dan Qin Chen sudah mengintai kota bambu, mereka diperintahkan berangkat lebih dulu untuk memastikan keadaan tetap aman. "Ling, tunggu disini? Aku akan kembali untuk memberitahu yang lain!" ucap Qin Chen berbalik pergi"Baik!" Perlahan Qin Chen menghilang dari pandangan. Leona mengetahui perasaan dendam membara pada pria di sampingnya, Ling dipenuhi niat membunuh dan tidak sabar untuk menghabisi semua keluarga Wen."Aku akan membalasnya…!" ucap Ling melihat pedangnyaLeona melihat ke samping "tenangkan dirimu, itu hanya membuatmu semakin terpuruk!" "Iya!" Sepas
Bab 23. Pembantaian di kota bambuSemua penduduk kota bambu berteriak histeris melihat mayat-mayat bergelimpangan, pertempuran besar terjadi di malam hari, kota bambu dibakar habis-habisan untuk penerangan semua orang yang bertempur. Di banyaknya orang yang bertarung terlihat dua pemuda bertarung dan kekuatan besar. Tuan muda Wen menggunakan pil tingkat tinggi untuk meningkatkan kekuatan, sedangkan Ling menggunakan kekuatan Leluhur."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ling terlempar menghantam bangunan, Topeng terlepas membuat semua orang mengenali siapa sosok yang ingin membunuh tuan muda Wen. "Itu penjahat peringkat dua… ternyata tetua kita meminta bantuan sama penjahat kuat di kerajaan ini!" ucap salah satu murid sekte danau lotusLing berbangun "sekarang tidak ada yang perlu ditutupi, orang yang ingin membunuh tuan muda Qin adalah Tuan muda Wen… sekarang nyawamu harus berakhir di tanganku!" ucapnya di penuhi kemarahan"Apa …!" Qin Chen melepaskan topengnya "ayo kita balas dendam!"Li