Share

Legenda Jenius Beladiri
Legenda Jenius Beladiri
Author: Alie-Afie

Penyerangan Desa

“Fang’er … larilah sekencang-kencangnya ke hutan!”

Lin Feng menatap sedih pada ibunya yang kini sedang membungkukkan badan. Mereka sedang dalam misi pelarian dan menyelamatkan diri karena kampung tempat tinggal mereka diserang oleh Sekte Aliran Hitam.

Ayah Lin Feng sendiri telah tewas dengan cara keji.

“Tapi, Bu.”

Ibu Lin Feng menggeleng. Dia kemudian melepas sebuah kalung giok yang selalu dikenakan dan menyerahkannya pada Lin Feng. “Ambilah ini! Ibu akan menghalangi orang itu.”

Masih dengan lelehan air mata dan napas yang memburu, Lin Feng bertanya kebingungan. “Apa ini, Bu?”

“Tidak ada waktu untuk menjelaskannya, simpanlah baik-baik kalung ini! Suatu saat kamu akan mengetahuinya.” Dia kemudian mengepalkan tangan Lin Feng dan mendorong anak itu untuk menjauh darinya. “Lari, Feng’er! Sekarang!”

Lin Feng tidak banyak membantah dan berlari sekencang-kencangnya. Sesekali dia menengok ke belakang untuk melihat ibunya. Sama seperti sang ayah, ibunya pun terlihat merentangkan tangan untuk menghalangi para penyerang.

Namun, lagi-lagi … Lin Feng harus menyaksikan peristiwa tragis di depan mata. Sama seperti sang ayah, ibunya pun menemui ajal dengan cara yang sama.

“KEPARAT!”

Lin Feng semakin banyak meneteskan air mata melihat pembunuhan terhadap kedua orang tuanya. Hatinya tersayat perih dan menyimpan dendam yang sangat dalam kepada sekte aliran hitam.

Andai dia memiliki kultivasi dan kondisi tubuh yang baik, tentu dialah yang akan menyelamatkan kedua orang tuanya dari serangan beberapa orang dari sekte aliran hitam. Namun, semua itu hanyalah angan-angan yang tidak akan pernah dia lakukan. Lin Feng hanyalah anak laki-laki miskin biasa yang bahkan tidak bisa berkultivasi. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain berlari sekencangnya hingga memasuki Hutan Kegelapan.

Hutan kegelapan merupakan hutan yang sangat mengerikan. Banyak binatang spirit tingkat tinggi yang tinggal di dalamnya. Tempat itu juga seakan terlarang untuk dimasuki oleh siapa pun. Para kultivator hebat bahkan akan berpikir ulang untuk memasuki hutan. Salah-salah, meraka bisa saja tersesat atau mati di dalamnya.

Begitu juga beberapa orang dari sekte aliran hitam yang memutuskan berhenti mengejar Lin Feng yang telah masuk ke dalam Hutan Kegelapan. Mereka yang tidak berani mengambil risiko kehilangan nyawa sendiri itu pun akhirnya memilih untuk membiarkan Lin Feng. “Tidak akan ada yang selamat di Hutan Kegelapan, apalagi dia hanyalah bocah biasa! Biarkan dia mati dengan sendirinya.”

**

“Apakah aku akan berakhir di sini?”

Lin Feng yang sudah memasuki area hutan kegelapan terus berlari. Dia yang hanya bocah biasa tanpa kemampuan berkultivasi itu hanya mengharap sebuah keajaiban datang menghampiri. Meski tidak memiliki apa pun lagi–keluarga, atau harta, tetapi bocah itu masih memiliki tekad balas dendam yang begitu membara, itulah yang membuatnya tidak ingin menyerah begitu saja.

Bocah berusia 10 tahun itu terus berlari sambil sesenggukan. Sesekali dia bahkan meracau karena duka dalam yang bertubi dia rasakan.

Goarrrr!

Tidak lama, terdengar bunyi raungan binatang spirit tidak jauh dari tempatnya berdiri. “Suara binatang apa itu?”

Lin Feng berkeringat dingin dan ketakutan saat melihat sesosok binatang spirit berupa macan api berekor tiga. “Ibu, Ayah … Apa aku bisa hidup di hutan kegelapan yang sangat mengerikan ini?”

Lin Feng berlari kencang, menjauh dari sumber suara raungan macan api berekor tiga.

Goarrrr.

Macan api berekor tiga itu pun turut mengejar Lin Feng.

“Ayah, ibu … apa yang harus Feng’er lakukan? Macan api itu sungguh sangat mengerikan,” gumam Lin Feng sambil menahan tangis.

Lin Feng terus berlari dari macan api berekor tiga, dan sesaat kemudian, Lin Feng melihat sebuah gua.

Lin Feng berpikir untuk sembunyi di gua itu. Saat Lin Feng sudah berada di mulut gua, macan api berekor tiga tidak lagi mengejanya. Macan itu sepertinya ketakutan dengan apa yang ada di dalam gua.

Lin Feng memasuki gua dan di dalam gua ternyata ada seorang petapa misterius. Petapa itu sangat kaget melihat kemunculan Lin Feng di dalam sana.

“Kenapa kamu bisa memasuki tempat ini?”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status