Kepala desa kemudian masuk ke kediamannya dan kembali keluar dengan membawa sebuah kotak besi berukuran kecil. "Ini tuan." Kepala desa memberikan kotak besi itu kepada Ye Chen. Ye Chenpun menerima kotak besi itu dan membukanya. Dia tersenyum senang melihat isi di dalam kotak besi itu, itu adalah mutiara bintang. "Karena kalian memberiku mutiara bintang, maka aku akan ikut merayakan kebebasan kalian dari manusia gunung," kata Ye Chen disambut sorak sorai oleh warga desa. Kepala desa kemudian mengajak Ye Chen masuk kedalam rumahnya. Dia telah menyiapkan sebuah kamar untuknya. Ye Chenpun memasuki kamar dan langsung duduk dengan posisi lotus untuk menyerap energi mutiara bintang. Dia menyerapnya sambil menunggu malam tiba untuk perayaan. Bommm Setelah beberapa jam menyerap mutiara bintang, ledakan spiritual terjadi di tubuh Ye Chen. Kultivasinya telah meningkat menjadi tahap pembangun inti keenam. Ye Chen kemudian keluar dari dalam kamar dan menemui kepala desa. "Apa peray
"Desa melati berhutang banyak jika tuan mau membantu menyelesaikan masalah kami," kata kepala desa. "Tidak perlu merasa berhutang budi, sudah kewajibanku membasmi kejahatan," jawab Ye Chen. Tak lama, tiga orang dengan mengendarai harimau buas berjalan menuju kediaman kepala desa. Mereka adalah perwakilan manusia gunung yang akan meminta upeti, dan kultivasi mereka berada ditingkatan penggabungan qi kedelapan. "Apa kamu sudah mengumpulkan upeti untuk kami?" tanya salah satu dari mereka kepada kepala desa setelah berada dekat dengannya. Ketiga manusia gunung itu tidak menyadari jika Ye Chen sedang menatap tajam ke arah mereka. "Hanya sekumpulan manusia lemah, berani sekali mengganggu keamanan desa." Ye Chen tiba-tiba bersuara, membuat ketiga manusia gunung itu mengerutkan dahi. "Bocah, siapa kamu?" tanya salah satu dari ketiganya. "Aku kematian bagi kalian," jawab Ye Chen kemudian melesat ke arah ketiga manusia gunung itu dengan mengepalkan tinju. "Tinju Naga Langit." Ba
"Baiklah, baiklah." Ye Ming memilih mengalah kepada istrinya. "Tapi ... bagaimana jika ternyata chen'er memiliki pilihan lain?" "Jika chen'er memiliki pilihan lain, tidak bisakah chen'er memiliki lebih dari satu wanita?" Entah kenapa, Lin Hua menyukai Su Mei dalam satu kali pandangan dan berharap Su Mei menjadi menantunya sehingga berkata seperti itu. "Memang mei'er tidak keberatan dengan hal itu?" tanya Lin Ming. "Mei'er tidak keberatan meskipun menjadi selir kakak chen. Terimakasih paman ming, bibi hua." Su Mei menangkupkan kedua tangannya sebagai bentuk penghormatan. "Kalau begitu jangan panggil kami paman dan bibi! Panggil saja ayah dan ibu," kata Lin Hua. Su Mei tersenyum senang karena Ye Ming dan Lin Hua merestui hubungannya dengan Ye Chen meskipun di kemudian hari mungkin dia hanya akan menjadi selir. "Baik bu," jawabnya. "Baiklah mei'er, ayu bantu ibu memasak! Kebetulan ibu akan memasak ayam hari ini," ajak Lin Hua. "Baik bu." Lin Hua kemudian mengajak Su Mei k
"Kakak chen bermaksud memasuki hutan tengkorak." Bing Ruyue berusaha menjelaskan. "Chen'er, kamu jangan bercanda?" Zhao Feng menganggap Ye Chen hanya mencari mati jika masuk ke hutan tengkorak. Hutan tengkorak sangat berbahaya dan tidak ada satupun kultivator yang mengetahui apa yang ada di dalamnya. "Meskipun senior feng melarang, aku akan tetap kesana." Ye Chen tidak bergeming dan tetap akan memasuki hutan tengkorak. Zhao Feng hanya menghela nafas, merasa tidak dapat mencegah ataupun melarang Ye Chen. "Baiklah kalau itu maumu, aku tidak punya hak melarangmu." Setelah pertemuan tersebut, merekapun membubarkan diri. Ye Chen diantar salah satu tetua menuju ke kolam spiritual yang dimiliki oleh sekte menara suci. Mawar musim semi juga telah diberikan Bing Ruyue kepadanya. "Kamu bisa berkultivasi selama sehari di kolam spiritual ini," kata tetua yang mengantar Ye Chen setelah sampai di kolam spiritual. "Baik tetua, terimakasih." Tanpa menunggu waktu lama, Ye Chen mulai mema
Setelah daging banteng petir bakar itu matang, mereka berduapun menyantapnya dengan sangat lahap. Ye Chen duduk di bawah sebuah pohon sementara Bing Ruyue duduk di sampingnya. Bagi Bing Ruyue, daging banteng petir hanya bermanfaat meningkatkan vitalitas. Namun tidak bagi Ye Chen yang juga memiliki tipe elemen petir. Ye Chen dapat merasakan energi petir dalam dantiannya setelah memakan daging banteng petir tersebut. Hal itu menandakan jika Ye Chen dapat mengeluarkan energi petir meskipun kekuatan petirnya masih sangat lemah. "Kakak chen aku sangat mengantuk," kata Bing Ruyue setelah melahap habis daging bakarnya. "Tidurlah! Aku akan menjaga Yue'er," jawab Ye Chen. "Apa kakak chen tidak mengantuk? Dari kemarin yue'er lah yang tidur." "Kakak Chen tidak mengantuk," jawab Ye Chen. Bagi orang biasa, makan dan tidur adalah sesuatu yang harus dilakukan setiap hari, tapi tidak bagi kultivator yang dapat menahan kantuk dan lapar. Mereka bahkan dapat bertahan berbulan-bulan tanpa tid
"Kakak chen juga sangat tampan," balas Bing Ruyue, membuat Ye Chen sedikit salah tingkah. "Apa kakak chen sudah memiliki kekasih?" lanjutnya bertanya. "Apa yang yue'er tanyakan? Kakak chen belum memikirkan tentang kekasih, masih belum hebat dan masih perlu meningkatkan kekuatan terlebih dahulu." "Tapi, apakah kakak chen mau membantu Yue'er?" "Apa yang bisa kakak chen bantu?" tanya Ye Chen. "Yue'er akan dijodohkan dengan putra mahkota dari kekaisaran tang. Maukah kakak chen berpura-pura menjadi kekasih yue'er agar yue'er tidak jadi dijodohkan!" pinta Bing Ruyue sambil memelas. Bing Ruyue tidak ingin dijadikan alat politik dengan perjodohan. Jika Ye Chen mau berpura-pura menjadi kekasihnya, mungkin perjodohan tersebut bisa dibatalkan. Dia sangat kesal karena tidak bisa menjalankan nasib sendiri, bahkan perjodohan saja diatur oleh ayahnya. "Jika kakak chen membantu yue'er, bukankah kekaisaran bing akan dalam bahaya karena telah menyinggung kaisar tang?" Ye Chen memikirkan nas