Share

Legenda Keluarga Serendibite
Legenda Keluarga Serendibite
Penulis: Razux Tian

Prologue

"Selamat, anda telah hamil tiga minggu."

Mata Yue berbinar indah mendengar ucapan Dokter kandungan di depannya. Penuh suka cita, dia menoleh ke samping menatap Ling, suaminya. Suara tawa riang penuh kegembiraan meluncur keluar dari mulutnya melihat ekspresi tertegun sang suami yang masih belum selesai mencerna ucapan Dokter. "Kau akan segera menjadi seorang Papa, Ling."

Menoleh menatap Yue, Ling yang berusaha mengontrol diri tidak dapat menyembunyikan senyum kebahagiaannya. Mencium kening istrinya lembut, dia ikut tertawa. "Iya, kau juga akan segera menjadi seorang Mama, Yue."

Dokter kandungan yang melihat tawa bahagia pasangan suami-istri di depannya mau tidak mau juga ikut tesenyum. Kebahagiaan mereka sungguh telah menular kepadanya. "Hindari aktivitas yang dapat membahayakan kehamilan, minum vitamin anda, perbanyak minum air putih dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang, ok?"

Yue segera mengangguk kepala cepat dengan senyum lebar di wajah cantiknya. Ling yang ada disampingnya segera bertanya pada dokter. "Dokter, apa yang harus saya perhatikan semasa istriku hamil muda?"

Sang Dokter tertawa mendengar pertanyaan Ling. Siapa yang menyangka CEO muda perusahaan raksasa yang begitu berpengaruh di negeri ini adalah seorang suami yang begitu perhatian. "Temani istri anda lebih sering, manjakan dia bak ratu dan—dilarang berhubungan untuk sementara waktu."

Wajah Yue memerah mendengar jawaban Dokter, sedangkan Ling mengangguk kepala mencatat semua yang dikatakan sang dokter dalam ingatan.

Sang dokter tertawa sekali lagi melihat reaksi Ling dan Yue. Pasangan suami-istri di depannya sungguh pasangan yang sangat sempurna dan harmonis. Suami yang perhatian dan tampan, istri yang lembut dan cantik—dia ingat bahwa pernikahan pasangan tersebut dimuat dalam koran maupun majalah dengan judul pasangan abad ini. Mereka berdua adalah teman sepermain semasa kecil, tumbuh bersama, saling jatuh cinta, menikah dan kini akan segera menyambut buah cinta mereka—sungguh kisah mereka bagaikan kisah indah dalam cerita.

"Kita bertemu lagi dua minggu ke depan untuk kontrol berikutnya." Jelas sang dokter sambil tersenyum yang segera dibalas Ling dan Yue cepat bersamaan. "Okay."

Saat meninggalkan klinik kandungan, Ling dengan hati-hati menjalankan mobil. Senyum bahagia masih memenuhi wajah tampannya. "Semua anggota keluarga kita pasti akan sangat gembira dengan kabar ini."

Yue tertawa dan mengangguk setuju. "Iya. Saat sampai rumah, kita harus segera mengabari mereka."

"Orang tua kita sudah tidak sabar menjadi kakek-nenek," tawa Ling. Dia memelankan laju mobil saat kedua matanya melihat lampu merah rambu lalu lintas di depannya. "Anak ini pasti akan jadi kesayangan mereka semua."

Yue tertawa dan mengangguk kepala sekali lagi. Dia bisa membayangkan bagaimana anak mereka kelak akan disayangi kedua orang tuanya serta mertuanya, sebab, anak ini akan menjadi cucu pertama mereka.

Menghentikan jalan mobil menunggu lampu merah rambu lalu lintas menjadi hijau, Ling menoleh menatap Yue. "Kita harus mempersiapkan banyak hal. Aku juga harus membeli buku-buku yang akan membantuku menjadi seorang ayah yang baik."

"Kau pasti akan menjadi seorang ayah yang baik, Ling," senyum Yue lembut. Mengangkat tangan kanannya, dia mengelus lembut pipi kiri sang suami. "Aku yakin itu."

Beep!!!

Beep!!!

Bunyi suara-suara klakson mobil yang sangat keras tiba-tiba terdengar dari belakang mobil Ling dan Yue. Kebingungan, mereka berdua segera menoleh kebelakang, dan yang mereka lihat adalah sebuah truk besar melaju dengan kecepatan tinggi ke arah mereka.

Semua terjadi sangat cepat, Ling dengan segera melepaskan sabuk pengamannya dan memeluk Yue erat. Yue sendiri tidak dapat bergerak karena otaknya belum sepenuhnya mencerna apa yang terjadi.

Brakk!!

.

.

.

.

.

Ling merasa seluruh badannya sangat sakit, begitu juga dengan kepalanya yang terasa bagaikan akan pecah. Berusaha keras menahan dan mengontrol dirinya, rasa sakit yang ada secara perlahan mulai menghilang. Membuka mata, dia berusaha menatap sekelilingnya. Namun, yang dilihatnya hanyalah kegelapan.

Bangkit duduk, dalam kegelapan tanpa cahaya, Ling berusaha mengingat apa yang terjadi. Seketika, wajahnya memucat, penuh kepanikan, dia menatap dan meraba sekeliling. "Yue!! Yue!! Jawab aku!! Yue!!!"

Tidak ada balasan. Dalam kegelapan tanpa cahaya sedikitpun, suara Ling bergema. Dia ingat apa yang terjadi, kehamilan Yue, perjalanan pulang dalam mobil, lalu—truk yang melaju cepat ke arah mobil mereka dari belakang.

Apakah dia telah mati?

Apakah ini adalah dunia akhirat?

—bagaimana dengan Yue dan anak mereka?

"Yue!!!!!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status