Share

Chapter 25

Ellios menatap paviliun timur istana. Berdiri dalam diam di depan pintu masuk, dia sedang berpikir; apakah dia boleh melangkah masuk? Jika dia melangkah masuk, apakah dirinya akan dianggap tidak sopan karena memasuki paviliun tempat tinggal penyelamatnya tanpa ijin?

Menutup mata, Ellios mulai merasa menyesal. Dia seharusnya bersabar saat kedua orang tuanya meminta dirinya menunggu dan menemui penyelamatnya bersamaan untuk mengucapkan terima kasih sekali lagi dengan benar. Kejadian semalam cukup kacau, terutama tangis bahagia dirinya dan ibunya yang tidak berhenti, jadi mereka sama sekali tidak berterima kasih dengan benar.

Membuka mata, Ellios menatap kedua tangan dan kakinya. Seulas senyum lebar memenuhi wajahnya—ini semua benar-benar bukan mimpi! Dia bisa melihat, kakinya lengkap dan tidak ada luka bakar sedikitpun di tubuhnya.

"Yang Mulia Pangeran, kenapa anda di sini?" tanya suara seorang wanita tiba-tiba dari belakang Ellios.

Ellios segera menoleh ke belakang dan melihat Lisa ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status